31

578 103 25
                                    

Tinggalkan jejak berupa vote dan koment

Selesai baca part ini keluarkan kata-kata mutiara kalian


Happy reading

Pukul dua siang waktu dimana pelajaran hari ini sudah berakhir. Libra yang tadinya izin ke toilet bersama April baru kembali kekelas saat kelasnya mulai sepi.

"Lo sih kelamaan bokernya," Libra mendorong lengan April.

"Sengaja."

Dari jawaban April, Libra sudah mengerti, sudah dipastikan April tidak mau mengikuti detik-detik pelajaran selesai.

"Gue duluan yah, Li. Bian udah telpon nih dari tadi." Tanpa menunggu jawaban dari Libra, April sudah berlari keluar kelas.

"Anak setan!" umpatnya. April memang tidak tau diri. Selalu saja meninggalkannya.

Libra menepuk jidatnya saat mengingat bahwa hari ini dirinya akan pulang bersama Leo. Libra mengambil tasnya lalu segera keparkiran. Awas saja kalau Leo meninggalkannya. Bukan apanya uang Libra sudah tidak ada sama sekali sekarang. Jika ditinggalkan mau pulang pakai apa dia? Yakali jalan. Rumahnya bukan jarak yang dekat dari sekolah.

Saat sampai diparkiran Libra melihat Leo disana dengan.... Yah dengan Juni. Libra tak ambil pusing, lagian Leo sudah berjanji tadi untuk pulang bareng dengannya.

"Yuk, Le!" seru Libra seraya menepuk pundak Leo.

Leo dan Juni sontak menoleh ke Libra yang berdiri disamping Leo.

"Kenapa yah, Li?" tanya Juni.

"Gue mau pulang bareng Leo."

"Ha? Sori tapi gue yang mau pulang bareng Leo." balas Juni seraya menunjuk Leo.

Libra mengernyit, menatap kedua orang itu secara bergantian. Apa-apaan ini tadi Leo sendiri yang ingin pulang dengannya tapi kenapa sekarang Juni bilang bahwa dia yang pulang bareng Leo.

"Sori, Li. Tapi, untuk kali ini kita gak pulang bareng dulu yah. Hari ini gue harus bareng Juni karna——"

"Oke!" Potong Libra cepat. Libra sudah peka dia bisa menebak bahwa Leo pasti akan bilang, bahwa Juni tengah membutuhkannya.

"Tapi harusnya lo bilang dari tadi, Le. Kalau kayak gini gue bingung mau pulang kayak gimana, duit gue habis." Libra menatap tidak suka kearah Leo. Rasa kecewa Libra sudah sampai ke ubun-ubun.

Leo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gini deh, gue antar Juni dulu, baru jemput lo lagi, gimana?"

Libra mengalihkan pandangannya lalu menghela napas kasar. Libra berdehem membalas ucapan Leo.

"Gue tunggu dihalte." Libra mau tidak mau harus menerima apa yang dikatakan Leo, daripada dirinya harus jalan pulang.

Libra lebih memilih pergi meninggalkan Leo dan Juni lebih baik dia ke halte saja sekarang.

Dari jauh, Reno melihat perdebatan ketiga orang itu tadi. Reno tersenyum dengan senyum yang tak bisa diartikan saat melihat Libra yang sudah pergi.

°°°

Siang sudah menjadi sore bahkan cuaca yang tadinya cerah kini berubah menjadi mendung dan sepertinya akan segera hujan. Ah, ralat bahkan sekarang bumi sudah diguyuri oleh air hujan.

Libra berdecak kesal. Rasanya sekarang diam marah bahkan air mata gadis itu sudah keluar.

"LEO BANGSAT!"

Libra&Leo[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang