30

520 83 7
                                    

Tinggalkan jejak berupa vote dan koment💗

Happy reading

Kini sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Libra mengurung dirinya dikamar sejak tadi mendengar Leo yang sudah kembali dari apartemen Juni. Cowok itu berteriak mengetuk pintu rumah Libra terus menerus sampai akhirnya dia lelah dan memutuskan untuk pulang.

Libra tau dirinya egois karna marah seolah-olah Leo dan dirinya adalah sepasang kekasih. Padahal dirinya hanyalah sahabat dan tidak ada hak untuk marah. Tapi, dia sama sekali tidak bisa lagi bersikap seolah-olah semua biasa saja. Jika Leo adalah cowok lain mungkin sudah peka. Tapi Leo? Yasudah cowok itu memang tidak peka sama sekali.

Karna mood yang buruk tanpa berpikir dua kali Libra mengambil Hoodie lalu memutuskan untuk ke supermarket dekat rumahnya untuk membeli cemilan, sekalian dirinya berjalan santai malam.

Diculik tau rasa lo, Li.

Sejujurnya Libra sedikit takut keluar malam apalagi sekarang tampak sepi. Tapi, Libra memberanikan diri saja.

Beberapa menit akhirnya Libra sampai ke tujuannya. Dia membeli beberapa cemilan dan minuman serta keperluan yang lainnya.

Karna merasa semakin larut jadi, Libra memutuskan untuk ke kasir membayarnya dan segera pulang.

Saat Libra berjalan menuju pulang. Tiba-tiba Libra dibuat kaget karna suara klakson yang terus menerus. Ternyata itu berasal dari motor yang entah itu siapa, Libra tidak tau.

"Jalanan luas, lo gak perlu klaksonin gue sampai segitunya!" kata Libra saat pengendara motor itu berhenti tepat disampingnya.

Libra menatap nyalang kearah cowok itu.

Libra menyipitkan matanya saat melihat mata cowok itu, seperti tidak asing.

Saat orang itu membuka helmnya Libra melototkan matanya terkejut melihat orang tersebut.

°°°

Libra pagi ini harus berangkat menggunakan taksi kesekolah. Tidak ada pilihan lain. Mau bareng April, tapi cewek itu berangkat bareng dengan Bian. Virgo? Yah dia juga punya pacar. Leo? Ah sepertinya tidak mungkin. Dia masih mode marah dan berniat mendiami Leo. Tapi jika ditanyakan Libra marah ke Leo karna apa? Terus dia menjawab yang sejujurnya, apa itu tidak terdengar aneh?

"Morning Libra!" sapa April seraya tersenyum dengan muka yang berseri-seri.

Libra membalas dengan menaikkan alisnya lalu duduk dan menghempaskan tasnya ke meja.

"Libra pagi-pagi itu harus diawali dengan senyuman."

"Salah! Pagi-pagi itu diawali dengan sarapan," celetuk Virgo dari tempat duduknya. Karna tempat duduk mereka tidak terlalu jauh jadi yang wajar didengar.

April memperbaiki posisi duduknya kini menjadi full berhadapan dengan Libra.

"Libra!" Libra menaikkan alisnya.

"Gue udah resmi jadian sama Bian." ucap April pelan dengan senyum manis yang terlihat jelas dibibir gadis itu.

Mata Libra seketika melotot. Kaget! Itukah yang dirasakannya.

"Demi?" April mengangguk kuat.

Libra menggelengkan kepalanya seraya menutup mulutnya dengan tangan. "Oh my God! I'm shocked."

Libra sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Bian dan April bisa secepat ini resmi berpacaran.

Libra sangat senang mendengarnya. Libra melihat April yang tersenyum membuatnya bisa merasakan betapa bahagianya gadis itu saat ini.

Libra&Leo[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang