Happy Reading
Entah apa yang merasuki seorang Leo yang kini hanya berdiam dikamarnya sejak pulang sekolah tadi. Padahal Leo selalu bermain kerumah Libra atau tidak nongkrong dengan temannya saat pulang sekolah ataupun malam. Tapi, sekarang cowok itu masih saja merebahkan tubuhnya dikasur dengan jari yang terus bergerak bermain Rubik.
Leo tersentak bangun dari rebahan ya saat pintu kamar yang tadi tertutup rapat tiba-tiba terbuka. Leo pikir pelakunya Mama-nya ternyata Papa-nya.
"Kenapa kamu?"
Leo mengernyit hingga kedua alisnya hampir menyatu. "Papa, yang kenapa tiba-tiba masuk kamar Leo?"
Ardi memilih duduk di sofa yang berada dikamar anaknya. "Mama nyuruh Papa untuk cek kamu,"
"Leo gapapa, Pah."
"Iya. Cuma Mama tadi ngira kamu udah meninggal gara-gara gak keluar-keluar kamar dari tadi siang," Leo sontak saja mengelus dada. Kenapa mulut Mama-nya lemes sekali. Masa anaknya sendiri dikira udah meninggal.
"Mulut Mama bener-bener yah!"
Ardi beranjak dari duduknya. "Ayo turun makan malam!"
"Wait, Pah! Leo ganti baju dulu," kata Leo yang diangguki oleh Papa-nya lalu pergi dari kamar Leo.
Setelah menganti baju. Leo langsung menyusul Papa-nya turun dan berjalan ke ruang makan.
"Mama, kira kamu udah gak bernapas, Le," ujar Adila seraya mengambil makanan untuk suaminya.
"Buset, Ma. Emang Mama rela Leo dead?"
"Rela, rela aja. Anak Mama kan masih ada satu."
"Tau ah!" Rajuk Leo.
"Papa baru sadar kalau Joe udah pulang. Kapan Om kamu pulangin si Joe?"
"Udah dua Minggu yang lalu kali, Pah."
"Kok, Papa gak tau?"
"Mana Leo tau!"
"Le, boleh kali yah, Papa beli ayam banyak. Biar rame tuh, Joe juga punya banyak temen," Leo yang mengunyah makanannya tampak berbinar saat mendengar ucapan Papa-nya.
"Sabi tuh, Pa!!"
"Gak ada beli-beli Ayam!!" tegas Adila melarang suaminya membeli Ayam. Sudah cukup Ayam Leo saja yang ada dirumah ini. Itu sudah membuat Adila stress. Saat Leo mengeluarkan Ayam itu dari kandang, Ayam itu seenaknya saja berak sana sini.
"Ishh, Mama mah gitu, gak asik."
"Biar rumah ramai, sayang," kata Ardi membujuk istrinya.
"Gak ada!! Kalau kamu mau pelihara Ayam banyak. Kamu beli rumah terus kamu bawa ayam-ayam itu kesana,"
"Boleh Papa beli rumah? Terus jadiin ternak Ayam?"
Adila tersenyum. "Boleh banget dong, Pah." kata Adila masih mempertahankan senyumnya. "Sekalian bawa baju-baju kamu angkat kaki dari rumah ini dan tinggal aja dirumah itu sama ayam kamu!!" ujar Adila murka. Adila rasanya emosi dengan kelakuan suami dan anaknya.
Leo menahan tawanya saat melihat muka Papa-nya yang begitu tegang sekarang.
Adila tidak mengerti kenapa kelakuan anak dan suaminya tidak beres sekali. Kenapa juga harus memelihara Ayam. Kenapa tidak Ikan cupang saja? Kalau itu Adila pasti setuju.
Hadehhh satu keluarga kaga beres!!
"Gak jadi, Le. Mama marah."
Leo menghela napas. "Udahlah. Papa mah gitu kalau Mama ngelarang pasti nurut-nurut aja. Dasar definisi suami takut istri!"
"Alah!! Nanti kalau kamu habis nikah juga bakal gitu," Leo menggendikkan bahunya acuh dengan ucapan Papa-nya dan melanjutkan makannya.
°°°
"Libra!!" teriak Leo saat melihat Libra melongos pergi saat turun dari motor Libra.
"Kenapa sih, Le. Pagi-pagi udah teriak aja."
"Lo main pergi aja. Tungguin napa!"
Libra menghela napas. "Lo mah lebay banget. Tinggal jalan, nyusul."
Mereka berjalan berdua di tengah koridor yang sudah ramai berdatangan para siswa.
Sambil berjalan sesekali Leo saling menyapa teman satu tongkrongannya yang kebetulan berpapasan denganya. Sedangkan Libra hanya membalas tersenyum simpul bila teman Leo yang tidak terlalu kenal dengannya menyapanya.
Kelas yang harusnya belok ke kiri tapi Leo malah belok ke kanan. Apa cowok itu tidak sadar? Libra lantas dengan cepat menarik tas Leo.
"Kelas kearah sono bego!"
"Siapa mau kekelas. Gue mau ke Mang Dono."
"Bolos mulu loh. Gue aduin ke bonyok lo yah."
"Terserah, Li. Hari ini gak mood belajar gue," kata Leo.
"Lo kemarin juga bolos jam pertama, Le. Sekarang bolos lagi. Gila yah lo!"
"IYA, PRIL?? OH, LIBRA," teriak Leo dengan pandangan begitu serius kearah belakang Libra.
"Li, itu April sana manggil lo!!" kata Leo munujuk kearah belakang. Hal itu membuat Libra langsung menoleh.
"KENAP—"
KOSONG!
Tidak ada siapa-siapa. Saat Libra menoleh kembali ke Leo. Surprise!!! Leo terlihat sudah sampai diujung koridor dengan berlari ketar-ketir.
"Sialan lo, Le," umpat Libra.
"BENERAN GUE ADUIN LO KE BAPAK LO, LE!!" teriak Libra meski sepertinya Leo tidak mendengarnya karna tubuh cowok itu sudah tak terlihat lagi sekarang.
Pandangan siswa yang berada dikoridor sejak tadi sudah melihat berdebatan Leo dan Libra. Kini mereka tertawa karna kelakuan Leo yang mengibuli Libra agar dapat kabur.
"Leo! Lo bener Anjing Anjing Anjing banget."
Bisa-bisanya Libra dikibulin dengan Leo. Libra rasanya sekarang malu, menjadi pusat perhatian dikoridor. Mana tadi dia teriak lagi.
Awas saja sebentar Leo akan mendapat cubitan yang rasanya membahana dari jari lentik seorang Libra.Sepanjang jalan kekelas Libra masih saja mulutnya berkomat-kamit menyumpah serapah Leo. Pokoknya Libra tidak rela di bodoh-bodohi oleh Leo.
"LIBRA!!" Libra berhenti lalu berdecak kesal. Libra sudah bisa menebak siapa cewek yang memanggilnya.
"Leo gak bareng kamu yah?"
"See? Gue sendiri. Itu artinya Leo gak ada disini," ketus Libra kepada gadis didepannya.
"Yahh... Padahal aku mau ketemu, Leo," kata cewek itu dengan nada melemas. Tipes lo? Lemes gitu.
Libra baru saja kembali ingin melangkah, tertahan kembali oleh gadis itu. "Apa lagi sih, Loly!" geram Libra menahan emosi.
Loly, si cewek polos yang menyukai Leo karna insiden yang tak disangka. Mereka seangkatan. Loly menyukai Leo baru beberapa Minggu yang lalu. Hanya karna insiden Leo yang dengan genitnya mengedipkan mata ke Loly membuat gadis itu baper.
Sampai dimana besoknya Loly sering mencari Leo meski hanya sekedar menyapa Leo saja lalu kembali kelasnya. ANEH BENER!
"Sampein salam aku ke Leo, yah. Bye!!" Setelah mengucapkan itu Loly langsung berlari cepat menjauh dari Libra.
"Cewek yang suka Leo kenapa cringe banget, dah!"
"Muka gak ganteng-ganteng banget kayak Leo masih aja ada yang suka,"
Libra diam sejenak. "Eh gue kan juga suka sama dia, ya?"
Tbc
Jangan lupa vote dan koment!
Makasih yang udah baca😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra&Leo[END]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] °°°° ⚠️Cerita ini mampu membuat kalian ketawa, kesal, marah⚠️ Berawal dari ledekan semata, menjadi rasa yang nyata. Menyukai sosok Leo, adalah kenyataan yang selama ini Libra pendam. Karna tak ingin merusak pertemanan mereka ma...