19

618 51 7
                                    

Sebelum baca aku ingetin buat vote dulu. Oke!!

Ramaikan dengan komentar kalian😉










Leo berlari menyusul Libra yang sudah duluan berjalan kekelas. Sampai dimana dia menemukan Libra yang didepan sana masih berjalan santai. Lantas cowok itu meneriaki gadis itu agar menghentikan langkahnya.

Libra sontak saja langsung berhenti tanpa menoleh kearah Leo. Leo langsung menyusul Libra dengan napas yang terengah-engah akibat berlari. Libra hanya menatap Leo dengan pandangan yang sulit dimengerti saat Leo yang tengah membungkukkan badannya mengatur napasnya.

"Gila capek gue lari."

"Lemah. Lari dari parkiran sampai disini aja capek," ujar Libra seraya menggerakkan jari jempolnya kebawah "👎" mengejek Leo.

"Belum pemanasan gue langsung gas aja lari."

"Lagian kenapa lari si lo? Kayak dikejar setan aja." Libra tau pasti cowok itu berlari kearahnya bukan untuk menyusulnya, pasti ada penyebab lainnya.

"Lebih dari setan." Mereka melanjutkan langkahnya menuju kelas setelah napas Leo sudah mulai kembali normal.

"Gue dikejer sama bencong!!" kata Leo menekan kata Bencong.

"Mana ada bencong disekolah?"

"Ada, noh. Anak kelas sepuluh." Tunjuk Leo kearah belakang.

"Emang iya? Baru tau gue." Leo mengangguk cepat.

Leo juga baru tau jika dia mempunyai adik kelas seperti itu. Selama sekolah disini, dia sama sekali belum ketemu modelan seperti itu. Leo rasanya geli mengingat bagaimana tadi adik kelas yang tidak ia tau namanya itu membelai tangannya. Meski hanya tangan tetap saja Leo geli. Apalagi suaranya yang begitu lembut membuat lagi-lagi bulu Leo merinding. Leo langsung berlari menjauh dari adik kelasnya tersebut dan menyusul Libra.

Selama berjalan kekelas Leo menceritakan semuanya ke Libra, membuat gadis itu tertawa besar. Ditambah lagi dia membayangkan ekspresi Leo.

"HAHAHAHAHAHAHA!! Leo .... Leo. Capek gue ketawa." Libra memengang perutnya yang sakit akibat tertawa.

Leo menatap nyalang kearah Libra karna sudah masuk kekelas gadis itu masih saja menertawainya.

Leo langsung membekap mulut Libra. "Berhenti gak lo ketawa!" Libra mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tangan lo bau terasi ih, Le!" gurau Libra sambil tertawa.

"Sembarangan kalau ngomong!"

Virgo yang baru memasuki kelas berhenti didekat Leo yang masih berdiri didekat meja Libra.

"Tumben baru dateng, Go. Lo biasanya lebih dulu dateng dari pada gue sama Leo?"

"Biasa jemput, Juni. Tapi noh cewek tadi agak telat bangun jadinya gue nunggu dulu."

"Ada yang makin deket nih kayaknya," sindir April sambil senyum-senyum.

"Bentar lagi ada yang jadian nih," tambah Libra.

"Deket belum tentu bakal jadian. Lo berdua aja deket gak pernah jadian."

Libra langsung diam mendengar perkataan Virgo. Kenapa cowok itu berkata begitu. Bikin Libra jadi mati kutu saja.

"Gue kan sama Libra cuma sahabatan, Go." Jelas Leo dengan nada yang cukup santai.

"Gak percaya gue cewek sama cowok sahabatan. Pasti diantara kalian ada yang naruh perasaan. Kalau bukan lo yah, lo." Virgo menunjuk Leo lalu menunjuk Libra.

Libra&Leo[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang