HAPPY READING
"Awshh!!! ANJING!" pekik Leo saat merasakan pinggangnya yang sakit dan perih karna cubitan dari Libra.
"Lo kenapa sih? Ha?"
Libra membalasnya dengan mulut berbicara dengan berkomat kamit mengejek Leo. "Kenapa kenapa!! Gak sadar lo tadi kibulin gue? Ha??!"
Leo mengarahkan kedua bola matanya keatas mengingat kejadian tadi pagi. "Oh itu. Sorry!"
"Masa gue kibulin gitu aja marah sih, Li. Lebay banget!!"
"Oh lebay? Yaudah!" Libra memutar tubuhnya pergi dari hadapan Leo dan langsung masuk kerumahnya.
"Lah ngambek bocahnya."
Leo menghela napas lalu menyusul Libra. Leo sudah kebal dengan Libra yang memang tukang ngambek. Salah dikit aja ngambek.
"Li! Libra!! Libra lo mah, jangan ngambek gitu dong," ujar Leo yang duduk di dekat Libra yang asik dengan memainkannya handphone.
"Lili, jangan ngambek!!" rengek Leo menggoyang-goyangkan lengan Libra.
"Ish, apasih, Le!"
"Jangan ngambek."
"Gue gak ngambek!"
"Lagian masa gara-gara gue kibulin doang, lo marah."
Libra berdecak. "Bukan cuma karna itu, gue malu tadi diliatin siswa dikoridor gara-gara teriakin lo."
"Itumah salah lo sendiri teriak-teriak."
"Gue juga teriak gara-gara lo!" ketus Libra seraya melirik tajam Leo.
"Iya iya gue salah. Gue minta maaf," Lebih baik Leo mengalah. Karna mau selama apapun perdebatan sekarang pasti ujung-ujungnya juga Leo yang disalahkan dan berakhir mengalah juga. Bukankah laki-laki selalu salah?
"Gue maafin lo. Tapi beliin eskrim yah?" pinta Libra langsung diangguki oleh Leo. Lagian itu bukan permintaan susah makanya langsung diiyakan saja.
"Sekarang?" Libra mengangguk senang.
"Gue ganti baju dulu!"
Waktunya Libra memoroti uang Leo dengan membeli banyak macam varian eskrim sebentar.
"Ayok!" Ajak Libra menarik Leo untuk pergi.
Mereka mendatangi salah satu kedai eskrim yang sudah sering mereka datangi. Tak butuh waktu yang lama mereka sudah sampai.
Libra langsung saja ke tempat pemesanan untuk memesan varian apa yang diinginkannya.
"Udah lo pesen?" tanya Leo saat melihat Libra duduk didepannya.
"Udah!"
Pelayan datang menaruh semua pesanan Libra tadi. Leo dibuat cengo melihat ada lima varian eskrim didepannya dengan Cup yang berukuran sedang.
"Mbak gak salah meja?" tanya Leo.
"Engga. Tadi adeknya sendiri yang pesen," kata pelayan itu seraya menunjuk Libra yang kini menatap lima eskrim itu dengan mata berbinar-binar.
"Oh gitu. Yaudah makasih, Mbak."
Setelah pelayan itu pergi. Leo langsung menatap tajam kearah Libra.
"Lo gak ngotak beli eskrim sebanyak ini. Yang mau makan siapa aja?"
"Lo satu gue empat," jawab Libra santai.
Libra mulai memakan eskrim tanpa memperdulikan tatapan Leo yang begitu kesal dengannya.
Libra berdecak kesal sendiri. Leo dari tadi tidak menyentuh eskrimnya, masih saja menatapnya dengan tatapan yang sama. "Kalau lo gak mau bayarin, gue aja yang bayar, Le."
"Bukan itu masalahnya. Gue gak mau aja lo sakit karna kebanyakan makan eskrim."
"Gak bakal sakit, Le. Santai aja," kata Libra memakan kembali eskrimnya.
"Terserah lo deh. Keras kepala banget!"
°°°
"LIBRA!!!" teriakan menggelegar dari April sontak membuat Libra berhenti lalu menoleh.
"Tungguin, kita bareng jalannya," kata April sambil menyengir.
"Tumben gak bareng Leo?" April tidak melihat wujud Leo disini. Apa cowok itu ada tapi tidak terlihat? Tapikan Leo bukan makhluk halus, hanya saja sifatnya laknat seperti setan.
"Bareng kok, cuma dia bolos lagi ke Warung Mang Dono."
"Suara lo kenapa gitu, Li? Lo flu atau Corona?" tanya April.
"Flu! Bukan Corona. Perlu lo ingat, didunia kita gak ada Corona yah!" kata Libra penuh tekanan diakhir kalimat.
Suara Libra saat ini terdengar bindeng akibat Flu dan batuk karna Eskrim kemarin yang dimakannya terlalu kebanyakan.
"Udah gue bilangin jangan makan eskrim kebanyakan. Tapi lo ngeyel, kena sendiri kan lo!" sahut Leo yang tiba-tiba saja sudah ada disamping Libra.
"Kok lo disini? Bukannya tadi lo bilang ke gue mau bolos?"
"Gak jadi!"
"Si doi katanya khawatir sama lo, Li," celetuk Virgo.
"Emang iya?" tanya Libra tersenyum geli. Leo hanya membalasnya dengan deheman.
"Aaaa... Leo sweet bangetttt...." kata April yang terdengar begitu lebay.
"Gue sering perhatian tau sama lo, Pril. Tapi lo malah lebih perhatiannya ke orang lain," kata Bian menatap melas April.
April tampak diam saja mendengar penuturan Bian.
Susah yah suka sama cewek yang suka sama cowok lain. Mau sekeras apapun usaha yang diperlihatkan kalau si cewek mau sama cowok yang dia suka yah percuma.
"Yah! Bian sadboy."
Tbc
Tinggalkan jejak berupa Vote dan koment👌
Makasih yang udah baca 😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra&Leo[END]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] °°°° ⚠️Cerita ini mampu membuat kalian ketawa, kesal, marah⚠️ Berawal dari ledekan semata, menjadi rasa yang nyata. Menyukai sosok Leo, adalah kenyataan yang selama ini Libra pendam. Karna tak ingin merusak pertemanan mereka ma...