Yoonhee berdecih kesal saat mendapati sang anak pertama yang sekarang berada pada ujung lorong rumah sakit dan berjalan mendekati tempatnya berada. Wanita paruh baya ini semakin kesal saja saat ternyata Jungkook tak datang sendiri. Dibelakang tubuh besarnya ada sosok mungil yang bersembunyi sembari menggerutu pelan bila dilihat dari gerakan bibirnya."Kenapa mengajak dia?" tanya Yoonhee dengan melototi sang anak yang baru saja tiba didepannya.
Sedangkan Jungkook hanya menggaruk tengkuknya canggung dan segera menarik Jimin yang berada dibelakangnya kemudian mendorong badan gadis itu tak sabaran agar dia berbincang ringan dengan ibunya.
Yoonhee menggertakkan giginya kesal. Bukannya mendapati Jimin yang mungkin akan basa-basi bersikap sopan padanya, gadis itu malah menghentakkan kakinya dan berteriak kesal kepada Jungkook, "Aduh! Apa sih?!"
Jungkook menepuk keningnya lelah. Sedikit dengan senyum paksaan dan nada penuh kegeraman pelan, ia melirik canggung ibunya - mencoba memberi isyarat pada Jimin untuk, "Salam, bodoh!" yang tentu saja tak dapat dimengerti oleh Jimin yang notabennya sudah tidak peduli.
Jungkook mengeluarkan hembusan nafasnya dengan kasar. Dengan gerakan kuat, ia memegang kedua bahu Jimin dan langsung menghadapkan gadis itu pada eommanya yang sedang menatap mereka jengah, "Beri salam, ya Tuhan! Sialan kau!" bisik nya tepat pada telinga kiri Jimin.
Jimin menoleh kaget, "Kau mengatai Tuhan sialan?" tanyanya sembari menutup mulutnya tak percaya.
Yoonhee yang melihat keduanya pun terkekeh sinis. Wanita itu menatap Jungkook sangsi, "Kau memintaku untuk memberi restu supaya kalian menikah? Jungkook-ku yang sempurna akan menikah dengan gadis gila?"
"Ahjumma! Kau yang gila! Pokoknya kita akan tetap menikah tanpa restu-restu segala!"
Jungkook tersenyum hambar. Tetapi tangan kekarnya dengan kuat langsung membekap mulut Jimin tanpa ampun, "Aku heran kenapa kau yang bodoh ini bisa menjadi dokter! Disaat kau bahkan tidak mengerti dengan arahan yang kujelaskan tadi?!" seru Jungkook sebal bukan main.
"YAK! YAK! AHHH- HAHHH, AHJUMMAHHH!"
"MEMANGNYA AKU SALAH YA JIKA INGIN MENJADI DIRIKU SENDIRI?!"
^^^
"Hanya ada air putih disini, minumlah seadanya saja ya?"
"Tidak! Aku maunya yang mewah- iya iya aku bercanda, sialan!" Jimin hampir saja mengucapkan kalimat sarkas pada Yoonhee, tetapi ketika mendapatkan pelototan tajam dari Jungkook, ia langsung menutup mulutnya dan bergumam pelan.
Setelah Jimin meminum air putih itu hingga tandas, ia langsung menatap eomma Jungkook yang duduk disebrangnya. Mengetahui hal itu, Yoonhee ikut menatap gadis yang diakui Jungkook sebagai kekasihnya itu, "Apa?" tanyanya ketus.
Jimin mengangguk-anggukan kepalanya pelan, terus berulangkali menatap antara Yoonhee dan Jungkook, hingga yang ditatap merasa risih.
"Aku mengerti sekarang gen mana yang sedang diikuti Jungkook saat ia sedang sangat menyebalkan!" ungkapnya.
Yoonhee mendelik, "Siapa?"
"Yoonhee eomma!" jawabnya santai disertai cengiran lugu, tampak menggemaskan. Lebih mempesona lagi saat kedua maniknya itu tenggelam dan langsung menyerupai bulan sabit.
"Kurang ajar! Setelah memanggilku ahjuma, nyonya, ahjuma- dan sekarang kau memanggilku eomma?! Siapa yang menyuruhmu, hah?"
"Memangnya aku tidak boleh memanggilmu eomma? Kau mau kupanggil dengan halmoni?" tanya Jimin tak terima, "Lagipula kau ini eomma mertuaku, masa tidak mau dipanggil menantunya dengan eomma?" cibirnya lagi dengan nada setengah merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔
Fanfiction[ BOOK 2 DARI I'M YOU ] Jimin dan Jungkook tidak tau, sebenarnya apa salah mereka? Mengapa mereka sangat sulit untuk bersama? Semua masalah mereka lalui dan semua usaha juga sudah mereka lakukan. Lantas, apa lagi yang kurang? Jadi, sebenarnya siapa...