1. Firts meet

58 12 108
                                    

"Salam kenal, Jodoh. Semoga kita berteman baik. Teman cinta yang baik maksudnya."

***

Aku Abii Chynta Disa, yang bisa kalian panggil dengan Abii saja. Ingat, pakai double i. Di sini, aku bakal cerita tentang kisah aku yang menakjubkan banget.

Ah, kalian lihat anak perempuan rambut sebahu dengan wajah lugu yang berdiri senyum-senyum sendiri melihat dia? Hm, itu aku yang masih berumur 13 tahun. Imut, 'kan? Iyain ajalah, faktanya juga. Dan dia ... cinta pertamaku.

Oke, aku bakal cerita dari awal aku ketemu sama cinta pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke, aku bakal cerita dari awal aku ketemu sama cinta pertama. Si tetangga baru yang pindah tepat di depan komplek rumahku. Namanya Arka Gamma Erdic. Dari nama saja, sudah keren, gimana mukanya? Jangan ditanya deh!

Kelihatannya, Arka itu seumuran denganku. Tapi, karena tubuh aku yang hanya sebatas dadanya, bikin ragu kalau dia memang seumuran. Mungkin saja lebih tua?

Hmm, masalah umur gak penting sih sekarang. Karena untuk pertama kalinya ketika aku lihat dia, di sekilingnya seperti ada sebuah sinar yang membuat hati aku terpesona seketika. Hanya dia yang bersinar.

Tok! Tok! Tok!

Pintu rumah Arka ku ketuk tiga kali dengan senyuman merekah yang aku siapkan saat menyambut cowok itu keluar nanti. Di sampingku, ada Bunda Rati yang antusias kedatangan tetangga baru, sama sepertiku.

Tak lama, pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita muda yang aku tahu bahwa itu adalah ibu Arka. Takjub! Ibunya muda banget. Kulit mulus, putih, bersih, kencang, terawat sekali. Wanita itu tersenyum hangat menyapa kami berdua.

"Hai, kami dari rumah di depan, ke sini cuma mau menyapa, boleh 'kan?" Bunda bertanya dengan suara lembut dan sopan, sedangkan aku hanya mengangguk cepat dengan senyuman antusias.

"Oh, boleh banget. Aku seneng kedatangan tamu. Ayo, masuk dulu," balas ibu Arka ramah. Malah, beliau mempersilakan kami masuk ke rumahnya.

Tapi, sebelum masuk, aku nyeletuk dengan suara semangat. "Tante, aku boleh main sama anaknya, gak? Aku suka dia!"

Buset, sih aku ini. Terang-terangan bilang suka sama anak tetangga baru yang bahkan baru bertemu pertama kali. Haha, Bunda jadi malu karena ucapan aku barusan. Maaf, ya bunda. Jangan sampe ada rencana buat pecat aku jadi anakmu.

Refleks Bunda memukul lenganku dengan pelan, menegur. "Abii, jangan lancang kamu, ah!"

"Ahaha, gak apa-apa, aku suka sama anak jujur kayak dia," ucap ibu Arka sukses membuat jantungku berdebar. "Kamu mau ketemu Arka, Sayang? Biar Tante panggilin dulu, ya?" Tanpa ragu aku mengangguk setuju.

𝐒𝐢𝐧𝐲𝐚𝐥 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 (𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang