Happy Reading.
***
"Yaudah, jangan ditinggal Arkanya sama itu cewek. Lo mau mereka berduaan terus perasaan Arka oleng ke dia?
***
Sekarang aku tengah berada di kantin bersama Arka dan Ratu. Sepertinya Ratu akan jadi teman dekatku, deh. Cewek itu begitu ramah dan asyik. Tidak bosan aku bicara dengan cewek itu.
"Kalo dilihat-lihat sih, kalian ini saling suka, deh." Ratu berkata. Aku tertegun dan dan segera mengangguk, tapi tidak dengan Arka yang menyangkalnya.
Seketika aku memberengut sebal. "Gak, gue sama Abii cuma tetangga dan temenan. Gak lebih."
Karena perkataan Arka tadi, aku jadi menaruh curiga, apakah Arka menyukai cewek lain? Secara, Arka melupakan janjinya tiga tahun yang lalu.
"Sabar ya, Bii. Pelan-pelan, gue gak percaya ucapan Arka tadi, gue percaya sama feeling gue sendiri." Ratu kembali berucap seraya mengelus pundakku pengertian.
Aku pun mengembangkan senyumanku pada Ratu, sangat lebar. "Makasih, ya, Ratu. Gue juga percaya sama feeling lo."
"Sirik lo, Bii," celetuk Arka yang langsung membuatku tertoleh padanya dengan sengit. "Lo diem!" seruku bertitah dengan menuding hidung Arka. Aku menahan tawa melihat Arka yang terkejut karena aku menunjuknya tiba-tiba.
"Whuu, dasar cewek galak, gampang ngambekan!"
"Biarin, wlee!"
Sementara aku dan Arka berdebat, aku dengan panjang lebar sedangkan Arka—taulah, cowok kutub singkat-singkat, dan Ratu mengikik tertawa melihat kami.
Lalu tiba-tiba aku, Arka, dan Ratu menoleh ketika nama Arka dipanggil seorang cewek rambut pirang dengan senyum manis melangkah menghampiri tempat kami. Cewek itu duduk di samping Arka. Apa-apaan!
Kulihat Arka tersenyum pada cewek itu. Tentu saja membuat api amarahku naik. Arka judes padaku, sengit, sedangkan ke cewek yang tidak dikenal, Arka malah tersenyum manis.
"Hai, Arka!" sapa cewek tadi. Astaga, dia mengenal calon suamiku, pren!
Tapi, gak heran sih kalau Arka dikenal. Secara, paras tampan Arka dan sikap dingin beserta ramah secara bersamaan, aku akui. Ah, ramah? Sepertinya Arka ramah pada orang lain, tidak denganku. Tidak adil!
Aku dan Ratu mengamati dua orang itu yang bicara. Aku mengamatinya dengan tangan terkepal karena cewek itu sok imut pada Arka dan Arka juga malah cekikikan.
"Aku juga di kelas kamu, Arka. Beberapa hari aku gak masuk, karena sakit. Kamu tau sendiri, 'kan? Dan pagi tadi aku gak masuk di KBM pertama karena ada di UKS. Aku gak tau ternyata kita satu kelas, tapi Papa kasih tau aku kalau aku satu kelas sama kamu," ujar cewek genit itu.
Ih! Pake ngomong aku-kamu segala. Sok iya banget sih tuh cewek. Gak lihat apa ada pacar Arka di sini?!
"Oh gitu? Syukur deh. Sekarang kamu baik-baik aja?"
Kamu?!
Seketika aku berdiri menggeprak meja dengan tak santai. Aku melotot pada Arka yang sepertinya tidak dimengerti cowok itu. Aku menoleh ke Ratu dan berkata, "Ratu, balik ke kelas, yuk. Tiba-tiba sumpek banget di kantin. Kayaknya gak ada AC di sini. Argh, gerah!" sarkasku sambil mengibaskan tangan ke leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐧𝐲𝐚𝐥 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 (𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰)
Teen Fiction[𝙵𝙰𝚂𝚃 𝚄𝙿𝙳𝙰𝚃𝙴] 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚊𝚝𝚞𝚜 𝚍𝚞𝚕𝚞, 𝚐𝚞𝚢𝚜. 𝚂𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒𝚒𝚗 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚊𝚑. 𝚈𝚞𝚔, 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊!^^ *** 𝓑𝔂 𝓼𝓹𝓵𝓮𝓷𝓼𝔂𝔂𝔂_ 𝐀𝐫𝐤𝐚 𝐆𝐚𝐦𝐦𝐚 𝐄𝐫𝐝𝐢𝐜 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚. 𝐓𝐞𝐭𝐚�...