Happy Reading.
***
15. Sejatinya...
"Karena sejatinya, dia tak lebih dari seorang teman."
***
Author's POV
"Jangan dipikirin."
Abii yang tengah melamun seketika terbuyar dari pikirannya tentang Arka. Ia memandang bingung lelaki yang judes dan penuh misteri itu.
Samuel seolah-olah mampu membaca isi pikirannya.
Saat Samuel menoleh, Abii pun sedikit terkaget karena tersadar dirinya memerhatikan cowok itu. Ia pun kembali menyibukkan diri dengan melakukan sesuatu.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di luar kafe, Arka masih berbicara dengan Lani di telepon. Arka sesekali melihat Abii dari luar. Tempat duduk mereka pun dekat jendela, jadinya Arka mudah memandangi gadis itu dari kejauhan.
"Papa besok mau ketemu sama kamu, Arka. Mau ajak kamu makan malem di rumah aku sama-sama. Kamu mau, 'kan?" Arka kembali memfokuskan diri pada Lani.
"Besok?"
"Iya. Kamu gak sibuk?"
"Iya, besok aku ketemu Papa kamu. Santai."
"Yeay, makasih ya, Arka! Papa pasti seneng, hehe."
Arka merasakan hangat senyum gadis yang ada di seberang telepon. Vibe positif yang dimiliki Lani, mampu menarik Arka terjun untuk memerhatikan gadis itu. Mungkin karena Lani adalah gadis lemah lembut dan begitu ramah, membuat Arka tidak bisa untuk membantah keinginan cewek itu.
"Kamu di mana, Arka?" tanya Lani. Arka pun menjawab dia sedang berada di kafe.
"Lan, udah dulu, ya. Mau samperin Abii, takutnya anak itu hilang kesasar di sini," kata Arka. Sebelum berkata seperti itu, Arka tadi tak sengaja melihat Abii yang melengok mencari keberadaannya. Wajah Abii masam, bibirnya cemberut. Arka pikir, Abii pasti mencarinya. Dia tidak mau Abii berpikir bahwa dirinya meninggalkan gadis itu di sana.
"Oh? Ada Abii juga? Salam ke Abii, ya, Arka. Kapan-kapan kita bisa main bertiga. Ya udah, aku juga udah dipanggil Papa, nih. Bye-bye Arkaa."
"Iya."
Sambungan akhirnya terputus. Arka pun segera beranjak dari tempatnya dan hendak menghampiri Abii. Tapi baru dilangkah kedua, Arka dihentikan satu cewek yang berdiri di depannya. Cewek itu tersenyum lebar dengan mata berbinar.
"Kamu ganteng banget, boleh minta nomernya, gak?"
Hawa dingin kembali melekat pada diri Arka. Ia melirik ponsel cewek itu yang tersodor ke depannya. Lalu berganti melihat Abii lagi dari tempatnya berpijak. Abii kini terlihat menidurkan kepalanya di meja.
"Sorry, saya udah punya istri," ungkap Arka yang kemudian membuat cewek itu perlahan menurunkan ponselnya dan senyumnya pudar.
"Astaga, maaf ya aku gak tau." Cewek itu kemudian pergi. Setelah kepergian cewek itu, Arka terkekeh. Ia menertawai dirinya yang mengatakan demikian tadi.
"Ketularan Abii, hihi." Langkah Arka pun berlanjut menghampiri Abii.
Di sana, tiga orang itu sudah merapikan buku-buku. Sepertinya kerjaan mereka sudah beres. Arka yang baru tiba pun bertanya, "Eh, udah kelar? Cepet banget."
"Cuma sedikit, kok. Lagian kerjanya kan bagi-bagi tugas, jadi cepet kelar," jawab Ratu. Cewek dengan rambut yang digulung tak rapi namun enak dipandang itu lalu menoleh ke Abii dan Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐧𝐲𝐚𝐥 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 (𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰)
Teen Fiction[𝙵𝙰𝚂𝚃 𝚄𝙿𝙳𝙰𝚃𝙴] 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚊𝚝𝚞𝚜 𝚍𝚞𝚕𝚞, 𝚐𝚞𝚢𝚜. 𝚂𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒𝚒𝚗 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚊𝚑. 𝚈𝚞𝚔, 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊!^^ *** 𝓑𝔂 𝓼𝓹𝓵𝓮𝓷𝓼𝔂𝔂𝔂_ 𝐀𝐫𝐤𝐚 𝐆𝐚𝐦𝐦𝐚 𝐄𝐫𝐝𝐢𝐜 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚. 𝐓𝐞𝐭𝐚�...