22. Tumpangan

38 9 5
                                    

Happy Reading ya:*

Eh bentar, sebelum baca, author kasih asupan dulu biar halunya lancar car car!

Eh bentar, sebelum baca, author kasih asupan dulu biar halunya lancar car car!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesayangan Abii tapi punya orang:)

***

"BEN, KE KOLAM RENANG!"

Aku berhenti ketika mendengar teriakan itu. Telingaku terasa sensitif mendengar nama Ben disebut. Refleks setelah seseorang meneriaki kata-kata itu, aku melengok ke asal suara yang bersumber dari koridor kelas XII.

Aku menilik seorang bertubuh tinggi semapai dengan seragam olahraga dan rambut side bangs warna cokelat gelap. Mataku tepat melihat ke punggungnya karena cowok itu berbalik sambil mengacungkan jempol tinggi-tinggi dan menyahut, "Oke!" pada cewek yang teriak tadi.

"Ben?" gumamku.

Cowok yang dipanggil Ben itu kembali berbalik, berjalan melewati gudang. Aku menahan napas refleks ketika cowok itu lewat.

"Lo kenal itu cowok?" Ratu bertanya.

"Hah? Enggak." Ratu memicing, "cowok itu yang gue lihat naroh sesuatu ke loker lo, Bii. Aneh, mencurigakan."

"Emang dia naroh apa di loker gue?" tanyaku was-was. Ratu mengangkat bahunya tanda tidak tau.

Kemudian segera aku mengayunkan kaki ke loker. Semoga saja isinya tidak aneh-aneh. Aku bahkan tidak mengenal cowok itu. Benar kata Ratu, mencurigakan.

Sesampainya di deretan loker, aku segera membuka lokerku tanpa basa-basi. Di dalam sana aku melihat cokelat dengan pita merah dan terdapat sebuah kertas yang terselip di pita tersebut.

"Wih, cokelat, kesukaan lo, Bii," celetuk Ratu yang ternyata mengikutiku. Tak heran, pasti dia juga penasaran.

Aku menatap Ratu sekilas. Ratu juga begitu. Lalu kami sama-sama membaca sebuah tulisan di atas kertas itu dengan wajah serius.

 Lalu kami sama-sama membaca sebuah tulisan di atas kertas itu dengan wajah serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ck!" Ratu berdecak kagum. Ia menaik turunkan alisnya sambil melihatku dengan godaan setelah membaca tulisan itu.

"Dia manis, ya. Pas banget dia dateng pas lo lagi patah hati sama Arka, hihi."

𝐒𝐢𝐧𝐲𝐚𝐥 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 (𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang