Satu

96.3K 4.3K 59
                                    

Jika boleh memilih aku lebih memilih
Hidup bersama mereka yang belum
Pernah aku lihat sebelumnya
Namun bahagia sudah bisa dipastikan

¤¤¤
Widyaarrahma
¤¤¤

"Sudahlah saya cape ngurusin kamu, kamu itu BUKAN ANAK KANDUNG SAYA" teriak seorang wanita yang sedang memarahi lawan bicaranya dengan menekan 4 kata terakhir.

Gadis yang menjadi lawan bicaranya menatap tak percaya akan kenyataan yang sedang dia alami hari ini.

Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia karna hari ini adalah hari dimana 20 tahun yang lalu ia dilahirkan melalui rahim seorang wanita yang disebut ibu.

Wanita yang tadi marah itu mengambil sebuah kertas dari lemari besar yang ada diruang TV dan melemparkannya pada Gadis yang tergolek lemah akibat tamparan dan pukulan yang ia terima dari suami istri didepannya.

"Mulai sekarang kamu pulang kerumah orang tua kandung kamu, saya cape ngurusin kamu" ucap wanita itu sembari melempar kertas berisi alamat rumah yang berada jauh diluar kota.

Gadis bernama Azzahra Al Ghifary itu menerima alamat itu dengan tenaga yang tersisa, dia mulai membaca alamat itu dan berusaha berdiri untuk mengemasi semua barangnya.

Tak ada ucapan yang keluar dari mulut gadis itu, hanya terdengar isakan yang lemah.

Zahra masuk ke kamarnya dan mulai mengambil tas gunung didalam lemarinya, ia mengambil beberapa gamis dan khimarnya.

Usai membereskan semua perlengkapannya, Zahra terduduk diranjang yang selama 20 tahun ia tempati untuk istirahat, air matanya kembali lolos mengingat masa kecilnya yang berbeda dengan teman yang lain, namun ia masih bertahan hingga sekarang.

Sebenarnya Zahra tak membuat masalah apa apa hari ini dan hari hari sebelumnya, namun tepat hari ini dihari ulang tahunnya, dia mendapat sebuah kado yaitu buku terbitnya yang sudah terjual lebih dari 300 pcs sementara adiknya yang berusia 3 tahun dibawahnya yg mengikuti jejaknya yaitu menulis novel karya nya belum sama sekali dilirik oleh penerbit.

Si ayah marah besar karna Zahra memajang buku dan piagamnya dibupet samping pintu kamar Zahra sendiri, Ayahnya beranggapan Zahra sengaja menaruhnya dg maksud meledek atau meremehkan adiknya yang belum bisa seperti dirinya.

Si ibu segera mengambil buku itu dan membakarnya dibelakang setelah sempat adu tarik dengan Zahra, begitu pula beberapa piala milik Zahra yang sudah menjadi puing puing pecahan tak terbentuk akibat dibanting oleh ayahnya.

Zahra keluar dari kamarnya membawa tas gunung dipundaknya yg berisi beberapa pakaian dan juga beberapa berkas penting diantaranya surat Adopsi ia terima dari ayahnya 5 menit yg lalu sebelum sang ayah pergi dg ibunya.

Zahra kembali mengusap air matanya yg terus menetes mengingat semua kejadian dirumah ini.

Rumah masa kecilnya, dimana rumah yang seharusnya menjadi rumah tempat pulang krna didalamnya ada kedamaian bersama kluarga, namun berbeda dengan rumah yg ia tempati mungkim selama 19 tahun ini yang penuh dg amarah kepadanya.

Dan sekarang dia tau alasannya yaitu karna dia bukan anggota keluarga disini.

Zahra kini berada diteras menunggu ojek onlinenya datang sambil memandangi alamat yang diberikan ibunya tadi.

Aditya Al Ghifary
Jl. Pramuka no. 11 Pekalongan

"Aku harus naik kereta api berarti biar bisa kesini" monolog gadis itu

Tak lama ojek onlinenya datang dan segera dia berangkat menuju stasiun untuk menuju rumah orang tua kandungnya.

●●●

3 jam perjalanan dari kota masa kecilnya kini ia berada didepan rumah dengan nuansa warna coklat muda berlantai 2 yang didepannya ada taman kecil dan air mancur serta garasi yang terbuka terlihat 2 mobil dan 3 motor terparkir rapi disana.

Zahra memegang erat kertas kecil berisi alamat itu dan tersenyum melihat rumah didepannya ini, membayangkan kebahagiaan akan ada disini.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Zahra mengetuk pintu kayu berwarna putih gading itu

Tak lama pintu itu terbuka memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan sapu ditangan kanannya

"Waalikumussalam cari siapa mba ?" Ucap wanita itu

"Emm gini mba apa benar ini rumahnya pak Aditya Al Ghigary ?" Tanya Zahra sambil melihat kertas kecil ditangannya

"Iyh benar, ada keperluan apa sama Bapak yah mba ?"

"Boleh saya bertemu langsung bu, ada yang ingin saya bicarakan dan ini privasi" ucap Zahra

"Tunggu dikursi disitu saja yah mba, nanti saya panggilkan bapaknya" ucap Wanita yg memegang sapu itu sambil menunjuk 2 kursi yang dari rotan disamping pintu

"Terimakasih bu" ucap Zahra melepas tas gunungnya dan mengambil map berwarna biru berisikan surat adopsi.

15 menit kemudian seorang wanita datang dari dalam menghapiri Zahra

"Maaf mbaknya yg mencari pak Aditya yah ?" Ucap wanita itu

"Eh iya bu, saya Zahra" mengulurkan tangannya didepan wanita tadi

"Saya Fatim, Istrinya pak Aditnya" ucap wanita yg bernama Fatim itu menyambut uluran Zahra yg kemudian dibawa kekening zahra lalu memilih duduk disamping kursi yang tadi diduduki Zahra.

"Ada keperluan apa yah mba cari suami saya ?" Tanya Fatim kembali

"Emm saya mau ngasih ini bu ke pak Aditya" ucap Zahra memberikan Map biru itu

Fatim yg baru membuka pun tersentak melihat ini map itu

"Kamu Azzahra Alghifary ?" Tanya Fayim setelah membaca isi surat didalam map itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu Azzahra Alghifary ?" Tanya Fayim setelah membaca isi surat didalam map itu

"Iya bu, apa ibu adalah ibu saya ?" Tanya Zahra dg mata yg sudah berembun

"Bukan nak, Saya Istri ke 2 Abi kamu setelah bercerai dg Umi kamu yg juga dia sudah menikah lagi" ucap Fatim mengelus tangan Zahra seakan tau hancurnya hati seorang anak korban perceraian orang tuanya ditambah lagi Zahra belum pernah melihat bagaimana wajah kedua orang tuanya









___________________

Salah kah aku berharap ?
Aku berharap sebuah Kebahagiaan yang ku idam idamkan sebelumnya

Widyaarrahma
Tegal 13 Juli 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang