Duapuluh Enam

24.9K 2.2K 15
                                    

Hai kau, terimakasih yah sudah pernah hadir walaupun hanya sekejap

¤¤¤
Widyaarrahma
¤¤¤





Pohon bunga mawar merah yang sedang memamerkan bunganya yg rimbun itu kini menjadi pusat perhatian seorang gadis yang sedang memakai gamis berwarna sama dg bunga yang sedang ia pegang.


"Jangan Dipetik" ucap seseorang membuat gadis yg sedang meni'mati aroma mawar itu terjengit dan membalikan badan kearah suara

"Siapa yg mau metik cuma mau liat" ucap Zahra sinis setelah tau yang tadi mengagetkannya adalah Raka

"Halah kalo gak aku bilangin juga dipetik tuh bunga" ucap Raka lalu duduk di Gazebo yang terbuat dari bambu ditaman belakang milik Aziz itu

"Jangan Suudzon deh, dosa" ucap Zahra kini mengambil hpnya dan memfoto beberapa Mawar itu

"Sini duduk" ucap Raka menepuk tempat disampingnya

"Engga ah ntar kena virusnya kamu" jawab Zahra memilih duduk diatas batu yang menjadi pembatas pohon mawar itu

"Tuh sendirinya suudzon" ujar Raka sementara Zahra hanya terkekeh lalu beralih menatap hpnya .

Zahra membuka sebuah aplikasi berwarna hijau dg berbentuk bulat yang ditengahnya ada emot telfon

Aelah bilang aja Wattshap susah amat sih 🤣

Fahmi
Mb tolong jawab,aku janji....(34 ) 12.00

Arvin
Mba jangan bikin khawatir...(20) 11.30

Arvan
My Queen dimana ? (25) 10.00

Zahra tersenyum miris membaca semua pesan dari ketiga adiknya yang menanyakan keberadaannya.

Mirisnya keempat orang tuanya sama sekali tak mencarinya, mungkin mereka senang beban keluarga telah pergi kembali

Zahra mengusap ujung matanya yang kembali meneteskan air mata

"Gausah nangis, jalan yuk" ucap Raka yang sedari tadi menatap Zahra

"Sok tau siapa juga yg nangis" jawab Zahra

"Cewe emang aneh, Jalan yo Zah, pulangnya ke Stand"

Mendengar kata Stand Zahra teringat niat semalam kalau sore ini dia ingin pergi ke Stand

"Beneran ke Stand kan pulangnya ?" Tanya Zahra

"Iya ayo" ucap Raka bangkir dari duduk ya lalu masuk ke dalam rumah diikuti Zahra yang menuju ke kamar untuk berganti pakaian.

"Loh mau kemana ?" Tanya Njid Aziz melihat ke dua cucunya kembali akur malah sekarang seperti akan oergi bersama

"Mau makan siang Njid pulangnya mau Ke Stand, boleh ?" Ucap Zahra mendekati Njidnya

"Berdua?"

"Oh iya kenapa berdua sih ?" Ucap Zahra menepuk keningnya

"Ajak Iva sana" ucap Njid Aziz

Zahra mengangguk lalu segera ke kamar Iva mengajak gadis berumur 13 tahun itu pergi

●●●●

"Berasa supir gw" ucap Raka setelah perdebatan panjang tadi dirumah tentang tempat duduk

"Sabar yah mas" ucap Iva cekikikan dari tadi juga Zahra yang tak hentinya terkekeh setelah dia memenangkan perdebatan tadi

Tak lama mereka sampai disebuah restoran, Raka sengaja tak bertanya ingin makan dimana karna sudah pasti jawabannya

Terserah

Mereka bertiga masuk kedalam restoran itu, banyak orang memandang kagum karna mungkin difikiran mereka Zahra dan Raka adalah sepasang kekasih ataupun suami istri lalu Iva ?

Hanya buntut hehehe

Mereka duduk disamping jendela yang menyuguhkan pemandangan jalanan kota yang lumayan lengang karna jam makan siang sebenarnya sudah selesai.

Ini sudah jam 2

Raka membuka menu yang ada dimeja melihat makanan apa yang akan masuk ke penggilingan perutnya siang ini.

Begitupun Zahra dan Iva

"Mas Iva mau ayam panggang yah" ucap Iva menunjuk kesebuah menu

Raka hanya mengangguk dan menatap Zahra

"Kamu Zah ?"

"Samain kaya Iva deh, minumnya Boba Tiramisu" ucap Zahra

"Iva OreoBoba mas"

Raka kembali mengangguk dan menuliskan menu itu dikertas lalu memberikannya pada Pelayan.

5 menit kemudian makanan mereka datang dan tdk ada percakapan lagi, mereka fokus pada makananya masing masing.

10 menit kemudian Atensi Zahra mengarah ke meja yang tak jauh dari tempat duduknya dimana terlihat remaja mirip dengan adiknya si Arvan

Eh Arvan atau Arvin entahlah Zahra pun belum terlalu mahir membedakan keduanya

Dan benar saja lelaki itu adalah adiknya yang belum Zahra tau itu Arvan atau Arvin yg jelas itu adiknya.

Zahra mengambil Hp disampinhnya dan mengirimkan pesan kepada adik kembarnya

Arvin
Dosa berduaan dengan wanita yang bukan mahrom apalagi sampai berpegang tangan, Azabnya lebih pedih dari pada Ditusuk jarum besi Neraka

Arvan

Dosa berduaan dengan wanita yang bukan mahrom apalagi sampai berpegang tangan, Azabnya lebih pedih dari pada Ditusuk jarum besi Neraka

Zahra menaruh Hpnya kembali lalu memakan makanannya lagi

Ting

Arvin
Aku gk lagi berduaan sama cewe mba
Aku lagi dialun alun mau buka Standnya mba

Malu gak ?
Malu gak ?
Malu gak ?

Ya engga lah, kan menyampaikan kebenaran walaupun salah orang hehehe













__________________________
Ditusuk jarum besi lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrâni dalam al-Mujamul Kabîr no.486, 487 dan ar-Rûyânî dalam Musnadnya II/227

Widyaarrahma
Tegal 22 Juli 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang