Empat Puluh Tiga

23.5K 2K 18
                                    

Terkadang Luka tercipta dari orang yg kita anggap Istimewa

¤¤¤
WidyaArrahma
¤¤¤

Kurang lebih 2 Bab menuju Ending


Sebulan kemudian

Aditya sudah merasa pulih setelah sebulan lalu melakukan oprasi transplantasi Jantung, dan hari ini pun dia sudah bisa pulang karna dokter menyatakan dia sudah sehat meski harus sering kontrol untuk mengece apakah jantung barunya bekerja dg sempurna atau tidak.

Aditya sedari tadi mencoba menelfon seseorang yang sangat ia rindukan selama sebulan ini namun Hpnha tidak aktif dan terakhir Aktif pun tak terlihat.

Sesampainya dirumah Aditya langsung naik kelantai atas mengecek salah satu kamar disana namun terlihat kosong dan setelah tanya ke pembantunya si pemilik kamar belum pulang selama sebulan

"Asyik banget yah nak liburannya sebulan ga pulang" ucap Aditya melirik Foto Zahra yang sengaja ia pasang dinakas ruang tamu disamping Foto Fahmi

Fahmi merasa ada yang janggal, jika liburan selama ini maka pasti kakaknya butuh baju banyak, tapi dilemari sang kaka baju bajunya masih rapi dan kopernya pun masih tersimpan seperti semula diatas lemari

"Papa yakin mba Zahra Liburan ? Udah sebulan loh Pa" ucap Fahmi

"Iyah Papa yakin, buktinya rekening mba mu itu berkurang cukup banyak sebulan ini, ini baru mau Papa transfer lagi, takut dia kurang buat liburan disana, Papa yakin dia pengin melepas lelah dan penat karna masalahnya selama ini" ucap Aditya tersenyum dengan tangannya mengotak atik hpnya mentransfer beberapa juta kerekening putrinya.

"Mas, aku sepaham dengan Fahmi, karna sebulan ini Zahra sama sekali gak ngasih kabar, dia gak telfon ataupun WA, Hpnya pun gak aktif" ucap Fatim

"Nanti coba mas cari kerumah Abah yah" ucap Aditya tersenyum mengelus kepala Fatim

●●●

Dilain tempat seorang pemuda menatap pohon bunga mawar didepannya sembari ia duduk digazebo bambu.

Sesekali air matanya memaksa keluar diujung matanya namun langsung ia hapus.

Selama sebulan ini Raka uring uringan tak jelas, dia banyak diam dan emosinya sering tak terkendali.

Semua orang merasa heran dengan perubahan Raka, termasuk Rere karna ini bukan sifa Asli Raka bahkan ini pertama kalinya melihat Raka seperti itu.

Rere melihat putranya selalu diam dan emosional itupun miris entah apa yabg ia rasakan sekarang.

Orang rumah hanya berprasangka Raka sedang putus Cinta atau rindu dg Zahra yg sudah tak lagi tinggal disana, mereka beranggapan Zahra sudah bahagia tinggal bersama Aditya.

Rere memilih mendekati putranya yang sedang melamun itu.

Sebuah tepukan dipundak mengagetkan lelaku berbaju hitam dan celana pendek hitam itu.

Ia melihat siapa pelakunya ternyata sang bunda

Rere duduk disamping Raka dan mengelus pundak putranya itu..

"Sebulan loh Nak kamu kaya gini, kamu ada masalah apa ?" Tanya Rere

Raka hanya menggeleng namun tangan kanannya kembali mengusap ujung mata kirinya

"Bunda adalah orang yang melahirkan kamu, bunda tau kamu ada masalah berat, setidaknya berbagi dengan bunda nak biar lebih lega" ucap Rere lagi

"Dia pergi bun"

Hanya 3 kata yang keluar dari mulut Raka lalu air matanya kembali menetes mengingat seseorang yang sudah pergi entah kemana author belum dijelasin sama Raka

"Nak, Jodoh itu terkadang memang lucu, dia seakan menyamar menjadi orang yang paling dekat dan mengerti kita tapi ternyata dia adalah orang yang baru kita kenal, orang yang lama dg kita belum tentu dia jawaban dari doa doa kita" ucap Rere kini merangkul putranya

"Mungkin ini saatnya semua orang tau apa yabg terjadi"
Monolog Raka












____________________________
Mon maap dikit banget sumpah mood slalu ilang klo mau nulis padahal ide udah terlihat jelas diotak

WidyaArrahma
Tegal 2 Agustus 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang