Enam Belas

26.7K 2.4K 9
                                    

Gak semua hal bisa diungkapkan lewat kata kata

¤¤¤
Widyaarrahma
¤¤¤

Arvan menutup telfonnya dengan perasaan tak karuan, kakaknya nangis dan membentaknya, membandingkan hidupnya dengan kehidupan dirinya sendiri.

"Mba mau kluar ?" Tanya Arvin

"Mba marah marah, kayaknya dia belum bisa di temui, biarin dia nenangin diri dulu" ucap Arvan

Fahmi hanya terdiam mengingat kejadian semalam dimana papahnya menampar Zahra hingga membuat wanita itu pingsan dan mimisan entah apa yang dia sembunyikan.

"Sebenarnya apa yang terjadi ?" Tanya Arvin pada Fahmi yang terdiam

Fahmi tak mungkin menjelaskannya disini karna papahnya ada dirumah bisa bisa dia yang kena amuk

"Gw gk bisa dijelasin disini, ayo ikut gw" ucap Fahmi beranjak menuju mobil diikuti 2 pemuda kembar

●●●

15 menit kini mereka sampai di Cafe milik Zahra yang sedang di Renov namun ruangan Zahra sudah selesai jadi mereka bisa membicarakan sesuatu didalam

Fahmi duduk dikursi yang bisa Zahra duduki dan si kembar duduk dikursi berlawanan yang dibatasi oleh meja.

"Ada apa kenala lo gk mau cerita dirumah lo aja ?" Tanya Arvan

"Semalam mba sama papah berantem" ucap Fahmi menunduk

"Lalu ?" Ucap Arvin

"Papah nampar mba Zahra sampe dia mimisan dan pingsan, yang bikin gw bingung saat dia sadar dia ngrasa pusing sampe gak bisa buka mata hanya bisa nangis dan minta diambilin obat dikotak obatnya" ucap Fahmi mengeluarkan obat yang semalam Zahra konsumsi dan menunjukannya pda Arvin.

Arvin meneliti obat itu dia kurang Faham karna dia baru semester 4 dan belum terlalu memahami soal obat ini

"Ini obat gw bawa, gw tanyain ke dosen gw nanti" ucap Arvin

"Sejak itu mba sampe sekarang gk mau kluar kamar"

Arvan hanya terdiam kembali memikirkan ucapan kakaknya tadi

"Emang tadi mba ngomong apa Van ?" Tanya Arvin

"Dia ngebandingin hidupnya dg gw" ucap Arvan

"Gw gk tau harus berbuat apa, jujur gw semalem liat mba Zahra kesakitan dikepalanya aja gw nangis krna gk pernah liat org pusing sampe sesakit itu.

"Gw tanya ke dosen gw ini obat apa habis itu kita priksain mba Zahra ke dokter" ucap Arvin lalu beranjak pergi

"Kebiasaan kalo ngambil abis ngambil keputusan langsung pergi" cibir Arvan melihat kembarannya yang sudah tak terlibat dibalik pintu

"Gw titip mba Zahra sama lo, kabarin kalao ada apa apa" ucap Arvan kini beranjak dari ruangan itu meninggalkan Fahmi sendiri.

Fahmi terdiam di ruangan itu membayangkan bagaimana keadaan Zahra sekarang dikamar sendiri menahan semua masalahnya seorang diri. Dia memang tak tau apa masalah yang Zahra lalui sekarang namun dia yakin ini sangat berat.

Ting !

Sebuah pesan masuk di Hp milik lelaki itu.

Raka
Cepat kesini bawa Zahra
Njid sama Jiddah mau ketemu

Fahmi
Jangan sekarang situasinya
lagi rumit

Raka
Rumit ?

Fahmi
Gw bakal bawa mba Zahra
Nanti kalau memang sudah
memungkin kan

Raka
Jelasin

Fahmi
Nanti gw jelasin
Plis bilang ke Njid mba
Zahra blom bisa ditemui

Raka
Njid bakal ambil paksa
Zahra kalo sampe sore
Lo gk bawa Zahra kesini

Fahmi
Gw coba bujuk dia dulu

●●●











________________________
Aku salah menaruh Harapan

Widyaarrahma
Tegal 19 Juli 2021

Selamat Idul Adha 2021
Selamat malam takbiran
Stay safe smua

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang