Duapuluh Empat

24.6K 2.2K 20
                                    

Kebanyakan wanita itu hanya bisa menyindir ttg Hadist setetes air mata wanita yg mengalir krna lelaki maka langkah lelaki itu akan di laknat malaikat,
Tanpa memperdulikan Hadist Sehelai rambut wanita yg dilihat lelaki yg bukan mahromnya maka balasannya 70.000 tahun di Neraka dan akan membawa 4 lelaki yaitu ayah, suami, anak lelaki dan saudara kandung lelaki

¤¤¤
Widya Arrahma
¤¤¤







Mobil Pajero berwarna hitam kini terparkir disebuah halaman luas milik keluarga Aziz Al Ghifary

Yah itu adalah mobil yang dinaiki oleh Zahra dan Raka tadi saat di taman.

Namun sesampainya di rumah Njid Aziz Zahra ragu untuk turun difikirannya tersimpan memori kilatan amarah abi nya saat dulu dia kesini bersama adiknya

"Turun, atau gw gendong" ucap Raka membukakan pintu mobil untuk Zahra membuat Zahra menengok dan menatap tajam lelaki berumur 23 tahun itu

Zahra pasrah turun dari mobil itu namun saat akan turun tak sengaja gamisnya terinjak hingga dia oleng namun untung ada Raka yang menangkap tubuhnya

3 detik mereka saling memandang diposisi yang membagongkan itu 😅

"Astaghfirullah" ucap Zahra mendoronh lelaki didepannya itu

"Cari cari kesempatan mulu sih" ujar Zahra dg Nafas menggebu gebu kilatan amarah terlihat diwajahnya

"Alah sok marah padahal seneng kan bilang aja mau gw gendong sini gw gendong" ucap Raka menaikan sebelah alisnya sambil mendekat kearah Zahra

"KAMU BODOH YAH KITA BUKAN MAHROM DOSA BERSENTUHAN BEGITU SIKSA DIAKHIRAT LEBIH KEJAM DARI DITUSUK JARUM BESI NERAKA" teriak Zahra dg air mata yang sudah mengalir menatap lelaki didepannya yang selalu mengusilinya namun saat ini moodnya sedang tidak baik ditambah Raka yang tanpa dosa mendekap tubuhnya

Aziz dan Aminah yang sedang diruang tamu meni'mati teh kaget mendengar suara teriakan perempuan dihalaman rumahnya

"Ya gw becanda lagian ada satirnya kan baju lo" ucap Raka tanpa dosa

"AKU DARI KECIL BERUSAHA JAGA DIRI BIAR GAK DISENTUH YANG BUKAN MAHROM TAPI KAMU SEGAMPANG ITU BILANG ADA SATIR WALAUPUN ADA SATIR HARAM HUKUMNYA, KENAPA KAMU GAK BISA SEKALI AJA NGERTIIN KENAPA GAADA YANG BISA NGERTIIN AKU SIH" teriak Zahra lebih keras sembari menunjuk nunjuk kearah Raka

Entahlah suasana hati gadis itu hari ini sedang buruk dari sewaktu di mall tadi

Aziz mendekati cucunya yg sedang menangis dijahili sepupunya itu, sementara Aminah menjewer cucu pertamanya tanpa ampun karna sudah menjahili Zahra

Aziz memeluk erat Zahra menenangkan gadis itu, sementara Zahra membalas erat pelukan njidnya.

Sedih, marah, kesal jadi satu sekarang, Zahra hanya bisa menangis dipelukan Njidnya

"Kamu apakan Azzahra ?" Tanya Aminah yang tangannya masih bertengger ditelinga Raka

"Aduh aduh Jiddah lepas dulu iya aku jelasin tapi lepasin aduh" ucap Raka memegang tangan Jiddahnya yang ada ditelinganya

Aminah melepas jewerannya menatap tajam Raka yang kesakitan akibat jeweran mautnya itu

"Kamu apakan Azzahra ?" Tanya Aminah lagi

"Tadi Zahra mau turun, dia kesrimpet nah mau jatoh ya udah aku tangkep bukannya terimakasih malah marah marah" ucap Raka yang masih mengelus telinganya yg memerah itu.

"Aku mending jatoh ketimbang dipegang kamu!" Ucap Zahra walau tak teriak lagi namun tetap saja suaranya seakan membentak

Njid Aziz masih setiap mengelus pundak cucunya itu sambil menenangkan

"Minta maaf sama Azzahra skarang" ucap Jiddah Aminah

Raka menghela nafas pasrahnya

"Gw minta maaf" ucap Raka datar

"Hm jiddah mendengar bahasa yang aneh yah, mau Jiddah jewer lagi hah ?" Tanya Jiddah Aminah dg mata sinisnya

"Ehm engga Jiddah, maksudnya Gini Zahra aku minta maaf yah, gitu jidah, jidah yangan marah marah lagi yah ntar gak bahenol lagi loh" ucap Raka lalu memilih lari masuk sebelum telinga kanannya menjadi korban

"Cucu Lo tuh Ziz" ucap Jiddah kesal menatap Raka yang lari masuk

"Heh nglarang cucu nya ngomong gitu sendirinya enteng banget bahasanya" tegur Njid Aziz

"Hehe kelepasan bah" jawab Jidah Aminah lalu beralih kepada Zahra yang memeluk nyaman tubuh suaminya itu

"Masuk yu, Azzahra udah makan ?" Tanya Jiddah Aminah dibalas anggukan Zahra

"Yuk masuk yu mau hujan" ucap Njid Aziz melepas pelukannya dan merangkul pundak Cucunya

Sementara Jidah Aminah mengambil sebelah tangan Njid Aziz yang bebas dan membawanya ke pundaknya agar sama dg Zahra

Njid Aziz menatap Heran istrinya itu yang masih manja tak ingat umur

Sementara Zahra hanya bisa tersenyum melihat kemesraan kedua kakek neneknya itu
















________________________
Udah pada makan sate brapa kodi ?

Widyaarrahma
Tegal 21 Juli 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang