Tigapuluh Sembilan

22K 2K 15
                                    

Ibaratkan gini
Kita slalu makan buah yang pait trus tiba tiba dikasih buah yang manis pasti bingung kan ?

¤¤¤
Widyaarrahma
¤¤¤


Hari Akad eh Ahad tiba, banyak orng yang memilih malamnya Begadang dan paginya untuk bermalas malasan.

Sama halnya dg Raka yang setelah tadi Sholat Subuh dan kini ia gembali berbaring sembari memainkan Hpnya

Toktoktok

Raka melirik malas kearah pintu, ayolah kenapa hari Ahad itu seakan membuat Jiwa ini mager

Ia beranjak dari kasur yang punya gravitasi 3x lipat dari hari biasanya dan membuka pintu.

Namun Rasa malasnya langsung hilang ketika melihat siapa yang mengetuk pintu tadi

"Kenapa Zah ?"

"Jogging yuk mas dialun alun"

"Males Zah" ucap Raka dg nada dilemah lemahkan

"Yah mas, aku pengin jogging pulangnya kerumah abi, boleh yah yah" ucap Zahra Sendu

Jujur Jogging adalah alasannya pada Njid Aziz namun tujuan utamanya adalah ingin bertemu Aditya

Semalam dia memimpikan lelaki itu, lelaki itu bilang kalau mereka gaakan pernah bertemu lagi krna Aditya akan bertemu Allah

Bangun dari situ perasaan Zahra semakin tak enak memikirkan lelaki yang ia sebut Abi itu

"Ya udah jangan nangis, aku siap siap dulu" ucap Raka dibalas anggukan Zahra

●●●

Sesuai Rencananya setelah Jogging Zahra meminta Raka untuk diantarkan kerumah Aditya

Terlihat Fatim sedang menyiram bunga ditaman depan saat Zahra sudah mau memasuki gerbang rumah Aditya

"Assalamualaikum mah" ucap Zahra yang telah turun dari mobil dan mengulurkan tangannya kearah Fatim bermaksud meminta salim

"Waalaikumussalam ya Allah mba mamah kangen banget" jawab Fatim menyambut uluran itu lalu memeluk Zahra

"Abi ada mah ?"

"Ada tadi duduk diruang tamu, yuk masuk, eh ada Raka masuk yuk" ajak Fatim menggandeng tangan Zahra

Jujur langkah Zahra sedikit Ragu, bayangan pagi hari itu sedikit terlintas walau hanya sedikit.

Aditya memandang kaget kepada wanita yang pagi ini masuk kerumahnya.

Ada rasa bahagia yang tak bisa diucapkan oleh kata kata, putrinya pulang kerumah dengan tersenyum

Aditya langsung memeluk Zahra tak menghiraukan uluran tangan gadis itu, ia langsung memeluk dengan erat putrinya itu.

Rasa Rindu begitu mendalam namun beberapa hari ini Ia tak bisa bertemu dengan putrinya akibat sakit yang ia derita kembali kambuh hingga untuk berjalan pun susah karna ia lemah

Aditya melonggarkan pelukannya dan mencium kening Zahra cukup lama, setelah itu meminta Zahra duduk disampingnya sementara Raka tak ikut masuk krna tau Zahra ingin berdua dg Abinya

Ia memilih memainkan Hpnya diteras depan

"Abi sehat ? Muka abi Pucet banget badan abi panas, abi kenapa ?" Tanya Zahra

Aditya tak menyangka pertanyaan itu terlontar dari mulut Zahra, pertanyaan yang terkesan mengkhawatirkan keadaanya, air mata tak bia ia bendung mendengar kekhawatiran putrinya meski hanya dg pertanyaan tadi.

"Abi gapapa nak, abi cuma kecapean, umur abi juga gak sekuat dulu"ucap Aditya mengelus kepala Zahra

"Abi kalo sakit istirahat aja, jangan ke Cafe atau pergi kemana mana dulu, nanti aja kalo udah sehat, udah mendingan biar sakitnya gak tambah parah" ucap Zahra

"Iyah nak, Abi istirahat"

Tak lama Fatim datang dengan 3 gelas jus Jambu dan beberapa cemilan lalu mengajak Raka untuk masuk kembali

"Om sakit ? Pucet banget" ucap Raka setelah duduk dishofa

"Biasa cuma kecapean"

"Jangan dianggap remeh penyakit om, takutnya luarnya cuma kecapean tapi dalemnya kan gk tau om"

Zahra menatap tak suka ttg perkataan Raka tadi seakan mendoakan abinya kena penyakit dalam

"Koq doain abi sakit organ dalem sih mas" sungut Zahra

"Engga Zah, aku cuma ngingetin doang" jawab Raka lembut

"Ya ngomongnya gak usah gitu dong, abinya Zahra omnya kamu juga doain yang baik baik jangan kejelekan aja" ucapan Zahra semakin nggas

"Iya iya aku minta maaf" jawab Raka

"Udah gapapa, nanti siang juga abi mau periksa koq sama mamah"

"Kan Ahad dokter tutup bi"

"Abi udah janji sama teman abi, dan gapapa ambil hari minggu"

"Zahra ikut yah bi"

"Iyah nanti kamu ikut"

"Mas Raka pulang aja sana, Zahra mau sama abi dulu nanti sore jemput hehhee"

"Idih supir kali" ucap Raka

"Koq gitu, emang mas Raka mau nungguin Abi Periksa juga ?"

"Gapapa, kan Abi kamu nanti juga jadi Abi aku" ucap Raka menaikan satu alisnya

"Hah maksudnya apa ?" Tanya Fatim yang sedari tadi hanya menyimak

"Mas Raka halu mah jangan didengerin" jawab Zahra kesal

Lagi lagi Raka membahas masalah itu

Sementara Aditya terkekeh melihat pytrinya yang kesal akibat omongan Raka

"Emang kamu mau jadi menantu om ?"

"Jangan ditanya om, mau ijab sah sekarang juga ayo" ucap Raka dibalas timpukan Zahra menggunakan Tisue yang ada dimejaa

"Sehari jangan ngeselin bisa gak sih" ucap Zahra seraya masih menimpuki Raka

"Iya ampun ampun tuan putri ampun" ucap Raka

Sementara Fatim dan Aditya kembali terkekeh melihat pertunjukan didepannya itu










____________________________
Terbiasa dg hidup penuh kekangan, ketika diberi sebuah kasih sayang bukannya seneng entah kenapa aku malah merasa muak

WidyaArrahma
Tegal 31 Juli 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang