AZZAHRA ✔

Tigapuluh Empat

Ayah, aku Rindu jadi
Putri kecilmu

¤¤¤
Widyaarrahma
¤¤¤

Malam ini rumah Aziz ramai dengan kedatangan keluarga mantan menantunya yaitu Aisyah

Wanita itu datang saat Aditya mengabari kalau Zahra bilang Rindu padanya

Tanpa membuang waktu kini Aisyah sudah memeluk erat putrinya itu meski awalnya sama seperti Aditya tadi Zahra masih takut.

"Maafin umi sayang, kalaupun umi dan abi gak berpisah kamu akan tetap terluka dengan kisah yang berbeda" lirih Aisyah sambil terus memeluk dan mengusap punggung Zahra.

Zahra hanya terdiam dalam pelukan sang umi

Pelukan yang seharusnya ia rindukan namun sekarang ?

Entahlah

Aisyah melonggarkan pelukannya dan mengusap wajah dewasa Zahra, hanya penyesalan yang ia nikmati sekarang.

Andai dulu ia tak menyianyiakan putrinya mungkin dia bisa melihat pertumbuhan putrinya itu hingga dewasa seperti sekarang.

Mereka kini duduk diruang tamu dengan Zahra ditengah tengah Aditya dan Aisyah

Posisi yang seharusnya tak berubah sejak dulu.

Tak ada keluarga lain hanya ada Aziz, Aminah, Aisyah, Aditya dan Zahra

Mereka saling diam terutama Zahra yang tak tau harus bahagia atau apa jujur dirinya masih merasa was was berada disamping Aditya

Seperti kejadian waktu lalu, Aditya bilang akan membahagiakannya namun pada Akhirnya membawanya terbaring dirumah sakit

Kesunyian itu terpecah saat Aisyah berani mengatakan

"Abah izinkan Zahra tinggal dengan Aisyah bah"

Aziz menatap remeh mantan menantunya itu

"Saya tidak akan mengulang kesalahan menyerahkan cucu saya pada orang yang salah" ucap Aziz menatap Tajam Aditya

"Bah, semua orang punya khilaf masing masing, Aditya terlalu larut dg masalalu sampai lupa kalau didepan aditya ada anak yang mengharapkan kasih sayang" ucap Aditya mengelus kepala Zahra

"Zahra mau sama Njid aja" lirih Zahra namun masih bisa di dengar oleh orang disitu

"Dengar kan ? Apa permintaan Azzahra ?" Ucap Aminah

"Sama umi aja yah nak, kamu masih bisa kerumah Njid yah, tinggal sama umi yah" ucap Aisyah mengelus kepala Aisyah yang menunduk

"Bahkan kalian gak ngrasa kalau Zahra merasa takut ada ditengah kalian" ucap Aminah yang sedari tadi menatap Zahra

Memang benar, rasa was was, takut,dan bayangan akan pagi itu masih terngiang dikepala Zahra

"Ikut Abi yah, kita perbaiki semuanya yah nak" ucap Aditya

Zahra hanya menggeleng dan beranjak menuju kamarnya membuat Aditya dan Aisyah menghela nafas beratnya