Duapuluh Lima

25.5K 2.2K 11
                                    

Sejujurnya Merelakan itu tak semudah mengatakan Ikhlas

¤¤¤
Widya Arrahma
¤¤¤




Hujan deras mengguyur bumi membasahi tanah yang mengering selama beberapa bulan terakhir, menghasilkan hawa dingin yang membuat kebanyakan orang memilih menutup pintunya rapat dan duduk bersama kehangatan keluarga.

Sama Halnya dg Keluarga Aziz yang kini sedang duduk di shofa ruang keluarga disampingnya ada Zahra yang sedari tadi tak ingin dari Njidnya.

Sementara Raka duduk di Shofa sebrang Zahra sambil meni'mati jeruk panas yang manis disampingnya Ada Iva adiknya dan Rere ibunya.

"Njid, Zahra boleh nginep disini ?" Lihrih Zahra

"Jangankan nginep, kamu mau pindah kesini juga boleh" ucap Njid Aziz

"Dia pacarnya mas Raka yah" ucap Iva lirih pada Raka namun masih bisa didengar oleh Zahra

"Sembarangan, bisa abis mas kalo pacaran ama macan galak kaya dia" ucap Raka

"Apa kamu bilang" ujar Zahra tak terima dg ucapan Raka

"Dih koq ngamook" jawab Raka meniru suara di tiktok

"Dih alay" cibir Zahra

Sementara Njid Aziz hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Dia itu sepupu nya Iva, anaknya om Aditya" ucap Rere

"Loh anaknya om Aditya kan mas Fahmi bun"

"Hust anak kecil gk boleh kepo" ucap Aminah

"Ih Jidah gaasik"

Zahra melihat pemandangan didepannya itu tersenyum hangat, dimana dia seakan diterima disini, keluarga yang penuh kehangatan, canda tawa tanpa satupun yang terasingkan

"Koq bisa ketemu sama Raka Zah ?" Tanya Rere pada Zahra

"Gk sengaja ketemu Budhe, anak Budhe kaya jelangkung muncul dimana mana" ucap Zahra enteng membuat Iva tertawa lepas

"Mba Zah mas Raka mah bukan Jelangkung tapi Kulkas jalan" ucap Iva

"Iyah awalnya emang kaya kulkas tapi lama lama ngeselin" jawab Zahra ketus

"Pusing ama pemikiran cewe" ucap Raka

"Yang suruh mikirin siapa" jawab Zahra tak mau kalah

Aziz pun menengahi perdebatan yang tak akan pernah ada ujungnya itu dengan bertanya pada Zahra
"Kamu emang dari mana Ra ?"

Zahra menghela nafas beratnya bingung apakah dia harus bercerita pada Njidnya ataukan merahasiakan dan memilih bohong

"Udah ngomong aja gak usah sok tegar punya masalah selesaiin sendiri" cibir Raka

"Budhe Raka tuh ngeselin" adu Zahra

"Eh lo harus panggil gw Mas yah, gw kaka lo" ucap Raka disambut cubitan dan jeweran dari Rere dan Jidah Aminah

"Ngomong apa tadi ?" Tanya Rere dan Jidah aminah bareng

"Hehhe iya ampun lepas Bun, Jidah, sakit sumpah sakit" ucap Raka meringis

Sementara Zahra dan Iva tertawa melihat raut muka melas dari Raka

Tak lama Hp Zahra berdering pertanda ada telfon masuk.

Fahmi is calling

Zahra menggeser tombol hijau itu dan menempelkan Hpnya ditelinga

Assalamualaikum
Mba dimana ?

Zahra yang takut yang lain mendengar obrolannya dg Fahmi pun memilih meminta Izin untuk ke kamarnya yg ditunjukan oleh Rere

Mba

Kenapa baru sadar
Mba gaada yah ?

Kirain mba mencar cari gamis
Mba dimana ?

Mba pengin tenangin
Diri dulu Fahmi

Iyah dimana
Mamah khawatir

Abi engga yah ?

Mba dimana ?

Tut..

Zahra menghela nafas beratnya sambil mengusap pipinya yg menjadi jalur jatuhnya air mata

Fahmi kembali menelfonnya namun Zahra membiarkannya, entah ia sangat iri kepada ketiga adiknya

Iri sungguh jika boleh berteriak ia ingin teriak sekarang, entah suasana hatinya sedang kacau

Kumandang Adzan Maghrib terdengar seakan Allah memberi arahan untuk Menceritakan semuanya pada Sujud diterakhir Rakaat saja

●●●

Jam sudah menunjukan pukul 8, Zahra baru saja selesai makan malam dg Njidnya dan yg lain.

Ia mengambi Hp yang sedari maghrib belum disentuh krna dia khusyu ni'mat membaca Al Quran sebagai petunjuk dan penenang hatinya

Banyak sekali telfon masuk yang tak terjawab dari Fahmi, Si kembar dan Fatim.

Sebenarnya Zahra hanya berharap dikhawatirkan oleh abi dan uminya namun keduanya sama sekali tak menghubunginya, mungkin memang sudah.....

Zahra menghela nafas beratnya, ia memilih berbaring terlentang menatap langit langit kamarnya.

Sudah 2 hari ia tak mendatangi Standnya, mungkin besok ia akan datang sekalian melihat Cafenya yang sudah 90 persen selesai.

Tak lama mata itu terpejam sembari meni'mati hembusan angin malam














________________________
.....

Widyaarrahma
Tegal 21 Juli 2021

AZZAHRA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang