Part 6

152 31 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 22.00 Malika yang baru saja tiba dirumah langsung berjalan menuju kamar nya, tapi langkah nya terhenti ketika papanya dan dua wanita lainnya sedang makan malam bersama dimeja makan. Sepertinya papanya baru aja pulang kerja

Papa : malika..... Ayo makan mama kamu uda masak banyak untuk kamu

Malika menoleh

Malika : mama? Mama yang mana? Setahu Malika, mama Malika uda meninggal

Papa : Malika jangan mulai lagi! Ayo makan! Hormati mama yang uda masak untuk kamu!

Malika : Malika gak pernah tuh minta dimasakin

Papa : Malika!!!

Malika : Malika mau kekamar, Malika Capek pa

Malika berjalan meninggalkan ruang makan dan langsung masuk kekamarnya, Malika langsung menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur. Melihat pemandangan yang ada dimeja makan membuat hatinya terasa sakit, dulu ia dan kedua orang tuanya selalu makan dan menghabiskan waktu bersama disana. Tapi kini pemilik bangku itu uda diganti. Malika gak rela, ia gak gak mau kenangan mamanya perlahan menghilang dan diganti oleh orang baru Malika benci itu

Tok! Tok! Tok!

Malika masih diam ditempat, ia tau pasti itu papanya. Malika gak berniat membuka pintu sama sekali

"Malika ini aku aleya"

Malika semakin mengepalkan tangannya

"Buka dulu pintu nya mal...pleasee.. "

Malika dengan ogah berjalan kepintu karena perempuan itu terus aja mengetuk pintu kamarnya

Malika : apa?

Aleya : kamu beneran gamau ikut makan? Kamu belum makan kan? Ayo makan bareng

Malika : lo sebenarnya lagi ngapain sih? Gak usah pura² manis didepan gue

Aleya : eh, aku gak pura² manis kok, kita kan saudaraan, emang salah yaa baik sama saudara sendiri

Malika : gue gak pernah nganggep lo saudara gue, jangan berharap tinggi oke

Aleya : tapi mal aku-

Malika : mending lo pergi dan makan sama orang tua lo sana, jalani aja peran lo jadi anak kandung dirumah ini,wahai anak palsu.

Malika menutup pintu kamarnya dengan kencang,ia gak peduli aleya akan mengadu apa pada papanya nanti, ia Sangat gak Peduli

Beberapa hari kemudian.......

Devesh : gila! kemarin gue main kartu sambil taruhan sama adek gue, gue kalah 20 rb anjirr!!!

Monica : lo bego sih

Devesh : sumpah otak adek gue terbuat dari apa sih. Nyokap bokap gue juga pinter, adek gue pinter kenapa cuma gue yang bego

Malika : mungkin lo lahir pas otaknya belum kebentuk kali

Devesh : sialan

Delapan orang itu tertawa terbahak melihat ekspresi kesal devesh akibat kalimat Malika

Zalak ; oh iya btw-

Aleya : Malika....

Kedelapan orang itu menoleh saat seorang gadis berjalan mendekat dan tersenyum manis, ia menghampiri Malika. Malika yang melihat itu seketika mengubah wajahnya menjadi dingin

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang