Beberapa hari kemudian.....
Malika baru aja keluar dari rumahnya, ia hendak pergi kesuatu tempat namun langkahnya terhenti saat sumedh dengan tiba² berdiri didepan pintu hendak memencet bel
Malika terdiam begitu juga dengan sumedh
Malika ; ngapain kamu kesini
Sumedh : ah.... Itu gue mau ketemu sama lo
Malika gak menjawab
Sumedh : apa lo ada waktu sebentar aja?
Malika : aku gabisa
Sumedh : gue mohon, sebentar aja, please
Malika : aku gabisa sumedh, lagipula kita tidak berada diposisi dimana kamu bisa seenaknya mengajak aku bicara
Sumedh terdiam, kalimat Malika membuat hatinya tersentak
Malika : jangan bersikap seolah kita dekat, aku gak nyaman
Malika pergi dari hadapan sumedh dan langsung naik kemobil yang uda menunggunya sejak tadi. sedangkan sumedh terdiam ditempat, ia ingin mengejar Malika, tapi kalimat Malika membuatnya seakan gak diinginkan lagi. Apa Malika benar² melupakannya?
Aleya : loh sumedh, ngapain lo disini? Malika baru aja pergi, apa lo ketemu sama dia?
Sumedh tersenyum
Sumedh : gue ketemu sama dia
Aleya : terus, dia bilang apa?
Malika : dia bilang mau pergi
Aleya : Malika mau pergi ke pemakaman almarhum mama arisfah
Sumedh ; mama?
Aleya : iya mama
Sumedh : sejak kapan lo manggil tante arisfah mama?
Aleya : orang tua gue, orang tua Malika berarti orang tua Malika orang tua gue juga, paham
Sumedh : gue lega
Aleya : hmm?
Sumedh : gue lega Malika punya saudari kayak lo, gue harap lo, Monica zalak selalu ada buat Malika. Karena cuma kalian yang Malika punya saat ini
Monica : kata siapa Malika cuma punya kita?
Sumedh dan aleya menoleh kesumber suara, Monica dan zalak baru tiba dari sana
Monica : Malika gak cuma punya kita bertiga tapi Malika juga punya lo sum
Sumedh tersenyum
Sumedh : Tapi bagi Malika,dia cuma punya kalian bertiga. Gue gak pantas untuk dia, sesuai yang dia bilang, gue gak ada hubungan apa² lagi.
Aleya : Lo kayak gatau Malika aja. dia emang pemarah, tapi Malika bukan orang pedendam seperti itu apalagi sama orang yang pernah dia cintai
Monica : Aleya benar, kita memang kesal sama lo, tapi kita ngerti, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan dan gue dan yang lainnya mendukung lo balikan lagi sama Malika sum
Zalak : Malika memang rumit, tapi dia gak serumit itu. Berusahalah, buktikan kalok lo bisa buat dia percaya lagi.
Aleya : Tapi kalok lo nyakitin Malika lagi, lo benar² mati kali ini sama kita

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Fiksi PenggemarBahasa non baku -sebelum baca wajib vote -like -komen -typo bertebaran Maaf kalok cerita nya gak nyambung