Dua hari kemudian...
Malika, aleya dan ibunya, aditi dan paras berada di bandara hari ini adalah hari keberangkatan Malika ke Singapura. Malika akan berangkat dengan aditi dan paras. Sejak kemarin ia uda mempersiapkan semuanya, Malika akan benar² pergi.
Aleya : Mal...
Aleya memeluk erat Malika
Aleya : jangan menyerah yaa... Jangan kalah... Kamu harus menang.... Maaf aku gak bisa nganter kamu sekarang... Setelah operasi mu nanti aku dan mama kesana, dan disaat aku kesana kamu harus uda bangun mengerti?
Malika tersenyum dan mengangguk
Malika : gak ada yang tau gue berangkat hari ini termasuk Monica dan zalak. Gue yakin kalok mereka tau mereka akan marah besar. Dan gue mohon sama lo, tolong bikin mereka percaya kalok gue bakal baik² aja. Tolong jaga mereka, berteman la dengan mereka.
Aleya : apa mereka mau temenan sama aku?
Malika : mereka pasti mau
Malika : temenan sama mereka itu menyenangkan, lo bilang lo mau punya temen yang baik kan? Mereka adalah orang yang tepat
Aleya mengangguk, ia kembali memeluk malika erat. Airmata nya jatuh, bahkan kini aleya terisak pelan
Aleya : cepat sembuh, dan cepatlah kembali Mal...
Papa : ayo, sebentar lagi pesawat akan berangkat
Malika melepaskan pelukan nya
Malika : baiklah kalok gitu gue pamit dulu. Lo jaga diri baik² yaa jangan mau dihasut orang lagi...
Malika kemudian berbalik
Aleya : Malika tunggu!!
Malika berhenti dan menoleh
Aleya : bagaimana dengan sumedh?
Malika : jangan memberitahunya apapun biarkan dia menyesali semuanya. Dan juga jangan berteman dengan mereka, mereka semua orang bodoh
Aleya tersenyum kecil kemudian mengangguk
Malika : gue pergi.. Bye
Malika, paras dan aditi akhirnya berjalan menuju pintu masuk Bandara, Malika terdiam sebentar dan menoleh kebelakang. Apakah ia bisa kembali kesini lagi? Apakah ia bisa menginjakkan kaki ditempat ini lagi? Bagaimana jika ini adalah yang terakhir kalinya ia berada disini, bagaimana jika ia gak bisa kembali lagi,apa yang harus ia lakukan? Terlalu banyak kenangan yang ia tinggalkan. Apa ini adalah keputusan yang benar?
Aditi : Malika....
Malika tersentak
Aditi : ayo...
Malika mengangguk kemudian masuk kebandara dan melakukan check-in setelah itu Malika menunggu di gate 5,tempat ia menaiki pesawat nantinya. Malika terdiam sambil memandangi tiket milik nya.
Aditi : Mal, ponselmu uda dimatikan? Kamu bilang kamu gak ingin siapapun tau kalok kamu pergi, jadi sebaiknya kamu jangan balas pesan mereka lagi, atau kamu akan sulit untuk pergi sekarang.
Malika terdiam, benar yang dikatakan aditi semakin ia membaca dan membalas pesan² mereka maka akan semakin sulit baginya melupakan orang² itu. Sebaiknya ia tidak lagi menghubungi mereka semua atau Malika benar² akan membatalkan penerbangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
ФанфикBahasa non baku -sebelum baca wajib vote -like -komen -typo bertebaran Maaf kalok cerita nya gak nyambung