part 22

148 26 5
                                    

Ia gak tau kapan ia harus pergi, malika takut kalok waktu tiba² memanggilnya, malika hanya ingin memiliki sumedh dan menghabiskan waktu bersama pria itu,Setidaknya hingga ia benar² gak bisa bangun lagi. Malika berjalan menyusuri koridor, sebuah pesan masuk

Basant : Mal, Kartikey sakit. Rencananya kita semua bakal kesana. Lo mau ikut? Kalau ikut ini alamatnya gue kirim. Otw sekarang yaa

Mumpung ia uda diluar malika akan sekalian aja kesana. Tak lama kemudian ia pun tiba disana, jarak antara rumah sakit dan rumah kartikey gak terlalu jauh, melihat rumah kartikey yang tampak sepi sepertinya basant dan yang lainnya belum tiba. Malika berjalan masuk

Kartikey : lo ngapain disini?

Suara itu membuat langkah malika terhenti, malika mencari sumber suara yang familiar itu, seketika ia melihat seorang laki² berdiri disamping rumah bersama seorang perempuan. Malika gak tau siapa perempuan itu, disana cukup gelap hingga wajah mereka gak terlihat.

"gue mau ketemu tante ana."

Kartikey : bunda lagi keluar sama ayah. Basant dan yang lainnya mau dateng, seharusnya lo ngasih tau gue dulu. Kalok lo datang pas ada mereka gimana? Lo harus hati² kalok lo gamau ketahuan tunisha.

Malika terdiam

"Tunisha? Tunisha dan kartikey? Ngapain mereka?" (batin Malika)

Tunisha : haaah, gue bosen dirumah

Kartikey : Tapi lo gak boleh kesini sekarang. Mereka gak boleh tau kalok lo itu sepupu gue.

Tunisha : haah, akhir² ini gue ngerasa gak enak badan

Kartikey : kandungan lo gimana? Lo yakin gamau gugurin? Apa cowok itu gamau tanggung jawab juga?

Tunisha : nggak, dan gue gak bisa gugurin kandungan ini. Lo tau kan kalok gue gugurin kandungan ini untuk selanjutnya gue gak bisa punya anak lagi. Gue gamau

Kartikey : hah, terus rencana lo apa sekarang?

Tunisha : tetap seperti sebelumnya. Lo harus berusaha rebut hati malika. Lo harus bisa jauhi dia dari sumedh

Kartikey : gue gak bisa, gue gak suka sama dia. Mau sampai kapan gue haru pura² suka sama dia? dia itu bukan tipe gue, cuma modal cantik doang.

Tunisha : bentar lagi. Tahan lagi bentar, sampai akhirnya gue bisa miliki sumedh seutuhnya. Gue coba goda dia dan bilang ini anaknya. Gue cuma pengen bikin sumedh ayah dari anak ini. Dan menjelang waktu itu gue butuh bantuan lo.

Kartikey : berapa lama lagi?

Tunisha : bersabarlah, dalam sebulan ini. Pokoknya sebelum perut gue membesar gue bakal buat sumedh jadi milik gue. Supaya dia yang tanggung jawab soal anak ini. Dan gue tetap bisa sekolah karena itu milik kakeknya. Gue mohon, jangan hancurin rencana ini. Cuma dia yang bisa gue manfaatin sekarang. Please.

Kartikey menghela napas panjang

Kartikey : uda beberapa hari ini gue terus aja sembunyi dari mereka, bekas pukulan sumedh masih terlihat jelas. Bisa gawat kalok dia liat luka ini, dia bisa tau kalok gue laki² yang nyelakain malika pesta malam itu

Tunisha : lo harus buang topeng itu sejauh mungkin. Kalok lo ketahuan, semuanya hancur.

Kartikey : ah sial, seharusnya gue per**** aja cewek itu biar dia gak bisa ganggu sumedh lagi. Brengsek bajingan mana yang ngasih tau keberadaan gue dan malika ke sumedh ? Padahal gue uda berusaha ngajak sumedh menjauh dari sana dan ijin pulang duluan. Akh...

Tunisha : gue rasa gue tau pelakunya

Malika membeku ditempat nya. Obrolan yang berlangsung cukup lama itu membuat kakinya terasa kaku dan jantungnya berdetak kencang. Malika sangat takut sekarang, ia sangat gak nyangka hal ini bahkan membayangkan ini saja ia gak pernah.

"Kartikey sejahat itu? Kartikey bekerja sama dengan tunisha? Apa²an ini, jadi pria bertopeng yang nyelakain dia malam itu adalah kartikey?" (batin Malika)

Tangan Malika bergetar, keringat dingin mengucur dipelipisnya. Malika langsung pergi dari sana, ia pergi sesegera mungkin. Malika mempercepat langkahnya.

"Hei, siapa disana? "

Ucap seorang satpam, Malika terkejut ia mempercepat langkahnya. Membuat itu kartikey dan tunisha menoleh, mereka terkejut saat melihat Malika Kini berjalan menjauh. Kartikey langsung menelfon seseorang

Kartikey : kejar gadis itu sampai dapat, kalok sulit tembak dia dengan bius yang biasa kita pakai. Pastikan kalian menangkap nya

_"Baik tuan"_

Pria berbadan besar itu berlari mengejar malika

"Hei tunggu"

Malika kemudian berlari, berlari sekuat tenaga saat dilihat nya 3 orang laki² kini mengejarnya. Malika segera menelfon sumedh tapi panggilannya gak diangkat. Mendadak jalanan sangat sepi sekarang. Malika gak tau harus kemana, ia sangat ketakutan

Drrttt...

Ponsel nya berdering, Malika segera mengangkat panggilan itu

Basant : halo lo di--

Malika : BASANT TOLONG GUE.... GUE GATAU HARUS KEMANA..... GUE TAKUT......

Basant : lo dimana?

Malika gue-......

TIIIINNNNNNN.......

BRAK.....

BRUK......

basant : suara apa itu!

Basant : lo gapapa?! Lo dimana mal!

Basant : mal?!!! Lo masih disana kan?!!!

Basant : Malika?!!!!

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang