part 21

141 33 14
                                    

Perasaannya masih sakit setiap melihat dan mengingat kenangan dengan pria itu, Malika gak mau lagi merasa sakit

Aleya : Mal?

Malika menghela napas panjang

Malika : tolong panggilkan taksi, aku akan pergi. Dia ada dirumah sakit mana?

Sementara disisi lain sumedh sedang berbicara dengan dokter. Disana juga ada basant, siddhrat dan devesh mereka bertiga tiba saat mendapatkan kabar dari sumedh

"Setelah diperiksa, bisa dipastikan pasien gak memiliki riwayat penyakit apapun, tapi setelah diamati kembali kematian pasien berkemungkinan karena serangan jantung mendadak, ini bisa dipicu oleh rasa stress dan kelelahan berkelebihan"

Sumedh terdiam, akhir² ini papanya memang terlihat sangat sibuk, papanya memang gak pernah memperhatikannya, tapi sumedh sadar akhir² ini papanya jarang terlihat dirumah. Apa papanya sebegitu stress dan kelelahan? Kenapa papanya gak meminta bantuannya? Padahal sumedh akan melakukan apa saja saat papanya memintanya

Basant : lo gapapa?

Sumedh : gue gapapa

Satu jam kemudian....

Malika baru tiba dirumah sakit yang tadi disebutkan aleya. Cukup jauh dari rumah sakitnya tapi gak jauh dari rumah pria itu.

Siddhrat : loh Malika?!

Malika yang merasa terpanggil pun menoleh, senyumnya menoleh saat melihat basant, siddhrat, dan deveshdevesh berlari kearahnya

Devesh : lo apa kabar? Uda lama gak keliatan?

Malika ; gue baik² aja, iya nih uda lama

Siddhrat : gue dengar lo diluar kota? kok ada disini?

Basant : apa lo datang karena dengar tentang bokapnya sumedh?

Malika : sumedh mana?

Devesh : dia ada didalam, dikamar jenazah. Kita kira dia butuh waktu sendiri mangkannya pergi keluar. Tapi kayaknya dia benar² butuhin lo

Malika tersenyum kemudian ia ingat sesuatu

Malika : oh iya, kartikey mana?

Basant : eh? lo belum tau?

Malika mengerutkan keningnya

Basant : sejak pesta malam itu dia kecelakaan, dan dia gak masuk sampai sekarang, kami juga mau nya kesana tapi belum jadi².maunya nanti malam

Malika : yaudah kalok gitu gue masuk dulu yaa

Malika kemudian masuk menuju kamar jenazah, tak jauh dari kamar jenazah malika melihat seorang laki² yang tengah duduk bersandar dilantai. Malika mendekat.

sumedh mengangkat kepalanya dan menoleh, dilihatnya Malika yang berdiri di hadapannya sambil menatapnya. Melihat itu sumedh langsung menunduk, tangannya semakin terkepal, entah kenapa matanya memanas dan hatinya terasa ricuh, tanpa sumedh sadari airmata nya turun begitu deras untuk pertama kalinya. Malika mendekat memeluk sumedh dengan erat. Dan saat itu juga sumedh langsung terisak, ia membalas pelukan Malika dan menggenggam erat baju gadis itu

Sumedh : ini salah gue, papa pergi karena gue, karena gue bersikap egois dan keras kepala papa jadi begini. Ini semua karena gue

Malika diam saja, ia membiarkan sumedh menyelesaikan mengatakan semua

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang