Sementara disisi lain Malika masih berbaring ditempat tidur nya. Air matanya tak henti² untuk turun meski ia uda berusaha untuk gak menangis. Semuanya terlalu tiba² baginya. Mamanya yang pergi tiba² dan kedatangan dua perempuan yang ia tidak kenali secara tiba² juga. Apa ini semua uda direncanakan papanya? Apa kematian mamanya merupakan bagian dari rencana laki² itu? Malika benar² gak tau harus berbuat apa, ia sangat menyesal karena gak mendengarkan mamanya selama ini
Tok! Tok! Tok!
"Malika ini papa...papa mau bicara sama kamu... "
Tangan Malika terkepal ia menutup wajah nya dengan selimut, hanya dengan mendengar suara papanya membuat emosinya gak stabil. Malika sangat membenci laki² itu
Papa : Malika buka pintu nya....
Malika masih diam gak berkutik. Hingga beberapa saat kemudian Uda gak ada suara ketukan lagi. Malika kembali menangis
Malika : maafin Malika mah... Malika uda jahat sama mamah....maaf
Tok! Tok! Tok!
Malika : Malika gak mau bicara sama papa!!
"Maaf non Malika ini saya mira"
Malika menyeka air mata nya dan langsung membuka pintu
Malika : ada apa mira?
Mira : itu didepan baru aja ada tamu mencari nona
Malika : eh? Siapa?
Mira : kalok gak salah namanya sumedh,katanya dia sahabat yang paling nona sayang
Senyum Malika kemudian terukir tipis, sumedh pasti bolos dari sekolah
Malika : baiklah suruh dia menunnggu aku akan keluar
Mira mengangguk dan berjalan turun, Malika pergi dan membasuh wajah nya dan mengganti pakaiannya, tak Lama kemudian ia pun pergi menemui sumedh
Sumedh : pasti belum mandi
Malika hanya tersenyum
Sumedh : gue mau beli bunga, mau ikut?
Malika hanya mengangguk, tentu aja dia akan pergi Malika gak ingin berada berlama² ada dirumah itu hanya akan membuatnya frustasi apalagi ia yakin sumedh pasti tau tentang kepergian mamanya. Malika tau mira menceritakan semuanya pada Monica dan zalak. Dan jika mereka tau sumedh pasti juga tau
Malika kemudian naik ke motor besar milik sumedh dan mereka pun pergi menuju toko bunga, tak lama kemudian mereka tiba ditempat itu, sumedh mengambil bunga yang uda dia pesan beberapa jam yang lalu kemudian kembali ke motor.
Malika : kok cepat
Sumedh : sumedh gitu loh
Malika : dih!
Sumedh terkekeh dan melajukan motornya
Malika : kita mau kemana sih
Sumedh : kesuatu tempat
Malika : Kemana
Sumedh : kesuatu tempat
Malika : iya gue tau, tapi tempat nya dimana
Sumedh : disuatu tempat
Malika : bego
Sumedh hanya terkekeh melihat ekspresi kesal milik Malika yang terlihat dari kaca spion nya, setidaknya gadis itu masih tetap sama kadang ada beberapa orang berubah menjadi sangat berbeda ketika mereka kehilangan orang yang mereka sayang salah satunya sumedh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
FanficBahasa non baku -sebelum baca wajib vote -like -komen -typo bertebaran Maaf kalok cerita nya gak nyambung