part 38

208 36 17
                                    

Beberapa hari kemudian....

Malika mematikan ponselnya, ia kembali menutup mata ketika merasa uda cukup tenang, ia menghela napas panjang. Sejak beberapa hari yang lalu lebih tepatnya saat ia kembali kepemakaman, sumedh terus aja mengejar dirinya, mengajaknya bicara, dan bahkan terang²an mengatakan kalok pria itu menyukainya. Sumedh juga mengatakan hal² aneh lainnya

Flashback....

Sumedhmaafin gue Malika, gue minta maaf atas kesalahan yang uda gue lakuin dulu.

Sumedh : Mal gue bakal nebus semuanya, terserah lo mau lari secepat apapun, lo mau pergi sejauh apapun, lo mau ngedorong gue segimana pun gue tetap ngejar lo. Anggap aja ini karma yang gue dapan dan posisi kita dibalik. Dari lo yang dulu ngejar gue hingga sekarang gue yang ngejar lo. Gue bakal terus berusaha membuat lo kembali merasa nyaman sama gue. Sekeras apapun caranya, gue akan kembali merebut hati lo

Flashback off...

Malika mendesah berat ketika kalimat itu terus terngiang² diingatannya.

Malika : kenapa sumedh harus berusaha hingga sekeras ini? Padahal dulu dia yang menyebabkan semuanya terjadi, apa sumedh benar² menyesal?

Tapi Malika gak ingin kembali ke masa lalu,untuk kembali kenegara ini aja Malika butuh kekuatan yang besar untuk kembali menerima ingatan gak menyenangkan yang ia alami sejak dulu. Mulai dari mamanya meninggal hingga sekarang. . . .

Tok Tok Tok...

Aleya : Malika...

Malika : masuk aja gak dikunci

Aleya membuka pintu kamar Malika dan berjalan masuk duduk disebelah gadis itu

Aleya : sumedh nelfon aku...

Malika mengalihkan pandangannya

Aleya : Apa kamu yakin bakal melanjutkan rencana kamu untuk ngebuat sumedh jera? Aku tau kamu berpura² gak peduli untuk membalas sumedh, tapi bukankah kelamaan kamu menghukumnya? Dia sendiri uda benar² menyesal. Mau sampai kapan kamu tarik ulur?

Malika : apa kamu mau menyuruhku langsung percaya dan menerimanya begitu aja setelah apa yang uda dia lakukan? Bukannya kamu yang menyuruhku agar gak jatuh kelubang yang sama?

Aleya : iyaa.... Aku tau, aku yang menyuruhmu begitu karena aku sendiri gak yakin pada sumedh, tapi setelah melihat perjuangannya yang benar² tulus, aku yakin dia bersungguh² sama kamu

Malika : akan ku pikirkan

Aleya : kamu mau kemana?

Saat Malika berdiri dan mengambil jacket nya

Malika : cari angin

Malika pergi begitu aja meninggalkan aleya yang terdiam sambil menghela napas panjang

Sementara disisi lain...

Tunisha terduduk diam sambil menekuk lututnya disebuah jalan kecil yang penuh dengan semak².tunisha melirik jam diponselnya uda menunjukkan pukul 20.45,tunisha menghela napas panjang, sejak tadi pagi ia pergi mencari pekerjaan namun tak ada satupun tempat yang mau menerimanya. Ia uda dipecat ditempat ia dulu bekerja. Dan hingga sekarang uda banyak lamaran yang tunisha ajukan diberbagai tempat namun tak ada satupun yang membalas dan menerimanya. Membuat tunisha benar² frustasi

Bagaimana tidak, uda banyak penagih hutang datang padanya dan menagih semua hutangnya, belum lagi biaya makan dan pengobatan ibunya yang masih sakit²tan dirumah. Tunisha benar² harus bekerja membanting tulang. Tunisha gak masalah jika ia harus kelaparan dan gak makan tapi tunisha harus membelikan ibunya obat dan memberi ibunya makan, tunisha gak ingin ibunya sakit lebih parah dari sekarang.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang