part 31

161 39 14
                                    

Beberapa hari kemudian......

Hari ini basant pergi kerumah sumedh karena sejak 3 hari yang lalu ia gak pernah datang kesekolah lagi, laki² itu sibuk mencari keberadaan Malika saat ini. Bahkan sumedh bolak balik kerumah Malika, tapi gak ada orang dirumah itu. Basant melihat sumedh yang sedang duduk dengan beberapa foto dan kertas yang ada disekitarnya

Basant : sum,lo gapapa? Kenapa lo kusut kayak gini? Ini baru beberapa minggu Malika pergi, dan lo udah kayak orang gila

Sumedh menoleh

Sumedh : gimana gue gak gila, gak cuma Malika bahkan aleya pun gak ada dirumah. Lo bilang Malika punya penyakit kan? Gue khawatir banget. Selama ini gue selalu nyakitin dia, gak percaya sama dia, nolak dia dan lainnya. Gue benar² bego..

Basant : gak cuma lo aja yang nyesel sumedh, gue dan yang lainnya juga nyesel karena gak percaya sama dia lo tenang aja, kita akan cari Malika sama².kita coba cari diseluruh daerah, dan juga semua rumah sakit yang ada didaerah itu. Malika sakit, ada kemungkinan mereka membawanya berobat keluar kota

Sumedh : gue akan melakukan apapun asal gue bisa ketemu sama Malika lagi. Gue benar² pengen ngeliat dia lagi

Malamnya....

Aleya terdiam sambil menatap kearah Malika yang masih belum sadar. Beberapa hari yang lalu keadaan Malika memburuk, bahkan denyut nadi gadis itu sangat lemah. Tapi kini keadaannya uda pulih, hanya saja kesadarannya masih belum kembali.

Aleya : cepat bangun mal, kita main bareng lagi

Aleya menggenggam erat tangan Malika, ia merebahkan kepalanya disana. Jam menunjukkan pukul 22.00 namun ia masih belum tidur, sejak tadi ponselnya terus bergetar ia tau sumedh sedang mencarinya sekarang. Tapi aleya gamau berhubungan dengan laki² itu. Karena bagaimana sumedh adalah salah satu penyebab Malika menjadi seperti sekarang.

Aleya : ayo bangun mal.... Kita main bareng lagi... Jangan tidur terus...

Malika : nggghhhh...

Aleya membeku, ia langsung berdiri

Aleya : Malika!! Malika!! Kamu bisa dengar aku?!!

Malika perlahan membuka matanya, meskipun terasa sangat berat ia berusaha mengembalikan kesadarannya. Saat mata Malika terbuka sempurna. Malika bisa melihat aleya yang menangis tengah menatapnya sambil berteriak memanggil namanya

Aleya : PAPA!! MAMA!! TANTE!! MALIKA SADAR...

Tak lama kemudian mereka semua masuk bersama dokter dan beberapa perawat. Mereka memeriksa keadaannya Malika diam aja, matanya melirik pada paras, aleya dan ibu tirinya yang tampak sedang berpelukan sambil tersenyum senang.

Airmatanya mengalir begitu aja saat melihat keharmonisan keharmonisan keluarga kecil itu. Ia gak bisa membayangkan seberapa banyak penderitaan yang mereka alami oleh mamahnya selama ini

Aleya : Malika....bagaimana kabar kamu? Apa ada yang sakit? Apa ada yang nyeri?

Malika yang melihat itu semakin menangis, apa jadinya jika aleya tau yang sebenarnya? Apa dia akan  tetap bersikap baik seperti ini? Atau mengharapkan Malika mati aja?

Aleya : kamu kenapa nangis?

Papa : Malika... Kau baik² aja?

Arisfah : Malika kamu baik² aja?

Tangis Malika pecah, ia terisak disana melihat perlakuan aleya dan ibu tirinya yang begitu memperhatikannya, ia benar² gatau harus bagaimana. Rasa bersalah mengalir deras dihatinya

Malamnya....

Malika terdiam dikamar dengan perasaan campur aduk, keadaannya uda sangat membaik dan rasa sakit yang kerap ia rasakan kini uda menghilang secara perlahan. Malika menoleh saat aleya masuk ke ruangannya

Aleya : bagaimana keadaan kamu?

Malika hanya tersenyum

Aleya : ini aku bawain roti coklat, kamu suka roti kan? Kamu belum makan sejak tadi, makan ini dulu yaa..

Malika : aleya kalok misalnya gue punya salah sama lo.. Salah paling besar, apa lo mau maafin gue?

Aleya : apa maksudnya?

Malika : y-ya... Kalok seandainya selama ini gue adalah alasan terbesar lo buat menderita... Apa lo bakal tetap maafin gue?

Aleya : apa ini gara² hubungan orang tua kita?

Malika terkejut

Malika : lo tau

Aleya tersenyum

Aleya : aku tau semuanya mal... Dari awal aku tau semuanya, tapi gak masalah, karena seperti yang aku bilang, aku ingin punya seorang saudari

Malika : jadi... Sejak awal..

Aleya : iya aku tau.. Hanya aja aku pura² gak ngerti apa² karena jika aku memberitahu kamu yang sebenarnya kamu pasti akan menjauhiku, aku gamau itu

Malika : kenapa? Kenapa kamu gamau aku menjauh? Justru seharusnya kamulah yang menjauh. Kamulah yang membenciku, aku uda merebut semuanya dari kamu... Aku uda bikin kamu menderita....

Tunisha : sekarang aku tanya, apa kamu akan memaafkan tunisha jika dia memohon maaf dan bersimpuh padamu?

Malika terdiam

Aleya : tentu aja kamu akan memaafkan dia, jika kamu sendiri bisa memaafkan dia yang uda menyiksa kamu, kenapa aku tidak?

Malika langsung menangis mendengar itu, ia langsung memeluk aleya erat.

Malika : makasih aleya... Makasih karena lo uda mau maafin semuanya...

Aleya : iya sama sama...

Malika kemudian melepas pelukannya

Malika : aleya, gue bakal tinggal disingapura, gue gak bakal balik lagi ke indo

Aleya : apa maksudnya? Kenapa?

Malika tersenyum

Malika : ada banyak hal yang terjadi, aku rasa disana bukan tempat ku. Aku akan tinggal disini dengan tante aditi.

Aleya : tapi kamu uda janji akan kembali... Bagaimana dengan monica dan zalak?

Malika : aku tau mereka akan kecewa. Lagipula aku merasa akan bahagia disini,aku gak ingin bertemu dengannya lagi

Aleya : maksudnya sumedh?

Malika kembali tersenyum

Malika : aku ingin mengulang semuanya dari nol, dari awal. Aku ingin menjadi Malika yang baru dengan begitu aku akan bahagia.Aku rasa lingkungan ini akan cocok untuk aku berubah

Aleya : apa kamu yakin?

Malika mengangguk

Aleya ; baiklah apapun keputusan kamu, aku menghargainya. Tapi aku benar² berharap kamu akan kembali...

Malika : maafkan aku aleya...

Aleya : tidak apa... Aku mengerti.... Aku mendukung semua keputusan kamu Malika... Karena kamu saudari ku yang berharga

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang