part 18

144 30 9
                                    

Malamnya Malika kembali kerumah sakit, yaa syarat lain yang diberikan Aditi padanya adalah untuk kembali kerumah sakit saat pulang sekolah . Malika harus benar² dirawat, Aditi gak mau kondisi Malika memburuk karena kelalaiannya.

Malika yang sedang tidur pun membuka matanya saat merasa janggal di perutnya. Malika terbangun, ia melirik jam yang menunjukkan pukul 23.25. Malika melirik kesamping ia sedikit terkejut saat melihat aleya yang sedang tertidur sambil menyender di bed nya. Sejak kapan gadis itu tiba?

Malika langsung menutup mulutnya saat tiba² ia hendak muntah. Malika berusaha mengambil plastik kresek buah yang ada disebelahnya dan pergerakannya itu membuat aleya bangun. Aleya yang masih setengah sadar pun terkejut melihat Malika yang tampak pucat

Aleya : Mal, kamu kenapa? Kamu gapapa?

Malika menggeleng, Malika menunjuk plastik kresek dengan tangannya. Dan sebelahnya lagi ia gunakan menutup mulutnya.

Aleya : kamu mau muntah?

Malika mengangguk

Aleya : astaga, sebentar....

Aleya mengeluarkan buah yang masih ada dalam kresek itu dengan cepat. Ia kemudian langsung memberikan pada malika tapi sebelum ia tepat mengembangkan kresek itu Malika terlebih dahulu muntah hingga mengenai sebelah tanggannya.

Aleya tampak gak peduli ia tetap mengembangkan kresek itu hingga kini mengembang dengan sempurna dan memberikan pada Malika. Malika yang melihat itu tampak terkejut. Aleya menepuk² punggung Malika pelan dan menijit tengkuk gadis itu

Aleya : apa masih sakit?

Malika menggeleng, setelah merasa puas memuntahkan semua isi perutnya Malika menghela napas lega.

Aleya : ini minum dulu, terus tidur lagi biar gak mual lagi.

Setelah itu aleya membuang kresek muntahan Malika dan mencuci tangannya tanpa rasa jijik sekalipun. Malika benar² gak mengerti kenapa aleya melakukan itu?

Keesokan harinya.....

Malika mengusap matanya yang sedikit memburam, entah kenapa ia gak bisa liat tulisan yang ada dipapan tulis itu dengan jelas. Pandangannya sedikit mengabur dan kepalanya seketika menjadi pusing

Zalak : Mal, lo gapapa

Malika : ah, kayaknya kepala gue pusing lagi. Tulisan dipapan tulis gak keliatan

Monica : jangan dikucek, nanti mata lo merah gue anter ke UKS ya? Lo kayaknya sakit lagi, muka lo pucat

Malika : gue gapapa, gue mau belajar aja

Zalak : tapi Mal, lo pucat gitu, nanti gue pinjamin catatan deh, lo bisa belajar di UKS nanti. Nanti lo sakit lagi

Monica kemudian berdiri

Monica : permisi buk, Malika sakit. Boleh saya anter ke UKS sebentar?

"Kamu baik² aja Malika? "

Malika : sedikit gak baik buk, kepala saya pusing

" yasudah kalok gitu kamu boleh pergi ke UKS, nanti kamu pinjam aja catatan teman kamu yaa"

Malika : iya buk, makasi

Malika dan Monica kemudian berjalan keluar kelas dan menuju UKS

Monica : Sebenarnya lo sakit apa Mal? Akhir² ini lo pucat terus, dan lo keliatan gak semangat, apa ada yang lo sembunyikan dari kita?

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang