Sementara disisi lain....
Malika berjalan berjalan menuju jemputan yang uda menunggunya didepan kafe, Malika sama sekali gak menoleh kebelakang, ia terus berjalan dan pergi dari sana dengan perasaan yang gak bisa dijelaskan sama sekali
Malika : pak, ke supermarket dulu yaa
Laki² paruh bayah itu mengangguk dan menuju ke supermarket terdekat, ada yang ingin Malika beli disana seperti kebutuhan bulanannya dan lainnya. Sesampainya di supermarket yang gak jauh dari rumahnya, Malika turun dan masuk kedalam
"Selamat datang, selamat-"
Langkah Malika terhenti mendengar suara yang familiar itu. Malika yang hendak jalan pun menoleh. Ia terkejut saat melihat seorang perempuan yang sangat ia kenali tengah menatapnya. sama sepertinya, perempuan itu juga sangat terkejut melihatnya
"Ma-malika?"
Malika terdiam
"Kamu benar² Malika?"
Ulang perempuan itu masih dengan ekspresi terkejut
Malika : lama gak berjumpa, tunisha....
Tunisha terdiam membeku
Tunisha : perempuan itu beneran Malika? Malika kembali? Kenapa? (Batinnya)
Ia ingat bahwa hari ini adalah reuni angkatan mereka. Tunisha sengaja gak datang karena harus kerja
Tunisha : apa Malika datang ke reuni itu? Jika benar, apa Malika uda ketemu dengan sumedh? Bagaimana pertemuan mereka (batinnya)
Malika melirik tunisha dari atas sampai bawah. Penampilan perempuan itu sangat berbeda dari 6 tahun yang lalu. Tunisha tampak sangat kurus, kacau dan gak terurus. Tapi yang menjadi pertanyaan bagi Malika,
Malika : kenapa tunisha ada supermarket itu? Apa dia kerja disana? Kenapa? Dia juga gak ikut acara reuni hari ini. Apa yang sebenarnya terjadi? (Batinnya)
Selama ini ia selalu tutup telinga tentang sumedh dan tunisha, ia selalu menolak saat aleya hendak menceritakan keduanya. Tapi Malika gak menyangka situasinya akan jadi seperti ini, ia kira semuanya baik² aja
Tunisha : apa... Yang membuat lo kembali?
Malika : kenapa? Apa lo takut? Lo takut gue kembali, apa itu mengingatkan lo sama dosa lo dimasa lalu?
Tunisha terdiam mendengar itu
Malika : kenapa lo ada disini? Lo bukan tipe orang yang bakal makai pakaian kayak gitu, apa lo mendadak bangkrut?
Tunisha masih terdiam, Malika berjalan mendekat pada tunisha
Malika : kenapa? Biasanya lo bakal ngelawan gue, apa lo gak punya kekuatan lagi buat ngelawan gue? Kenapa? Apa sekarang derajat kita berbeda?
Tunisha : lo terlihat beda
Malika : benar, gue uda berbeda. Gue bukan Malika yang selalu lo curangi dan lo siksa, gue bukan lagi Malika yang bisa lo sakiti semau lo, asal lo tau, dendam gue masih ada. Gue bisa buat lo di pecat dari pekerjaan lo malam ini
Tunisha : kenapa lo ngelakuin ini ke gue?
Malika : apa? Lo pikir yang gue lakuin ini jahat? Apa Lo gak mikir seberapa jahatnya lo dimasa lalu? Lo ngehasut saudari gue, ngehancurin hubungan gue dengannya, ngehancurin hubungan gue dengan orang yang gue cintai, ngehancurin kepercayaan semua orang ke gue, lo bahkan merebut semuanya dan berkali² berusaha ngebunuh gue, apa ada hal yang lebih jahat dari itu semua?

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Fiksyen PeminatBahasa non baku -sebelum baca wajib vote -like -komen -typo bertebaran Maaf kalok cerita nya gak nyambung