part 29

156 36 4
                                    

Malika memejamkan matanya saat angin kencang meniupnya tanpa malu. Ia kemudian membuka matanya, keningnya berkerut saat melihat suasana yang tampak familiar itu

Cuaca sangat mendung, awan hitam menyebar dimana².bahkan angin kencang menerbangkan beberapa bunga yang ada disekitarnya

Malika tersentak, ia baru menyadari bahwa ia berada di taman bunga dimana ia bertemu bidadari yang sangat cantik saat sekarat tempo hari. Apa ia berada diambang kematian lagi?

Malika gatau apa yang terjadi, seingatnya dada terasa sangat sakit hingga ia gak bisa bernapas dan pingsan. Apa tubuhnya sedang sekarat? Apa ia sedang berada dirumah sakit?

"Kamu kembali?"

Malika terpelonjat kaget mendengar suara lembut yang begitu tiba² terdengar ditelinganya, malika langsung berbalik seketika matanya melotot

Malika : Bidadari?!!

"Ada apa? Kenapa kamu kembali kesini?"

Malika : entahlah tadi aku tertidur, terus saat bangun aku ada disini

Perempuan itu tersenyum

"Baguslah, sejak kemarin ada yang ingin bertemu denganmu"

Malika : siapa?

Perempuan cantik itu menunjuk kearah kursi panjang diujung taman.disana terlihat seorang wanita paruh baya  tengah duduk membelakanginya

Malika jalan mendekat seketika tubuhnya menegang saat menyadari sosok wanita itu

Malika : mama?

Airmata nya mengalir deras saat perempuan yang tadi duduk kini berdiri dan berbalik menghadapnya, Malika kemudian berlari menuju perempuan itu

Malika : mama....

Malika memeluk perempuan itu erat, sangat erat. Perempuan paruh baya yang mengenakan pakaian putih itu tersenyum hangat dengan wajah putih dan cantik miliknya. Perempuan itu membalas pelukannya

Malika : mama.... Malika kangen sama mama.... Malika kangen sama mama...

Malika : kenapa mama harus pergi dan ninggalin malika sendiri? Malika uda gak sanggup lagi tinggal disana ma... Malika capek ma..

Perempuan itu terdiam, hanya mendengarkan Malika yang berbicara disela tangisnya yang begitu pecah

Mama : maafin mama Malika, karena kesalahan mama kamu jadi menerima semua kesedihan ini

Perempuan itu mengelus punggung Malika, Malika terisak, ia benar² terisak dalam pelukan mamanya. Pelukan yang uda sangat lama ia rindukan

Mama : harusnya sejak awal mama gak melakukan kesalahan itu, hingga karma ini gak mengincarmu.Mamafin Mama Malika.

Malika : bawa Malika ma.... Bawa Malika sama mama.... Malika pengen ikut bareng mama.... Kita bareng² lagi bersama..... Dengan begitu gak akan ada lagi orang yang tersakiti.... Dengan begitu semua orang akan bahagia.... Bawa Malika ma..

Perempuan paruh baya itu melepaskan pelukannya dan menghapus airmata Malika dan  tersenyum hangat

Mama : apa kamu yakin mau ikut sama mama?

Malika mengangguk kuat

Mama : baiklah....

Sementara disisi lain

Aleya terdiam sambil memandang Malika dengan tatapan sendu, ia baru aja tiba disingapura dengan mamanya dan ketika mendengar kabar malika dioperasi hari ini aleya langsung bergegas kerumah sakit tanpa ke hotel terlebih dahulu.

Malika yang baru aja menyelesaikan operasinya beberapa jam lalu, kini tertidur pulang dengan selang infus yang terpasang disekujur tubuhnya serta alat bantu pernapasan yang kini melekat dihidungnya

Aleya menghapus airmata yang keluar dari pelupuk mata Malika, sudah sejak tadi Malika tampak menangis

Malika : kamu dimana Mal?kamu kemana? Ada apa disana? Mimpi apa yang kamu dapatkan hingga kamu menangis seperti ini?

Aleya menggenggam tangan malika

Aleya : cepatlah sadar, kamu uda janji akan kembali

Pip....

Pip....

Pip.....

PIPPPPPPPP.......

Aleya yang baru aja memejamkan matanya langsung berdiri, matanya melotot

Aleya : PAPA!!!MAMA!! TANTE ADITI!! PANGGIL DOKTER!! CEPAT!!

Paras sedang duduk diluarpun langsung masuk saat aleya memanggilnya

Aleya : alat monitornya berbunyi panjang!!! Cepat panggil dokter!!

Sementara di dimensi lain.....

Malika sedang bersama mamanya sedang berjalan menuju ujung taman.Malika tersenyum lebar, ia sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan mamanya dan akan tinggal bersama. Ini adalah harapan Malika sejak dulu

Aleya : MALIKAAAA.... MALIKAAA.....

Malika hanya bisa mendengar suara itu, kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis, Malika memejamkan matanya sambil tersenyum

Malika : ternyata lo datang juga....

Malika : selamat aleya, lo bisa berkumpul lagi dengan keluarga kandung lo, lo bisa bahagia lagi... Dengan begitu kehadiran gue gak diperluin lagi kan? Maaf selama ini gue uda merebut kebahagiaan lo.. Bahagia selalu aleya......dan selamat tinggal....

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang