Prolog

8.1K 638 28
                                    






Tolong perhatikan!!!

Harap bijaksana dalam memilih pun membaca cerita. Ini hanya cerita fiksi yang TIDAK nyata. Perlu diperhatikan, untuk tidak membawa setiap cerita fiksi yang saya buat ke kehidupan nyata dari tokoh yang ada di dalamnya.
Jadi untuk orang-orang yang gak suka bxb, dan menentang keras shipping dll. Saya meminta dengan baik untuk kembali ya^^

Sekali lagi, ini tidak nyata hanya bentuk rasa senang saya dalam menulis & kesukaan terhadap karakter di dalamnya.

Sekian, terima kasih.
  
 
  
  
 

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
__Walaupum cerita ini sudah tamat, tetap tinggalkan vote dan komen ya jika berkenan__


Yang Jungwon, tipikal orang yang tak suka dengan perubahan. Menjalani kehidupan dengan aturan dan membenci apapun yang bersifat melanggar.

Bukan so' paling benar, tapi menjalani hidup di jalan yang semestinya saja sudah membuat berat, misal... dibebani oleh tumpukan PR, kegiatan klub, les dan bimbingan belajar, belum lagi nasihat para orang tua yang menyuruhnya untuk tidak ini, tidak itu. Lebih baik ke sana dari pada ke situ.

Bisa bayangkan bagaimana jika dia berbuat macam-macam? Mungkin telinganya akan panas mendengar ocehan yang berkali lipat lebih banyak.

Namun, menjalani itu semua tidak dijadikan beban, sebab sedari awal mendapat didikan terarah membuat Jungwon terbiasa.

Tempat yang dituju tak bervariatif. Sekolah, perpustakaan kota dan paling-paling ke arena hiburan itupun sesekali.

Tapi malam ini berbeda.

Dia menyesatkan diri di arena balap liar.

Ketika yang lain berpenampilan serba hitam dan terkesan gelap, ada Jungwon seorang memakai sweatshirt oversize berwarna pastel membuat mata silau. Semua mata memandang bocah itu, beberapa ada yang bersiul menggoda, berani mencolek tangan yang langsung ditepis Jungwon lalu berjalan cepat segera menjauh. Beruntung ia memakai masker jadi wajahnya tak terlihat.

"Oii, adik manis... Apa yang kau lakukan di sini? Di sini tak jual permen kapas."

Sial.

Umpat Jungwon dalam hati sesaat mendengar ejekan itu. Mencoba tak hirau dan tetap berjalan meski entah harus kemana.

Terlalu banyak orang dan pengap oleh asap rokok padahal ini ruang terbuka.

Sampai obsidian menangkap punggung orang yang sejak tadi dicarinya. Berada di salah satu gerombolan yang mempunya mobil tak kalah keren dari gerombolan lainnya. Mata itu berbinar, dan segera berlari mendekat.

"Hyung..." Cicit Jungwon.

Seketika obrolan asyik orang-orang itu berhenti, sunyi, terperangah mendengar dan melihat kehadiran bocah di balik masker yang tak cukup berhasil menutupi wajah manisnya. Karena melihat matanya saja sudah mampu mengalihkan dunia.

"Jungwon?"
  
  
  

TBC

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang