16

2.4K 401 51
                                    

Hey! Makasih vote & komentar2 nya💕



Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Ia sedang bersantai di sofa besar menghadap jendela besar apartemen Jay. Masih dengan seragam sekolah, melewatkan jadwal tambahan pelajaran hanya untuk berduaan. Memakan es krim menikmati senja di sore hari dengan dekapan tangan Jay yang melingkari pundak.

Jungwon tersenyum kecil menikmati momen ini.

"Aku akan datang jika kau menyiapkan satu kamar VIP."

Lelehan es krim dibiarkan memenuhi, sendok kecil masih tertaut di dalam mulutnya. Jungwon tak bergeming mendengar ucapan Jay pada seseorang di seberang telepon sana.

Kelewat ingin tahu dengan apa yang Jay katakan pada Yeonjun. Jungwon menaruh atensi penuh tetapi tidak mendapat jawaban yang tepat. Tak ingin menerka maka saat panggilan berakhir ia segera bertanya.

"Kenapa?" Ekspresi yang Jungwon pasang terlampau sangat menggemaskan.

Tak tahan, Jay mengecup bibir beraroma buah-buahan manis. Sekilas mencuri lelehan es krim yang masih tertinggal di deretan gigi Jungwon menggunakan lidahnya. Tak bisa dicegah lenguhan pun tercipta. Jungwon menggeliat kecil nyaris menumpahkan mangkuk es krim.

Beruntung Jay segera memutus ciuman.

Terkekeh jahil mencolek dagu Jungwon.

"Baru ciuman saja reaksinya seluar biasa itu." Goda Jay yang membuat Jungwon berubah menjadi kepiting rebus. Memalingkan wajah malu-malu.

Usai pengakuan cinta, Jay bersikap semakin liar. Tetapi sejauh ini respon Jungwon tidak mengindikasi ketidak sukaan. Tak ada penolakan dan seolah menikmati setiap perlakuan yang menjadi pengalaman baru untuknya.

Dilihat dari kaca mata Jay, memberi pengajaran pada seorang amatiran sungguh menyenangkan. Jungwon berbeda dengan mainan sebelum-sebelumnya yang terkesan agresif hingga membuat Jay jengah karena merasa monoton dan akhirnya tak lama bosan.

Bersama Jungwon, nyaris satu bulan lebih dekat tetapi tak ada perasaan ingin mencampakkan. Yang ada justru ingin selalu memikirkan  strategi untuk membuat Jungwon bisa selalu dekat dengannya. Mencuci otak anak itu sehingga tak ada tempat pulang selain dirinya. Rencana itu nyaris dan belum bisa dikatakan total sempurna, sebab Jungwon belum menjadi kekasihnya.

Jay pun tak terburu-buru. Ia ingin melewati segala proses yang belum tahu dimana dan seperti apa ujungnya. Tapi yang pasti, Jay percaya suatu saat nanti akan datang hari dimana Jungwon akan membuka diri.

"Ap—apa yang kau dan Yeonjun hyung bicarakan?" Menghilangkan rasa malu, Jungwon segera menciptakan topik baru.

Jay tak langsung menjawab, sejenak menghisap rokoknya.

"Yeonjun memintaku untuk bergabung. Kau tahu sendiri sejak aku menemukan kucing lucu—" Jeda  hanya untuk menghembuskan asap rokok tepat ke hadapan Jungwon. Anak itu tidak memalingkan muka pun merasa terganggu. Malah dengan tidak sadar membuka mulutnya sedikit ingin memasukkan asap itu ke dalam paru-parunya.

"—waktuku tersita habis hanya untuk merawat dan menemaninya." Sindir Jay yang terdengar sangat manis di telinga Jungwon.

Berhenti, Jay. Pipiku terasa panas sejak tadi.

"Kau datang saja tanpa aku."

"Dan membiarkan kekas—calon kekasihku termenung sendirian? Oh... aku sudah tahu tabiatnya sekarang. Dia itu... Kalo ditinggal sendirian akan keluyuran. Ditinggal kakaknya saja malah berakhir di arena balap liar." Lagi-lagi Jay menyenggol cerita lama. Mengingat kejadian itu sungguh membuat Jay dan Jungwon diam-diam bersyukur.

Karena tepat di hari itu...

Mereka bertemu.

  
  
  
***
  
  
  
  

Niki datang dengan semangat membara, tidak biasanya karena anak itu punya kepribadian yang lebih dingin dan tenang dibanding anggota yang lain.

Deretan gigi rapi dan terang seolah menyilaukan ruangan. Bahkan orang-orang di sana mengernyit heran melihat Niki tersenyum selebar itu.

Ia menyerahkan selembar cek bernominal besar.

Dengan tangan menggebrak meja mengejutkan semua yang duduk melingkar.

"Tawaran dari Jeno."

"Jeno?"

Tak satupun ada yang tahu nama itu.

Niki memberi penjelasan.
Rupanya Jeno adalah salah satu siswa dari sekolah lain yang tergabung di klub balap liar. Info itu diketahui Niki lantaran ia banyak mencari tahu siapa yang berani memasang taruhan besar. Semua ini dilakukannya untuk membantu Heeseung menyelesaikan masalahnya.

Terlebih...

Dia ingin Heeseung segera menebus adiknya yang menjadi jaminan.

Niki merasa bertanggung jawab sebab dialah satu-satunya orang yang tahu rahasia besar ini.

Sampai akhirnya, usaha membuahkan hasil. Jeno datang bak penyelamat.

"Taruhan? Kau gila. Heeseung saja masih punya hutang. Bagaimana kalau nanti kalah lagi?"

Niki juga tidak sebodoh itu.

"Jeno anggota baru, hanya ingin menjajal skill nya dan dia memberi tawaran sepihak. Jadi, semisal Heeseung kalah, cek itu tidak jadi milik Heeseung tetapi Heeseung juga tak perlu membayar apa-apa."

"Woaaaah..." Semua bersorak.

"Gila! Kesempatan emas." Niki tersenyum lebar, ia sudah menyangka reaksi mereka akan sama dengan apa yang dia pikirkan saat pertama kali tahu tentang info ini.

Ini tawaran langka dan sangat luar biasa. Apalagi untuk orang yang tengah membutuhkan uang.

"Jeno anggota baru? kemungkinan besar he got nothing dibanding Heeseung." Tambah Jake semakin membuat sorak riuh terdengar lebih keras. Seperti kemenangan sudah tercium aromanya.

Sudah sangat lama sejak terakhir kali anggota mereka merasa bersemangat.

Soobin menepuk-nepuk pundak Heeseung dengan keras.

"Kapan?" Heeseung merasa termotivasi.

"Nanti kukabari lagi."
  
 
Jungwon, sebentar lagi kau akan bebas.

Batin Niki.
  
  

***
  
  

Kabar rencana kembalinya Heeseung ke arena sudah menyebar. Sampai ke telinga anggota BeLift tak terkecuali Jay.

Di pertemuan anggota kali ini ini, topik Heeseung menjadi bahan diskusi.

Jungwon duduk di atas sofa sambil memeluk lutut merasa dilema. Alih-alih merasa tenang dan senang karena Heeseung punya kesempatan besar untuk membebaskannya. Ia justru malah tak suka.

"Jay..." Cicit Jungwon menarik pelan hoodie Jay.

Jay tak menanggapi.

Ia malah berdiri mengajak teman setimnya yang lain berdiskusi.

"Temui Jeno, bilang bahwa aku akan menggantikan posisi Heeseung."

"Sebisa mungkin buat dia merasa lebih tertarik bersaing denganku dibanding si keparat Heeseung." Lanjut Jay.
  
  
  

  

T B C
  
  
  
100 vote bisa ga ya di ch ini?

Btw banyak penumpang kapal SungJake ga sih di lapakku?

  
  
10.11.21

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang