Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Seperti perintah Jay, Daniel tengah bersiap guna melancarkan aksinya. Sepulang sekolah mencari keberadaan Jungwon sampai batang hidungnya terlihat dan Daniel segera datang. Tanpa basa-basi menyeret teman seangkatannya itu, tak peduli reaksi terkejut dan tentu tak ada yang ingin Jungwon lakukan selain menolak memberikan perlawanan."Apa yang kau lakukan?!" Tak mengindahkan seruan itu, Daniel tetap menyeretnya memaksa untuk naik ke dalam mobil. Mengunci otomatis agar Jungwon tak bisa melarikan diri.
"Keparat! Apa yang kau lakukan?!" Jungwon terus coba membuka pintu mobil meski tahu usahanya tidak akan berhasil. Menggedor kaca mobil meski tahu Daniel sengaja tuli.
Di sisi, Daniel sudah duduk asik, berseri-seri terkekeh bersiap pergi seusai memasang seat belt.
"Turunkan aku, sialan!" Pekik Jungwon mengguncangkan gendang telinga. Daniel meringis dan jawab tak kalah keras.
"Berisik! Diam saja!"
Jungwon terkekeh sinis.
"Kau membawaku tiba-tiba lalu menyuruhku diam?" Jungwon pikir Daniel gila.
"Turuti saja aku, percayalah aku tak bermaksud buruk."
Mendengar kalimat semacam itu dari seorang Daniel seperti sebuah lelucon yang mengundang tawa. Ya, tawa mengejek.
"Apa jaminannya atas ucapanmu itu, huh? Kau lupa? Apa yang terakhir kali kau lakukan padaku?" Maksud Jungwon ada pada bagian Daniel yang memaksanya menegak cairan memabukkan. Tapi yang keluar dari bibir Daniel justru pernyataan lain yang membuat Jungwon tersulut emosi.
"Kau bertanya terakhir kali? Yang ku ingat kau begitu panas menggodaku dan yang lain. Membiarkan dirimu dimangsa habi—"
"Berhenti di situ!" Jungwon berteriak lebih keras seraya memukul jok. Giginya bergemerutuk seiring hati bergemuruh. Ia mencoba lupa akan kejadian yang sama sekali tak diingatnya, tapi seberapa keras ia mencoba. Kejadian itu akan selalu diingat bagi orang-orang semacam Daniel.
"Turunkan aku, sialan!" Akhirnya Jungwon memberikan perlawanan, memiting leher Daniel. Tak peduli mobil oleng nyaris menabrak trotoar.
"Keparat! Kau membahayakan keselamatan kita." Daniel berkata susah payah, menyelaraskan pergerakannya dalam mengemudi sedang tubuhnya tak lagi duduk tegak.
Tapi apa peduli Jungwon? Pun jika mereka celaka dan mati sekalipun Jungwon jadi punya kesempatan untuk membalas dendam dengan menggentayangi orang-orang yang membuat hidupnya tak tentram.
"Turunkan aku!" Desisnya.
"Jalang sialan!" Daniel tak pernah menyangka ucapannya telah merubah kucing kecil menjadi seorang singa yang mengeluarkan ultimatum, kemarahan Jungwon melampaui batas maksimal mendengar label itu ditujukan padanya.
Jungwon semakin mengeratkan cekikikan di leher Daniel hingga membuat anak itu terbatuk seraya kakinya menginjak rem tiba-tiba. Beruntung mereka berada di jalan sepi, meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat Daniel yang tak bisa mengemudi dengan benar.
Oh tidak jangan salahkan Daniel. Tetapi iblis kecil di samping yang sekarang merasa puas karena akhirnya Daniel memberhentikan mobil.
"Buka kuncinya!" Tanpa berlama-lama, Daniel menurutinya. Membiarkan Jungwon keluar setelah mendorong kepala Daniel membentur kaca pintu mobil. Beruntung tidak terlalu keras karena Daniel mencoba menahan.
Daniel terduduk lemas sebelum akhirnya melaju kembali dengan ringisan yang belum juga berhenti.
Saat berhadapan dengan Jay dia tak bohong jika memberikan penjelasan bahwa ia bisa saja mati saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon
Fanfiction[COMPLETED] Jay bagi Jungwon, racun yang membuatnya candu. *** 02.07.21 - 22.11.21 ©2021 Kiemaw Jay X Jungwon