3

3.7K 506 67
                                    

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Jungwon baru menyadari jika ia ada di tempat asing sesaat mesin mobil mati.

Menatap sekeliling, yang terlihat mereka berada di jalanan yang di sebelah kanannya terdapat lautan, bagaimana bisa dia tak menyadari suara deburan ombak? Sebegitu tersesatnya ia dalam lamunan.

"Apa kau berniat menurunkanku di sini? Ta-tapi aku tidak tahu ini dimana." Jungwon lucu, paniknya buat Jay tersenyum.

Apakah wajah Jay terlihat seperti orang yang tak punya rasa iba dan tega menurunkan Jungwon begitu saja?

"Ayo." Ajak Jay. Melihat Jungwon tak jua bergerak dari posisi maka Jay membukakan pintu mobil di bangku Jungwon.

"Ini dimana?" Tak ingin turun, Jungwon masih saja bertanya. Nampak alis berkerut karena cemas.

"Tempat terbaik untuk menenangkan pikiran."

Ketika diiming-imingi seperti itu
maka apa bisa Jungwon menolak disaat dirinya sedang diserang banyak beban dan pikiran?

Terbujuk, akhirnya kaki pendek itu keluar dari mobil dan mengekor kemana Jay pergi.

"Kau takut, hm?" Jay terkekeh.

Terus berjalan hingga ke pantai, pasir putih mengotori sepatu yang mereka pakai. Tiba ditujuan, Mereka duduk tanpa beralaskan apapun.

Jungwon menatap orang di sisinya.

Orang asing.

2 kata yang menjelaskan siapa itu Jay.

Tapi kenapa aku bisa bersamanya sekarang?

Persetan. Aku tak peduli.

Jungwon merasa risau di awal tapi ketika bayangan suasana rumah sangat panas ia berpikir terdampar di pantai menjadi opsi yang lebih baik.

Tapi udaranya sangat dingin.

Jungwon kembali melirik Jay, orang itu damai dengan dunianya sendiri tak terlihat kedinginan sama sekali.

"Kenapa? dingin ya?" Tubuh Jungwon terlonjak kecil ketika tiba-tiba Jay menatapnya.

Dan berdesir hati Jungwon melihat gelagat Jay akan membuka jaketnya guna disampirkan ke pundak Jungwon.

"Tidak... Tak usah. Aku baik-baik saja."

"Oh, apa kau sedang mengkhawatirkanku?" Dahi Jungwon mengernyit. Tak peka jika Jay sedang kelebihan percaya diri untuk menggodanya.

"Malam adalah dunia sekaligus temanku. Dan kedinginan bukan masalah bagiku." Ujar Jay.

"Tapi bocah di sampingku, sepertinya tipikal orang yang terbiasa menenggelamkan diri di bawah selimut." Sindir Jay dengan senyum main-main.

Jungwon tak menanggapi, dirinya tidak merasa kesal toh memang benar. Mata kucingnya kembali melihat ke depan, menghitung banyaknya ombak datang.

Jaket tebal Jay cukup melindunginya dari serangan udara yang begitu dingin. Dan tak tertinggal, parfum jantan yang menguar tajam. Wanginya begitu khas.

Suara getar ponsel membuyarkan lamunan mereka berdua.

Jungwon mengambil ponsel dari saku melihat nama Heeseung di layar.

Kemana saja Heeseung ini?! Sejak tadi dihubungi Jungwon selalu gagal.

"Jungwon! Dimana kau? Kemana kau tak ada di kamar?!" Rupanya Heeseung sudah pulang.

"Ak-aku... Segera pulang." Tak tahu harus jawab apa.

"Kau tahu ini jam berapa, huh? Cepat jawab dimana? Biar aku menjemputmu."

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang