Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Kesalahan besar jika kalian mengira Jungwon akan senang hati menjejakkan kaki ke tempat dimana Daniel menyuruhnya pergi.Alasannya sudah jelas. Apapun yang keluar dari mulut Daniel sudah pasti menyesatkan.
Bel pulang berdering, Jungwon bersiap pulang.
Ia melangkah pergi menyusuri koridor hingga sampai di parkiran kakinya mendadak berhenti.
Dari pilar-pilar yang menjulang tinggi, Jungwon mampu melihat sesosok yang tak pernah ia bayangkan akan berkeliaran di sekolahnya.
Melihat sekeliling, siswa-siswi tak terganggu sama sekali, tak menampakkan adanya raut bingung karena murid gelap baru saja masuk.
Memang tak memperlihatkan ciri. Ia menyatu dnegan kerumunan yang lain. Orang itu menggunakan sweatshirt yang mampu menutupi identitas sekolah asli. Itulah cara dia mengelabui siswa di sini.
Tapi tidak dengan Jungwon. Sebab ia hafal betul wajah di balik masker yang dipakainya.
Untuk apa dia ke sini?
Seketika ia menyambungkan kedatangan orang itu dengan ucapan Daniel.
Menghabiskan waktu berpikir senejak selagi menunggu orang itu hilang dari pandangan.
Sebelum akhirnya bergegas kembali memasuki gedung sekolah, memutar untuk sampai ke koridor kelas 3 dan mencapai tempat yang Daniel sebutkan.Cara jalan Jungwon mengendap-endap penuh waspada.
Tempat sepi sudah pasti lekat dengan siswa-siswa yang dengan senang hati menyalah gunakan tempat ini dan Heeseung salah satu orangnya.
Semakin dekat, suara tak lagi senyap.
Ada sayup-sayup gema yang terdengar.
Dan dengan hati-hati Jungwon mengintip.
Ternyata benar. Ada aktivitas di gudang sana.
Jungwon tak ingin tahu sungguh, tetapi melihat siswa gelap masuk ke sini, ia khawatir semua ada sangkut pautnya dengan Heeseung.
Dan dugaannya tidak meleset.
Dari tempat Jungwon berdiri dan mengintip lewat jendela-jendela besar terlihat Heeseung tengah berhadapan dengan seseorang yang ternyata
Jay?
Jay ada di sini juga?
Jungwon seharusnya sadar sejak melihat kedatangan Yeonjun tadi lelaki itu tidaklah sendiri. Pasti ada anggota gengnya yang lain. Mungkin mereka sengaja datang terpisah agar tak menimbulkan kecurigaan.
Jungwon perlahan maju agar mampu mendengar lebih jelas percakapan mereka.
"Aku bisa melunaskan hutangku." Entah bagaimana percakapan mereka dimulai. Tetapi sepertinya tidaklah berjalan baik melihat wajah Heeseung tak menampakkan raut bersahabat. Berbeda dengan Jay yang memasang senyum kecil.
"Sungguh, aku sedang tidak main-main. Aku serius, Heeseung."
"Dan aku jauh lebih serius. Di sini aku yang berhutang. Lalu melihatmu repot-repot datang hanya untuk melobi. Wajar jika aku menaruh curiga dan tidak menyetujui begitu saja ajakan berdamaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon
Fanfiction[COMPLETED] Jay bagi Jungwon, racun yang membuatnya candu. *** 02.07.21 - 22.11.21 ©2021 Kiemaw Jay X Jungwon