24

2.2K 377 29
                                    


   Pasang sabuk pengamannya, kita naik rollercoaster lagi (≧▽≦)

Btw udah pada denger lagu polaroid love, enak bgt :"
  

  
  
  
  
  

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
  

 

Tak peduli seberapa keras usahanya untuk menghindar. Pada akhirnya ia tetap dipaksa untuk menghadapinya.

Baik Jungwon ataupun Jay. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.

Melihat kondisi ini, Jay tahu sesuatu telah terjadi.

Itulah alasan kenapa Jay langsung menemui Jungwon tidak lagi mencoba menghubungi lewat chat dan panggilan yang tak juga mendapat jawaban.

Percuma.

Tiba di apartemen. Jay dituntun untuk duduk senyaman mungkin. Tidak dipaksa bersuara selama beberapa saat sampai Jungwon mulai merasa tenang dan mau bicara. Tetapi saat itu tak kunjung tiba.

Jungwon hanya diam tak menampakkan tanda akan menggerakkan bibir barang sedikit saja.

Jay mengambil napas panjang.

"Ada apa?"

Jungwon tetap bungkam.

Sedikit banyak Jay mulai tahu karakteristik kekasihnya.

"Aku cukup paham ketika kau tiba-tiba menghilang sampai tak memberi kabar. Maka sesuatu telah terjadi. Sering kuperingatkan jangan buat kesabaranku habis, Jungwon. Aku tak akan membiarkanmu pergi lagi seperti dulu." Jay sudah mengeluarkan geramannya yang mana menjadi pertanda bahwa ia tak bisa lagi melihat Jungwon membisu lebih lama. Jika dulu Jay tak berhasil membuat Jungwon mengatakan siapa atau apa penyebab Jungwon babak belur, maka kali ini, apapun itu masalahnya, Jay tak akan membiarkan Jungwon pergi begitu saja sebelum ia mau bercerita.

"Kenapa?"

Jay mengernyit tak mengerti. Karena hanya itu yang keluar dari bibir Jungwon.

"Kenapa kau mencariku?" Lanjut Jungwon yang terdengar konyol di telinga Jay.

Sangat bodoh.

"Hey!" Jay memegang kedua pundak  memberi usapan penuh perhatian.

"Kau lupa? Kau kekasihku. Bagaimana bisa aku tetap tenang di saat kau tiba-tiba menghindar. Aku khawatir."

Menarik tubuh kurus Jungwon mendekat, memeluknya pelan-pelan.

"Terakhir kali kau menghindar, yang kukudapat adanya bekas pukulan. Sekarang apa lagi? Apa akan sama?" Jungwon diam saja kala Jay memeriksa setiap spot pada wajah, bahkan melepas jas almamater dan beberapa kancing kemeja seragam membuka akses untuk bisa melihat lebih jelas di beberapa bagian yang tersembunyi di dalam.

Jungwon membaca ekspresi Jay dengan seksama. Raut khawatir itu kentara jelas dan tak terlihat dibuat-buat.

Kenapa kau bisa berbuat sejauh ini?

"Tunggu di sini."

Meninggalkan Jungwon dalam keadaan tak mengenakan kemeja seragam jemari dinginnya menyusuri jejak tangan Jay yang tadi sempat menyapu wajah, turun ke leher, pundak punggung lalu perutnya.

Aku menyukai caranya menyentuhku.

"Minum ini. Kenapa kau terlihat pucat dan semakin kurus saja?" Jay kembali, menggerutu sembari membawa susu, air mineral serta beberapa botol suplemen vitamin.

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang