4

3.2K 467 124
                                    

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
  

  

  
Tak ada alasan bagi Jungwon untuk menolak. Dia menghilang tidak akan ada yang peka. Semua—ayahnya, ibu, dan kakak— mereka mencari jalan masing-masing untuk lari dari masalah.

Kini Jungwon duduk manis di mobil teman barunya, mereka dalam perjalanan ke rumah Yeonjun, senior Jay di sekolah. Orang yang baru saja memenangkan pertandingan.

"Kau benar-benar ke tempat itu untuk bertemu denganku?"

Jungwon tak menjawab. Sejak tadi sibuk memilin baju, tenggorokannya terasa lebih kering dan bola mata bergerak gelisah.

"Apa bercumbu seperti tadi hal yang biasa bagimu?" Ucapan yang keluar malah tidak sinkron dengan pertanyaan Jay sebelumnya.

Salahkan bayangan Jay mencium Sunoo berputar-putar di kepala, sungguh menganggu pikirannya.

Tak menduga Jungwon akan bertanya sefrontal itu. Jay terkekeh.

"Apa kau baru saja memperlihatkan sisi posesifmu? Kau cemburu?"

Pipi Jungwon panas seketika, menopang dagu melihat jalanan lewat jendela mobil.

Aku cemburu?

Jungwon rasa tidak, hanya saja untuk orang yang terlampau lurus seperti dirinya disuguhkan pemandangan semacam tadi sukses membuat mual. Apalagi penjelasan Sunoo tentang taruhan dengan permintaan gila yang sering mereka lakukan, sebegitu mudahnya mereka mencium orang yang bukan siapa-siapa.

"Tidak, hanya teringat kau pernah menciumku juga."

"Jadi sekarang kau meminta pertanggung jawaban? baiklah, Jungwon jadilah kekasihku."

Jungwon menoleh, dan hal pertama yang dia lihat adalah Jay menatapnya sangat dalam sebelum fokus kembali mengemudi.

"Bu—bukan itu maksudku." Gelagapan.

Mobil mendadak berhenti. Memposisikan ke sisi lalu Jay membuka sabuk pengaman, memajukan tubuhnya mengurung Jungwon yang terus beringsut hingga menempel pada pintu mobil.

"Jawab aku, mau jadi pacarku?"
Wajahnya terlampau serius.

"Ti—tidak." Cicit Jungwon mendorong pelan dada Jay. Posisi mereka sangat dekat. Jarak semakin tereleminasi tiap detiknya. Sama-sama diam, yang bisa Jungwon lihat adalah mata Jay terpaku pada mata lalu turun ke... bibirnya.

Meneguk ludah susah payah, Jungwon rasa jantungnya akan lompat keluar karena terlalu keras berdetak.

Ia butuh napas, respirasinya tak bekerja normal terlebih aroma tembakau dari bibir Jay membuatnya mabuk kepayang.

Tapi yang didapat justru tubuh Jay menjauh tiba-tiba. Kembali duduk dengan benar di kursinya lalu melanjutkan perjalanan.

Mata Jungwon berair tanpa alasan. Ada rasa sesak di dada.

Apa maksudnya itu?

Sejak tadi ia seperti dipermainkan.

Jungwon kira bibirnya akan disapu lembut tapi lagi-lagi Jay tak melakukan itu.

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang