27

2.2K 361 48
                                    

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Jungwon tak tahu jika pada akhirnya ia tidak diperbolehkan keluar bahkan untuk sekolah. Jake bilang ini hanya sementara sampai memar di wajahnya menghilang. Tetapi Jungwon tidak semudah itu percaya. Sepertinya Heeseung melakukan ini dengan sengaja agar untuk sementara waktu tidak ada celah baginya menemui Jay.

Heeseung membubuhi obat penghilang rasa sakit dan memar. Dia yang membuatnya seperti ini, dia juga yang merasa bersalah. Walaupun begitu, tidak ada rasa penyesalan sebab Heeseung meyakini apa yang dilakukannya sudah benar.

Bahkan meminta maaf pun tidak.

Karena menurut Heeseung yang seharusnya meminta maaf adalah Jungwon.

Dia yang telah berbohong.

"Aku mencintainya, hyung." Heeseung menutup mata sementara tangannya berhenti sejenak bergerak membubuhi obat. Kalimat itu seringkali Jungwon ucapkan benar-benar menguji kesabaran. Kalau saja ia tidak begitu kuat mengontrol kemarahannya mungkin wajah Jungwon akan dihadiahi memar baru.

Dan diam adalah cara Heeseung menjawab.

Lalu keluar dari ruangan begitu saja. Berganti dengan Jake yang masuk ke dalam membawa makanan.

Di antara banyak teman-teman kakaknya, hanya Jake yang masih peduli dan menaruh empati. Bahkan rela ikut tidak masuk sekolah untuk merawatnya.

"Kapan aku bisa keluar?" Pertanyaannya selalu sama.

"Sebentar lagi." Jake tersenyum menghibur walau ia sendiri meragu.

Jay,

Sedang apa dia sekarang?
Apa dia memikirkanku?

  
 

***
  
  
  

Sudah 5 hari Jungwon di sini.

Dia sempat bertanya pada Jake tentang sekolahnya.

Jake menjawab Heeseung telah mengurus surat sakit.

Jungwon beralasan lagi.

"Aku bisa ketinggalan pelajaran."

Jake menjabab dengan pasti. "Aku akan meminta Niki untuk meminjam buku temanmu."

Sekarang alibi apalagi yang harus Jungwon pakai?

Lagi-lagi ia berpikir tentang Jay.

Hari-harinya sudah terbiasa bersama. Rasanya begitu kosong saat semua tak lagi sama.

Mungkin benar, tak ada sedikitpun perasaan Jay untukku. Aku tak lebih dari mainan yang sudah habis masanya. Mungkin dia sudah bosan.

Sehingga membiarkan Jungwon pergi begitu saja.

  
  

***
  

  
  
Di lokasi berbeda.

Jay tak bisa menunggu lebih lama. 5 hari sudah ia tak bisa hanya diam di tempat.

Di kesempatan ini, ia mengumpulkan timnya.

Memperhatikan wajah Jay kusut dan kalut, semua sudah tahu alasan Jay meminta untuk berkumpul.

"Masalah Jungwon lagi?" Daniel sebagai orang pertama yang menyinggung persoalan itu.

"Aku butuh bantuan kalian."

Daniel membuang napas jengah.

"Jay! Kau sudah terlalu jauh. Dia hanya bahan taruhan kita. Semua sudah selesai kecuali kau benar-benar mencintainya."

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang