28

2.2K 369 27
                                    

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

  
 

Lewat matanya yang bengkak, Jungwon mencoba membuka kelopak mata lebar-lebar memastikan yang dilihat tidaklah salah.

Sosok Jay tengah berlari ke arahnya.

"Jay." Bibir kecilnya bergetar, sulit untuk percaya.

Jungwon hendak menghamburkan diri pada tubuh Jay, memeluk erat. Tetapi keinginannya tidak tercapai sebab Jay langsung menarik pergelangan tangan Jungwon menyeretnya pergi dari lokasi.

Melewati kerusuhan berhasil sampai  di parkiran.

Jay mendorong Jungwon masuk lalu tancap gas dengan kecepatan penuh.

"Jay, ka—kau—" Tidak mampu menyelesaikan ucapan karena Jay semakin menaikkan kecepatan. Jungwon memejamkan mata tak kuasa melihat jalan di depan. Banyak sekali sahutan klakson terdengar, menandakan bagaimana Jay mengemudi dengan ugal-ugalan.

Sampai tiba di parkiran apartemen.

Sejenak mengatur deru napas. Jay tak banyak bicara, ia membuka pintu kursi Jungwon mengulurkan tangan membantunya turun, perlakuannya memang hangat tetapi entah kenapa sejak tadi Jay tidak menatapnya.

Melewati lobi apartemen, Jungwon menunduk dalam-dalam, merasa malu dengan kondisi wajahnya. Lain hal, justru Jay berjalan memandang  lurus ke depan bahkan menyorotkan tatapan tajam pada orang-orang yang  lancang menatap Jungwon dengan pandangan aneh.

Ekspresi keras Jay berhasil membuat mereka yang semula melihat penuh rasa penasaran menjadi tak berkutik.

Jungwon bingung karena tiba-tiba suara  iseng yang mengomentari kondisinya tidak terdengar lagi.

Sampai mereka tiba di depan pintu apartemen Jay.

Duduk di sofa panjang dimana Jay memilih menjaga jarak. Jungwon duduk di ujung kanan sementara Jay di ujung kiri. Dan sejak tadi sampai sekarang, Jay tak menoleh bahkan melirik barang sedetik saja ke arahnya.

"Jay..." Jungwon terus memanggil namanya, tetapi tidak pernah mendapat sahutan. Tangan Jay yang terkulai, Jungwon pegang dalam genggaman. Mencoba memupus jarak, menggeser duduk untuk lebih dekat namun Jay masih tak kunjung melihatnya.

"Jay... Lihat aku." Suaranya terdengar serak.

"Tunggu di sini." Jay beranjak pergi ke balkon, terlihat dia sedang memegang ponsel menghubungi seseorang yang tak bisa Jungwon dengar isi percakapannya.

Ia larut dalam pikiran kalut, menerka kenapa Jay tidak mau melihatnya. Lalu untuk apa Jay mengerahkan seluruh anggota gengnya pergi ke basecamp Heeseung lalu membawa Jungwon kabur?

Cukup lama ia dibiarkan sendiri. Hanya melihat Jay masih di balkon asik menyulut rokok tak mengindahkan keberadaannya di sini.

"Jungwon!" Tersentak sesaat mendengar seseornag meneriakkan namanya dan memeluk tubuh dari belakang sofa.

Mengintip ke belakang yang ternyata orang itu adalah Sunoo.

Suaranya masih terdengar ceria sampai tersadar seperti apa kondisi Jungwon sekarang.

Wajahnya dipenuhi memar serta mata bengkak mengerikan.

Seketika muka Sunoo berubah suram.

"Ya Tuhan... Apa yang terjadi padamu?" Sunoo memutar lalu duduk di sebelah Jungwon.

Mengusap pipi gempal itu merasa iba.

"Apa yang membuatmu menjadi seperti ini?" Lirih Sunoo tak percaya wajah manis teman barunya menjadi lecet parah.

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang