Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Jay tak segera memberi jawaban. Mereka bertatapan dengan durasi yang terbilang lama bagi Jungwon yang menginginkan jawaban segera.
Bukan karena terkejut, toh Jay sudah memastikan hari ini akan tiba dengan prinsip yang dia punya.
Jay diam karena terpaku pada manik mata Jungwon. Sangat berbeda dari biasanya, sorot itu memandang begitu teduh, obsidian indah yang mengundang Jay untuk ikut dengannya dan dibuat tersesat.
"Jay..." Lirih Jungwon mulai tak sabar dan merasa sedih. Setidaknya segera beri kepastian. Jungwon sudah memberanikan diri meminta dan membisu bukan jawaban yang ia inginkan.
"Maaf, apa yang kau katakan? Tatapanmu membuatku tersesat."
Jay malah membuat Jungwon mengulangi di saat ia sendiri kesulitan bersuara lagi. Tetapi, di samping itu. Rona merah muncul merasa tersipu. Membuat ia malu lalu mengarahkan tatapan ke sembarang arah dengan salah tingkah.
Terlampau gugup, Jemari kecilnya tanpa sadar memainkan kancing jaket Jay yang tidak terpasang.
Jay menghentikan itu, membungkus dengan telapak tangan miliknya memberi kehangatan.
"Katakan lagi." Kembali membawa dagu Jungwon agar terangkat penuh percaya diri.
Dan dengan segenap hati, Jungwon mulai mengisi parameter keberanian.
"Ak—aku ingin jadi kekasihmu." Meski ternyata tidak selancar sebelumnya.
Tidak ada rasa yang mengalir dan benar-benar terdengar hambar.
Jadi tak salah jika Jay menjawa"Tidak."
Untuk sejenak Jungwon menahan napas. Menatap Jay tak terima.
"Aku mau kau mengatakannya dengan baik tanpa terbata-bata."
Mudah bagi Jay, tapi bisakah menaruh ekspektasi yang sama terhadap lelaki polos seperti Jungwon?"Aku mencintaimu. Jadilah kekasihku."
Setelah mengatakan itu Jungwon tumbang seketika, tidak dalam artian sebenarnya. Jungwon menjadi lemas dengan membiarkan kepalanya terkulai di perpotongan leher Jay. Bersembunyi di sana tak membiarkan semburat merah semerah kepiting rebus mampu ditangkap penglihatan Jay.
"Oh gosh... Seorang Jay punya kekasih semanis ini." Jay memeluk Jungwon agar lebih menyatu dengan tubuhnya.
Gelak tawa mampir di telinga, Jungwon mencubit pelan paha Jay agar berhenti menertwai dan setidaknya menghargai keberaniannya.Tapi rupanya berhenti menggoda Jungwon tidak semudah itu.
Tidak bisa bagi Jay membiarkan begitu saja bagian dimana lelaki semanis Jungwon berhambur ke pelukannya hanya karena malu.
"Aku mencintaimu juga." Jawab Jay pada akhirnya.
***
Ketika Heeseung tengah berjuang untuk menyabet kemenangan dan memenangkan taruhan. Di jalan dan kejamnya dunia malam, ia memacu mobil penuh kegilaan, nyaris menabrak beberapa kali tak sampai menciutkan nyali.
Sebab hari ini, ia perlu percaya diri.
Peluh keringat membasahi seiring mesin mobil berderu nyaring.
Sudah jelas alasan kenapa dia melakukan ini.
Jay.
Ada hutang yang perlu Heeseung lunasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon
Fanfiction[COMPLETED] Jay bagi Jungwon, racun yang membuatnya candu. *** 02.07.21 - 22.11.21 ©2021 Kiemaw Jay X Jungwon