17

2.4K 354 27
                                    


Terima kasih juga buat trakteeran banana milk kalian (つ≧▽≦)つ

 
  

    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
  
  

Di bawah instruksi Jay, setengah anggota yang berkumpul mulai bergerak. Berencana mendatangi Jeno, orang yang tiba-tiba muncul dan menjadi tokoh penyelamat bagi Heeseung. Jelas Jay tak terima.

"Tunggu." Tetapi lain hal dengan Yeonjun. Sejak tadi duduk tak ikut masuk ke dalam obrolan. Meski begitu telinganya terpasang dan menyimak.

"Kau rugi, Jay." Menepuk pundak Jay. Lewat sorot tajam yang ia berikan menyampaikan pesan bahwa Jay salah mengambil langkah.

"Biarkan saja Heeseung mendapat taruhan itu. Dia menang, hutangnya lunas dan kau dapat uang."

Penjelasan itu tidak serta merta diterima Jay begitu saja. Yeonjun tidak salah hanya kurang tepat. Masalahnya ini bukan perkara uang. Persetan dengan hal itu. Yang ingin ia pertahankan adalah Jungwon seorang.

"Masalahmu apa? Jungwon?" Seolah mengerti dan bisa membaca pikiran yang menjadi pertimbangan Jay.

Yeonjun berjalan, berdiri menjulang di hadapan Jungwon yang masih duduk dengan memeluk kedua lutut. Untuk menyamai posisi tubuh, Yeonjun sedikit membungkuk.

"Sekarang bilang padanya." Tunjuk Yeonjun ke arah Jay. "Kau tidak akan meninggalkan Jay meski hutang kakakmu nanti sudah terbayar."

Yeonjun sedang tidak memaksa ataupun mengaktifkan mode intimidasi nya. Hanya bersikap tegas guna mendapat titik akhir dari masalah ini, sebab tanpa bicara pun bahasa tubuh Jungwon kentara memperlihatkan bahwa ia sudah punya rasa pada Jay. Di tambah melihat kedekatan mereka berdua akhir-akhir ini membuat anggota berasumsi jika keduanya telah jatuh cinta satu sama lain.

Lama menunggu jawaban tetapi Jungwon tetap bungkam. Tak mampu bersuara hanya menatap Yeonjun takut-takut serta menggigit bawah bibirnya.

Paham jika anak itu tak punya ruang kebebasan, Yeonjun memutuskan mengajak yang lain keluar meninggalkan Jay dan Jungwon berdua.

"Bicarakan ini dengannya. Menurutku kau tak perlu bertindak sejauh itu, Jay. Hutang Heeseung lunas bukan berarti hubunganmu dengan Jungwon selesai. Jika memang bocah itu suka dan tetap ingin berada di sisimu. Semua selesai tanpa perlu kau membuang energi lebih."

Yeonjun memberi masukkan sebelum benar-benar keluar.

Kini Jay dan Jungwon saling beradu pandang. Iris kelam bertemu dengan tajamnya obsidian pekat. Yang satu meragu yang satu penuh kepastian.

"Katakan!" Masih di tempat semula tanpa bergerak sedikitpun, Jay menyilangkan kedua tangan di dada. Meski mereka berjarak, aura dominan yang Jay keluarkan sangat terasa.

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang