29

2.9K 359 35
                                    

Aku upload 2 ch lagi hari ini^^
  
  
  
  

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Di kala Jay tengah bergulat dengan perasaannya. Berusaha mengedepankan pikiran logis dibanding hati dan intuisi. Jungwon malah meminta ia untuk mengatakan kalimat yang sekarang ini sulit untuk Jay utarakan.

Berat rasanya mengakui yang dikatakan Daniel benar. Bahwa ia telah jatuh pada permainannya sendiri.

Di sisi, sosok Jungwon tak lebih sebuah boneka yang hadir seperti hadiah terindah. Bukan untuk dijaga melainkan dipermainkan. Membuat Jungwon buta adalah visinya dan melimpahkan banyak perhatian adalah misinya.

Tetapi lihat sekarang...

Seperti bumerang. Semua malah berbalik kepadanya.

Apasih yang Jay tahu soal perasaan tulus?

Teori tentang itu ia mendapat nilai nol besar.

Kerjaannya hanya bermain dan bersenang-senang dan Jungwon datang memberikannya suatu perasaan yang berbeda. Dimana seharusnya Jay senang melihat Jungwon menderita terlebih memiliki masalah dengan kakaknya, sekarang justru ia tak kuasa melihat anak itu dihiasi banyak luka.

Kemana Jay yang dulu? Yang tidak berperasaan mempermainkan anak broken home tidak peduli sudah berapa banyak kesedihan yang Jungwon tanggung sendirian. Kemana? Jay mempertanyakan itu semua.

Dulu dia bisa dengan mudah mengatakan cinta. Karena apa? Karena tidak ada keseriusan di sana.

Lama menunggu jawaban, Jungwon tertawa remeh.

"Tak apa. Katakan saja tak peduli itu hanya kebohongan."

Jay menoleh dengan tajam kelepasan melihat wajah Jungwon, secepat kilat ia segera mengalihkan pandangan lagi.

"Sunoo!" Jay memanggil Sunoo agar menyeret Jungwon masuk tetapi perkataan Jungwon selanjutnya membuat ia terpaku diam.

"Aku gila untuk mengatakan ini tapi aku memang suka caramu mempermainkanku."

"Berhenti di sana dan cepat masuk ke dalam."

Jungwon tertawa lagi.

"Aku tahu tentang taruhan itu. Aku tahu kalau aku hanya dijadikan mainan. Senang ya mempermainkan seorang anak yang sedang kacau karena masalah keluarga?" Jungwon terus tertawa membuat Jay geram. Di sisi lain, Jay juga mempertanyakan bagaimana bisa Jungwon tahu tentang taruhan itu.

Sakit sekali mendengarnya, Jay memejamkan mata menahan emosi yang semakin tidak tertahankan. Bukan marah terhadap Jungwon, rasa sesal di dalam dada menyerangnya begitu kuat.

"Sekarang. Tolong katakan kau mencintaiku. Kurasa itu sudah seperti kalimat adiktif yang harus kudengar."

Jungwon semakin menyiksa Jay.

Dan begitupun sebaliknya.

Jay menyiksa Jungwon dengan terus bergeming tak memberi respon yang berarti.

"Kau tahu? Aku mempertaruhkan semuanya hanya untuk terus bersamamu." Lirih Jungwon, suaranya mulai bergetar. Sejak tadi hanya dia yang banyak bicara.

Mengingat kembali apa yang telah dilakukan. Dimana dia telah mengabaikan segala mimpi, ambisi dan masa depannya. Meninggalkan tempat dimana dia berasal hanya untuk terus bersama Jay seorang.

Setetes air mata mengalir membasahi pipi.

Tak peduli apapun itu, asalkan bersamamu aku merasa bahagia. Sekalipun darimu tak ada rasa cinta.

✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang