Semoga ga bosen ya liat notif ini terus
Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Pukulan demi pukulan Jungwon terima tanpa adanya perlawanan.Tubuhnya bersimpuh dengan kepala masih mampu menatap lurus Tidka merasa gentar ataupun ketakutan. Sosok Heeseung berdiri tak menghiraukan suara Jake dan Niki yang semula memintanya untuk berhenti.
Sungguh, kondisi Jungwon jauh dari kata baik. Sudut bibirnya lecet dan mengeluarkan darah.
Kondisi pelipis dan hidung pun tidak berbeda.
Wajah putihnya berubah memerah diperparah dengan adanya memar.
"Katakan, sejak kapan?!"" Tidak juga menjawab maka pukulan kembali mendarat.
//Plak
"Heeseung, sudah." Jake kembali mencoba menghentikan.
Niki yang semula ikut melerai sekarang hanya duduk santai, ia berada di pihak Heeseung. Mengetahui Jungwon menjalin kasih dengan rival mereka sungguh tidak bisa ditolerir. Itu sebuah penghianatan besar, walau masalah utamanya ada pada Jay yang bukan datang dari orang-orang diharapkan yang mana Heeseung berharap Jungwon dapat bertemu seseorang yang jauh lebih baik.
"Pada awalnya, dia menjadi jaminan."
Baru saat itu Heeseung berhenti, menatap Niki yang memutuskan untuk jujur bahwa ia tahu rahasia adiknya.
"Kau tahu?! Kenapa tidak bilang padaku?" Tak peduli siapa, Heeseung memarahi Niki sama seperi berhadapan dengan Jay.
"Hanya jaminan. Itu yang aku tahu. Aku juga tidak percaya Jungwon pergi sejauh itu. Soal mereka berpacaran saja aku baru tahu sekarang. Dan kuakui itu sungguh gila."
Melihat Niki tengah berdebat dengan Heeseung. Bercerita bagaimana semua bisa terjadi. Jake menjadikan kesempatan itu untuk membawa Jungwon pergi ke ruangan lain di basecamp mereka.
Melewati beberapa anggota yang duduk di ruang utama, memandang Jungwon dengan tatapan membunuh seolah Jungwon adalah musuh. Ya, mungkin sejak mereka tahu Jungwon adalah kekasih Jay, semua tak lagi menganggap Jungwon adalah bagian dari tim.
Sampai di ruangan kecil tak terpakai, tidak berdebu, dan bisa dijadikan tempat beristirahat.
Menduduki Jungwon dengan hati-hati di atas drum besar.
Jake berjongkok melihat keadaan adik sahabatnya.
Sangat memprihatinkan.
"Aku salah ya? Aku salah mau membantu kakakku?" Lirih Jungwon.
Jake tak tahu harus menjawab apa. Walaupun niat Jungwon baik, tetap saja itu tidak dibenarkan.
Sesungguhnya kemarahan mereka bukan semata karena Jay adalah rival, tetapi juga kekhawatiran jika terjadi sesuatu yang buruk pada Jungwon.
Jalan yang dipilih begitu berisiko.
"Tidak kau tidak salah. Hanya kurang tepat."
Jungwon mengangguk.
"Yang harus kau tahu, Heeseung begitu menyayangimu. Tolong jangan salah artikan tindakannya ya walaupun memang dia sangat kasar."
Satu-satunya yang menjadi fokus utama Jake adalah soal kesehatan mental Jungwon. Anak ini begitu rapuh, lalu mendapat tekanan dari Heeseung. Jake khawatir psikisnya terganggu.
"Hyung..."
"Ya?" Jake mengelap tetesan darah menggunakan lengan bajunya.
"Aku mencintai Jay." Jake terpaku. Berhenti mengelap darah di sekitar pipi Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon
Fanfiction[COMPLETED] Jay bagi Jungwon, racun yang membuatnya candu. *** 02.07.21 - 22.11.21 ©2021 Kiemaw Jay X Jungwon