Btw kalian nilai book ini lebih ke fluff atau angst? No, aku gak minta pendapat karena aku udah punya alur sendiri, cuma mau tau aja feeling kalian tepat sasaran gak XD
Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
Undangan pertemuan dari Heeseung yang ditujukkan kepada Jay sudah diterima.
Jay membaca seksama deretan kalimat yang memintanya menyempatkan waktu sesegera mungkin untuk menyelesaikan urusan mereka berdua.
Bibirnya membentuk senyum yang begitu menakutkan untuk dilihat. Mematikan lebih dari seringaian.
Lalu dengan sengaja abai tak peduli Heeseung menunggu balasan.
Melirik sejenak lelaki yang memiliki mata kucing tengah tidur pulas. Kepala terkulai di atas paha Jay.
Diserang kantuk membuat Jungwon tak sengaja memejamkan mata kemudian terlelap di saat sedang asik menonton serial netflix bersama.
"Sayang..." Bisik Jay sedikit menunduk mendekati telinga Jungwon.
Meski pelan, bisa Jungwon rasakan getaran yang tiba-tiba merambat di seluruh tubuhnya. Panggilan sayang serta terpaan napas membuat ia melenguh sadar lalu terbangun.
Terasa belaian lembut tangan Jay di atas kepalanya.
"Ingin menginap saja?"
Jungwon mencoba bangun. Mengucak mata, perlahan membiasakan netra menerima masuknya cahaya. Wajah Jay terlihat jelas,
Tidak pernah ia bayangkan akan terbangun dari tidur dengan wajah Jay menyambutnya terlebih status mereka kini sudah berpacaran.
Ingin lebih lama tinggal tetapi masih ada pertimbangan.
"Tidak, aku takut Heeseung hyung pulang."
Jay tidak melarang. Jika menyangkut soal Heeseung, posisi Jay belum sepenuhnya menang.
***
Jungwon turun dari bus yag baru saja ditumpangi, suasana kota, hingar bingar pusat perbelanjaan menyambutnya.
Duduk di salah satu kursi kosong menunggu dengan sabar kedatangan seseorang.
Sunoo berlari dari seberang jalan, Meski masih berjarak, Jungwon dapat lihat senyum lebar yang terus terpasang pada wajahnya.
Agaknya ia mulai nyaman berteman dengan lelaki yang sempat membuatnya menaruh dendam. Merasa bersalah saat mengingat kejadian yang sudah-sudah.
Ya Tuhan, kenapa aku tega menyakitinya.
"Jungwon..." Teriak Sunoo menghampiri Jungwon yang sedang duduk lalu memukul pelan kedua pahanya.
Membalas, mengangkat garis bibir ke atas. Jungwon pikir senyumannya tidak bisa mengalahkan senyuman secerah mentarinya Sunoo.
"Whoa..." Sunoo mengambil napas sejenak, meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
"Maaf ya aku terlambat. Tapi kau harus tahu, begitu di sekolah Jay bilang kau mengajakku bertemu aku sangat bersemangat. Apalagi hanya kita berdua."
Semenjak menjadi salah satu anggota Jay atau lebih tepatnya karena ada Sunghoon di sana, Sunoo tak punya kesempatan untuk menjalin pertemanan dan membuat circle yang luas. Bukan Sunghoon melarangnya tetapi Sunoo sendiri yang punya pilihan, terlanjur merasa nyaman. Tak apa tak punya teman, asalkan berada di sisi Sunghoon itu sudah membuat hari-hari nya sangat berwarna.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓꧁IRIDESCENT꧂ [ JAYWON ] Jay X Jungwon
Fanfiction[COMPLETED] Jay bagi Jungwon, racun yang membuatnya candu. *** 02.07.21 - 22.11.21 ©2021 Kiemaw Jay X Jungwon