Masih Khianat

478 58 13
                                    

"Jaemin, masak aer!"

"Biar mateng!" Kelakar Jaemin bernada antusias.

Taeil, si pria bercelemek coklat muda merotasikan bola matanya sembari menghembuskan napas malas. Sekarang kedua tangannya tengah disibukan mencuci beberapa ikat bayam menggunakan air mengalir yang jatuh dari keran wastafel.

Pria berambut kecoklatan bermarga Moon tersebut sempat menoleh ke belakang dan ia menemukan Jaemin sudah mendidihkan sepanci air.

"Abis itu masukin spaghetti, tambahin dua sendok teh garam sama satu sendok minyak!"

"Siap, kak!" Jaemin bersandar pada kitchen bar, menghadap punggung Taeil, ia mengangkat ibu jarinya ke atas.

Sesudah sepanci air yang dimasak mendidih. Kini giliran Jaemin menuruti perkataan Moon Taeil barusan. Setelah menunggu beberapa lama sambil sesekali diaduknya spaghetti dalam panci.

Kemudian, pria bersurai hitam dengan marga Na itu meniriskan spaghetti tersebut. Diliriknya oleh ia pria yang lebih tua darinya itu, Moon Taeil, sedang memblender bayam yang sudah dicampur beberapa sendok makan susu full cream agar menjadi pasta.

"Jaem, masukin margarin ke dalem wajan! Abis itu tumis bawang putih yang tadi udah kakak potong kecil-kecil! Jangan lupa tambahin garem!"

"Oke."

Jaemin mengikuti arahan pria yang lebih tua darinya itu. Usai melaksanakan perkataan Taeil selama beberapa saat, si pria bersurai hitam memasukan sisa susu dan spaghetti juga telur. Kemudian mengaduknya dalam wajan sampai rata. Tak lupa pria bercelemek merah muda tersebut juga memasukan bumbu berupa oregano, thyme, rosemary, all purpose seasoning, dan lada. Setelah itu, kembali mengaduknya.

Malam itu, keduanya membuat spaghetti bayam sebagai menu makan malam. Karena telaten dan waspada, dapur yang mereka gunakan tidak begitu berantakan. Soal keahlian mereka dalam memasak pun tidak perlu diragukan. Sungguh Moon Taeil dan Na Jaemin bisa diklaim sebagai tipe suami idaman.

"Noh, pasta bayemnya masukin jangan lupa!" Peringat Taeil usai kegiatan memblendernya berakhir.

"Iya, kak." Sahut Jaemin, masih sibuk mengaduk, kemudian dengan punggung tangannya ia mengelap beberapa bulir keringat yang membanjiri dahi. "Menu makan malem kita spaghetti bayem doang, apa ada lagi?"

"Ntar, kita buat dessert, oke?" Taeil bersandar pada kitchen bar di belakangnya, seraya bersedekap ia menoleh ke Jaemin yang raut wajahnya berbinar.

"Wih, mantep tuh!" Seru Jaemin antusias. "Ini spaghetti pake keju sama cabe rawit nggak?"

"Boleh, boleh. Pake aja."

Tanpa sepengetahuan kedua pria yang sibuk dengan kegiatan masaknya sambil berbincang kecil. Di balik kitchen bar ada seorang gadis berambut lurus sepundak yang sedang berjongkok.

Taeil dan Jaemin sama-sama tak menyadari, tangan gadis itu sering terulur ke atas kitchen bar. Kemudian, mencubiti keju yang terletak di atas piring keramik untuk ia masukan ke mulut.

"Dessertnya mau apa, kak?" Tanya Jaemin.

"Eeeuuumm, maunya buat apa nih?"

"Custard caramel!"

Itu bukan Jaemin yang menjawab, melainkan Mi Cha yang kini refleks menutup mulut menggunakan kedua tangannya. Posisi gadis itu masih berjongkok dibalik kitchen bar dan detik ini ia merasa tidak memiliki kesempatan kabur dari dapur.

Sejenak, Jaemin dan Taeil saling bertatapan. Lalu bola mata Jaemin bergulir ke sepiring keju di atas kitchen bar. Mata Jaemin menyipit, tiga detik kemudian matanya kembali melebar saat menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Open Your Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang