Hard to call it a memory, 'cause I'll never get you of my mind
(Sulit menyebutnya kenangan, karena aku tidak pernah melupakanmu)
In time it all keeps calling me back
(Di suatu waktu, semuanya tetap memanggilku kembali)
Back to you again, back tou you again
(Kembali padamu, kembali padamu)
Saw the winter moon above me, shadow by my side
(Melihat bulan musim dingin di atasku, bayangan di sampingku)
Lost in memories of what we had before it died
(Tersesat dalam memori dari apa yang kita punya sebelum itu mati)
Could we try again?
(Bisakah kita mencoba lagi?)
Don't wanna throw this away
(Jangan membuang ini)
Our love, was it all in vain?
(Cinta kita, apa semua itu sia-sia)
-Back to you, Kun & Xiaojun Wayv-
"Jenoooo, maen kuy!"
Tahu suara siapa itu?
Lucas Wong. Pada pagi yang cerah ini, dirinya sudah berdiri di depan rumah keluarga Lee. Pria berbaju biru dongker yang terdapat tulisan Reebok di bagian depan bajunya itu tidak membawa sepeda menuju kemari. Ia ke sana dengan motor sport hitam. Tidak seperti biasanya.
Beberapa detik setelahnya, pintu rumah dibuka oleh salah satu penghuninya. Di ambang pintu, berdiri lah seorang Mark Lee yang wajahnya suntuk, efek baru bangun tidur.
Lucas tersenyum lebar ketika melihat penampakan Mark, "Yo, Mark!" Serunya.
"Wow, Lucas!" Mark balas tersenyum. "Jeno masih sakit, Kas. Nggak ke agen dulu."
"Iya gue tau."
"Eh, siapa cewek yang berdiri di belakang lo?"
Pria blasteran itu menyipitkan matanya dan melangkah semakin dekat pada Lucas.
Memang benar di belakang tubuh jangkung Lucas ada sesosok gadis berambut coklat. Kedua tangan kurusnya itu menenteng plastik yang berisi sesuatu dan ia menyembunyikan itu di belakang tubuhnya.
Melihat Mark yang kini mengucek matanya, lantas gadis itu menjajari Lucas. Ketika melihat Mark tersenyum lebar sambil melebarkan matanya. Gadis berambut keriting itu terkekeh.
"Wow, Yuqi!"
"Hai." Yuqi melambai kecil. Di sebelahnya, Lucas merangkul bahu gadis itu.
"Jodoh gue udah ketemu." Ujar Lucas pelan.
"Wow! Selamat, Kas! Betewe, kalian ini pasangan yang serasi sama manis banget. Gemes deh!" Seru Mark heboh. "Yang lo bawa apa itu, Qi?" Jari telunjuk Mark menunjuk plastik yang masih disembunyikan Yuqi di belakang tubuhnya.
"Oh, ini-"
Saat Yuqi memperlihatkan plastik yang ditentengnya pada Mark, belum sempat ia menyelesaikan perkataannya. Mark yang membelalak takjub sudah menyambar plastik yang tadinya ditenteng Yuqi itu. Yuqi pun terkejut.
"Woaaaah! Semangka!" Seru Mark, si penggemar buah bulat itu. Raut wajahnya berbinar.
"Kita berdua mau jenguk Jeno."
"Silahkan masuk, mas, mbak!" Mark mengulurkan tangan, mempersilahkan sepasang kekasih itu masuk ke dalam rumahnya.
Setelah Lucas dan Yuqi berlalu ke dalam rumah karena kemudian disuruh bibi untuk masuk. Mark yang masih berdiri di luar rumah asyik memandang dua buah semangka di dalam plastik.
Kebahagiaan yang terpancar dari wajah tampan Mark belum surut. Tampaknya pria berkaus oblong putih itu bahagia sekali mendapatkan semangka.
"Warnanya ijo ijo. Lucuuuu." Mark mengelus semangkanya, gemas. "Mau gue makan pake nasi sama kimchi ah!" Gumamnya antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Eyes
FanfictionDia buta, pemarah, dan kasar. Namanya Lee Jeno. Seorang pemuda yang tidak sempurna. Hidupnya jauh dari kata bahagia setelah Lee Taeyong memintanya mendonorkan mata untuk Lee Haechan. Lalu bagaimana seorang Lee Jeno menjalani hidupnya yang kelam? Bi...