Jogeon opshi maeil binnajuneun jeo noeulcheorom
(Seperti matahari terbenam yang bersinar tanpa pamrih)
Neodo hangsang geureoke maeil useo jugil barae
(Kuharap kau akan tersenyum seperti itu setiap hari)
Geureom neol pyeongsaeng ganjikhal su isseunika
(Maka aku bisa memilikimu selamanya)
Eoduweodo nae nunen nega gajang bichi nanikka
(Meskipun gelap kau bersinar paling terang dimataku)
-Orange, Treasure-
"BAYI KUDANIIIIL, BANGUN KAGAK LO! KITA JOGGING YOK!"
Di atas ranjang, sontak Na Mi Cha yang terbangun dengan nyawa belum terkumpul, langsung menutup kepalanya dengan bantal. Kedua tangannya meremat bantal itu dan menariknya hingga menutupi kedua telinganya. Akibat kantuk yang menguasai matanya, gadis itu terlelap kembali.
"CHA, JOGGING YOK!"
"BAYI DUGONG, LO KALO TEREAK YANG PELAN NAPA!" Mi Cha menyahut.
"Hah? Gimana konsepnya?"
"...."
Mi Cha menarik selimut bermotif pisangnya hingga menutupi keseluruhan tubuhnya. Ia tidak ingin diganggu oleh suara maupun keberadaan Jaemin di dalam kamarnya pagi-pagi buta seperti ini.
Jaemin menghela napas jengah, "Cha."
Pria itu menyibak selimut yang menutupi tubuh Mi Cha. Dengan kening berkerut kesal, ia memandang Mi Cha yang tidak ingin diganggu tidurnya.
"Hayuk, bangun! Kita jogging!"
"Hari ini bukan hari libur! Nggak ada waktu buat jogging sebelom berangkat sekolah. Udah ah, sono lo pergi! Ganggu banget." Cebik Mi Cha kesal, matanya terpejam.
"Ck, waktunya masih luang, Cha."
"Nggak."
Diam-diam Jaemin mendengus, ia belum menyerah membangunkan gadis berambut lurus sepundak itu. Pria yang saat ini mengenakan kaus oblong hitam itu menarik kursi dari depan meja belajar ke samping ranjang Mi Cha dalam radius dua meter, menimbulkan suara gesekan dari kaki kursi yang terseret di atas lantai.
Selanjutnya, si pria memutar kursi meja belajar adiknya hingga berhadapan dengan posisi tidur Mi Cha yang miring ke arah jendela. Jaemin kemudian menjatuhkan bokongnya di kursi tersebut.
Sekarang sambil bersedekap dan melipat kedua kakinya, manik mata Jaemin tertuju pada Mi Cha. Memperhatikan wajah polos gadis itu yang matanya terpejam. Detik berikutnya, Jaemin sedikit memiringkan kepala, seutas senyum tipis terpatri diwajahnya.
"Cantik." Gumam Jaemin pelan, jujur mengagumi kecantikan gadis itu.
"Tapi karakternya nggak." Lanjutnya sambil melengos malas.
"Cha, woy! Kakak beliin apapun yang kamu pengin deh. Asal bangun buru!"
Membelikan apapun ya. Karena Jaemin memaksa, baiklah, akhirnya Mi Cha membuka mata. Selang beberapa detik, gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk. Sejenak, ia menguap sambil merentangkan kedua tangannya ke atas.
"Mau beliin apaan?" Mi Cha masih mengantuk berat, menatap kakaknya itu dengan mata setengah terbuka.
"Yang biasa dipake mama kalo jalan keluar. Apa tuh namanya..." Jaemin bangkit, mengangkat kursi ke tempat semula, yakni di depan meja belajar. Kemudian menyibak hordeng dan membuka jendela, udara sejuk khas pagi hari pun memasuki kamar bernuansa kuning tersebut. "Oh, jubah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Eyes
FanfictionDia buta, pemarah, dan kasar. Namanya Lee Jeno. Seorang pemuda yang tidak sempurna. Hidupnya jauh dari kata bahagia setelah Lee Taeyong memintanya mendonorkan mata untuk Lee Haechan. Lalu bagaimana seorang Lee Jeno menjalani hidupnya yang kelam? Bi...