Sayang Grey

329 47 26
                                    

"Wow, matcha." Gumam Mark, melambai kecil, membalas lambaian Mi Cha. "Tan, aku ke your daughter dulu yes?"

"Sure." Sahut Yoona yang sedang mengunyah marshmallow yang ia sempat tawarkan pada Jeno namun pria itu menolak secara halus.

"Ayo, Jen. Misi, Tan." Mark menarik lengan Jeno, berlari kecil menuju Mi Cha yang saat ini dihampiri oleh Jaemin dari belakang tubuhnya.

Di belakang Mi Cha, pria yang mengenakan turtle neck warna abu-abu itu sedikit menunduk, mulutnya mendekat pada telinga Mi Cha.

"Udah waktunya tiup lilin, Cha."

Lantas gadis bergaun kuning itu menoleh, mendongak menatap pria yang ia anggap kakaknya.

"Oke oke." Sahut gadis itu, kemudian berjalan menuju meja tempat diletakannya bolu ulang tahun berbentuk Spongebob yang disertai lilin warna merah angka satu dan delapan di atas kue berbalut krim kuning itu.

"Saeng-il chughahamnida! Saeng-il chughahamnida! Saranghaneun Mi Cha ui! Saeng-il chughahamnida!"

Fussshhh

"Ettt dah si kampret! Malah ditiup lilinnya, nggak make a wish dulu lo?"

Di sebelah kiri Mi Cha, pria jangkung berdarah Jepang bernama lengkap Wanatabe Haruto itu menggerutu pada Mi Cha yang baru selesai meniup api hingga padam di atas lilin. Bahkan, ia tak segan menjitak kepala Mi Cha meski disaksikan banyak manusia.

Dengan lucunya, Mi Cha menyengir sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal. Balas memandang tatapan kesal Haruto.

"Lupa astogeee! Abis niup lilin kalo make a wish bisa terkabul nggak sih?"

Mi Cha yang tidak mengenal apa itu 'malu' bertanya pada semua orang yang menyaksikan perayaan ulang tahunnya.

"Terkabul kali! Sok buru make a wish!" Jawab Yedam, diikuti suara riuh teman laki-lakinya yang menyatakan jawaban serupa.

Gadis berambut lurus sepundak itu tersenyum, menyapu pandangan ke seluruh wajah orang-orang yang memusatkan penglihatan pada dirinya.

Sekali lagi, tanpa rasa malu, gadis itu sangat percaya diri.

Selang beberapa detik, beriringan dengan wajahnya yang mendatar, Mi Cha memejamkan mata.

Gadis bergaun kuning sepanjang mata kaki itu merapalkan permohonan dalam hati dengan sungguh-sungguh dan tulus.

Sesaat, ada kalut yang melintas dalam benak Mi Cha, ia mengerti bahwa keinginannya itu tidak mungkin dikabulkan Tuhan.

Tuhan, dihari ulang tahunku yang kedelapan belas ini, aku punya permintaan. Aku mohon buatlah Kak Jeno kembali bisa melihat.

Saat Mi Cha membuka mata, hal yang ingin disapa pandangannya adalah Jeno seorang, lantas pandangannya mencari sosok Jeno dan ketemu!

Jeno dan Mark duduk di kursi tengah-tengah penonton ulang tahun Mi Cha. Sesekali Mark akan membisiki Jeno, bilang bahwa Mi Cha tampil sangat cantik dan terlihat anggun dengan gaun kuning sepanjang mata kaki.

Anggun hanya untuk penampilannya, kelakuannya tidak sama sekali!

"Apa permohonan lo?" Tanya Haruto pelan.

"Apa yaaaaa. Kepo deh!" Mi Cha tergelak.

"Gue tau isi permohonan lo. Lo pasti memohon supaya gue dijadikan pendamping hidup lo kan?"

Usil, Haruto menyikut gadis itu sembari menaikturunkan kedua alisnya.

"Dih dih, geer banget lu, Bambang!" Cebik Mi Cha.

Open Your Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang