Jenni menatap pengacara yang menjadi walinya dengan pandangan tidak pasti. Hari ini dia akan mengajukan penuntutan kepada pengadilan untuk memenjarakan Justin.
Namun, dia tidak habis pikir kalau dia akan bertemu dengan wanita itu, yang terlebih akan menjadi pengacaranya.
"Sudah lama tidak bertemu, Jennifer."
Rika Damara.
Musuh bebuyutannya saat SMA. Dulu dia adalah gadis yang mengincar Rey dan akan menindasnya habis-habisan untuk tidak mendekati pria itu.
Jenni pernah mendengar bahwa orangtuanya adalah jaksa terkemuka di Jakarta. Namun siapa sangka bahwa Rika akan memilih untuk menjadi pengacara daripada jaksa.
Dia pergi ke Firma Hukum terkenal yang direkomendasikan oleh Diana, dan dia segera mendaftar sebagai klien di sana. Banyak yang menatapnya dengan pandangan penasaran.
Yah, wajahnya ternyata dikenal publik setelah Jenni perform di hotel lalu. Apalagi saat itu ada kasus di mana ada seorang pejabat pemerintah yang nekad mendekatinya.
Itu menjadi berita hangat di masyarakat.
Rika membalikkan halaman dokumen yang dia pegang dan membaca beberapa tuntutan dengan wajah serius. Dia kemudian menatap Jenni dan mulai berbicara.
"Kekerasan, pelecehan, korupsi. Apa Anda ingin mengajukan tuntutan ini?"
Jenni menunduk, "... Iya."
Rika tak mengatakan apa-apa dan hanya menandatangani kontrak yang diberikan lalu kembali menatap Jenni.
Rika, wanita yang mengenakan blus dan celana panjang, rambutnya pendek dengan bentuk bob, berbicara lembut bak profesional yang tidak bisa disangka oleh Jenni sebelumnya.
"Semua sudah saya tandatangani. Sekarang Ibu bisa konsultasikan kepada saya mengenai perihal tuntutan."
Jenni mengerang dalam hati.
Ini tidak masuk akal. Lupakan status mereka sekarang, apa Rika lupa bahwa dulu dia dan dirinya adalah musuh? Yah, saat ini mereka sudah dewasa, jadi reaksi semacam ini bisa diharapkan.
Ketika Jenni membuka mulutnya, tiba-tiba Rika berbicara duluan dan menghentikannya untuk memulai percakapan.
"Maaf, Jennifer."
Jenni langsung terdiam. Dia seperti salah dengar atau apa, dan mulutnya terbuka karena tak bisa berkata apa-apa. Sebelum sempat membalas, Rika melanjutkan kalimatnya dengan tenang.
"Yah, kau tahu. Dulu aku masih anak-anak."
Fans fanatik Rey. Jenni dibuli habis-habisan oleh Rika dan gengnya meski pada akhirnya dia sudah membalas apa yang dia terima.
Kenapa Rika tiba-tiba seperti ini? Jenni menjadi takut untuk mendengar permintaan maaf. Waktu itu Donny mengatakan hal yang sama, tetapi tak lama lagi melakukan sesuatu yang buruk kepadanya.
"Anggap angin lalu saja, aku hanya ingin mengatakan itu."
"Tidak, aku juga minta maaf... karena sudah menamparmu saat itu."
Alis Rika terangkat sebelah, "Bukan masalah. Lagipula aku yang menamparmu duluan."
Jenni mengangguk dan tersenyum lemah, "Itu memang benar, tapi aku menamparmu tiga kali."
"Oh? Yah, itu impas karena aku menggunting rambutmu."
Tiba-tiba suasana menjadi mencekam. Mereka saling menatap dengan pandangan sengit, seolah tidak ingin kalah oleh sesuatu.
Jenni tertawa kecil kemudian diikuti oleh Rika. Reuni musuh SMA sekarang menjadi pertemuan yang hangat. Tentu saja, tidak semudah itu mereka menjadi teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Person - 18+ [S2 END]
RomanceCerita ini merupakan cerita lanjutan dari Naughty Person S1. 💣 KONTEN DEWASA!!! 💣 *BAB PROLOG - 36 DIREVISI, YANG LAIN NUNGGU* -Terdapat banyak adegan seks di dalamnya- Para pembaca yang baik dimohon memilih bacaan sesuai umur, ya! SEXSCENES CP :...