16. Birthday Party (2)

2.1K 121 1
                                    

Ini menggelikan.

Mungkin Rey tidak seharusnya mengikuti wanita itu, lalu berujung memergoki mereka berdua. Dia hanya ingin melihatnya sebentar sebelum dia pulang, tapi kenapa jadi seperti ini?

Dia tidak memiliki ide saat itu Jenni ada di mana.

Tapi, ayolah.

Jika mereka bersuara sekencang ini, tidak hanya dia yang akan menyadarinya, sialan.

Jenni sedang berpelukan dengan pria lain, atau begitulah yang terjadi di hadapan Rey sekarang. Saat menyadari suara pria itu, Jenni langsung mendorong Albert dan menatap Rey dengan gelisah.

Apa dia takut karena diciduk presdir?

"Re-Presdir, kenapa Anda di sini? Mendengarkan pembicaraan orang lain itu tidak baik," tukas Jenni kesal, tetapi juga panik.

Rey berdecak pelan selagi menahan tawa. Lihatlah wajah terkejutnya itu.

Sungguh menggemaskan.

"Kalau begitu perhatikan nada suara kalian. Aku yakin beberapa orang akan ke sini karena penasaran."

Tidak juga, sih. Villa ini lumayan besar, dan tidak semua orang berada di taman belakang.

Namun tetap saja, mereka berteriak keras seolah dunia milik mereka berdua.
Itu menjengkelkan.

Wajah Albert mengerut, "Apa Anda mendengar apa yang kami bicarakan?"

Rey mengangkat bahu, "Siapa tahu? Aku akan pergi, tapi kuingatkan lagi. Jangan berteriak."

Sejujurnya, nyali Rey seketika menciut saat mengetahui apa yang mereka bicarakan. Dia saja sudah kewalahan untuk menembak Jenni, bagaimana bisa pria itu-Albert, langsung melamarnya?

Apakah dia begitu pengecut?

Dulu Rey sangat ahli untuk mendekati wanita. Menyatakan perasaan adalah masalah sepele baginya.

Namun sekarang, dia tidak bisa melakukan itu dengan mudah.

'Bagus, Jenni. Tolak saja dia.'

Rey membalikkan badannya dan segera tersentak begitu menyadari jemarinya tiba-tiba disentuh oleh sesuatu yang lembut.

"Presdir..."

Astaga.

Rey menjadi kaku. Kenapa Jenni memegang tangannya? Apa yang wanita itu inginkan?

'Woi, jangan meninggalkan Albert seperti itu.'

'Terus tolak dia, kenapa kau mendekatiku?'

"... Apa?" balas Rey seteliah beberapa saat.

"A, aku akan pergi denganmu."

"Hah?" Rey melirik sekilas, "bukankah kau dan Albert masih harus berbincang?"

"Urusanku sudah selesai. Aku tidak ingin membahasnya lagi."

Itu nakal, Jenni.

'Kau ingin lari dengan aku sebagai penopangmu? Beri dia jawaban tegas dan terus tolak dia. Sakiti hatinya agar Albert tidak mendekatimu lagi.'

Naughty Person - 18+ [S2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang