22. No Sex

3.1K 127 1
                                    

Sentuhan kecil di tubuh bisa membuat seorang wanita merasakan kegembiraan yang luar biasa.

Jika mengingat masa lalunya, Jenni merasa jijik dan muak dengan ayah tirinya. Sejauh yang dia tahu, kata nikmat tidak berarti apa-apa, karena dia selalu dipaksa untuk mengucapkan kalimat itu.

Namun sekarang situasinya telah berbeda.

Rey memanjakan tubuh sensitif Jenni dengan cermat. Dia memainkan bagian kewanitaannya tanpa meninggalkan satu daerah pun.

Dan Jenni dibuatnya keluar berkali-kali.

Jadi, ini rasanya dari kenikmatan yang asli?

Dia hanyalah wanita lemah. Meski demikian, Rey sudah bersiap untuk memasuki dirinya, saat tubuh dan pahanya tidak memiliki kekuatan untuk bereaksi.

Saat tubuhnya masih bergetar hebat.

"Ah... Rey-!"

Hanya dimasuki oleh pria itu, Jenni sudah keluar, sambil merapatkan sesuatu yang menjelajah di dalamnya. Pada keadaan demikian, lubangnya dengan hebat dihantam kuat oleh batang keras milik Rey.

Sekali lagi. Jenni keluar sekali lagi.

"Ah-hah... oh-"

Erangan dan teriakan kecilnya hampir tidak bersuara, lantaran Jenni terlalu menikmati kondisi tubuhnya.

"Jenni."

Suara Rey begitu dalam dan berat. Dia menatap wajah Jenni yang pasrah akan perlakuannya, yang hanya bisa terpejam tanpa mampu melakukan apa-apa.

'Sialan, Jenni. Jika kau seperti ini, aku juga akan cepat keluar.'

Rey mengangkat tubuh wanita itu hingga posisi mereka berdua terduduk di atas kasur, dengan Jenni di atasnya.

Sembari berpelukan, Rey mempercepat gerakannya-lalu mengempaskan miliknya di dalam Jenni berulang kali, tanpa memedulikan bahwa Jenni sudah dibuatnya keluar berkali-kali.


* * *


Itu hebat.

Seks kali ini, sungguh hebat.

Rey tidak tahu sekarang sudah jam berapa, tapi hari mulai malam.

Dia berbaring dengan Jenni yang sedang tertidur di atas lengannya, dan Jenni memeluk tubuhnya dengan erat.

Rey terkejut karena dia melakukannya hampir seharian penuh--dan staminanya tidak turun sama sekali.

"Jenni."

Rey hanya menyebut nama itu secara acak, namun dia tidak menduga bahwa Jenni akan membalasnya.

"Hm?"

"Huh? Kau sudah bangun?"

"Barusan."

Rey menoleh dan menatap wajah Jenni, kemudian dia mengecup dahi wanita itu.

"Kenapa kau tiba-tiba pulang ke Indonesia? Apa di Italia tidak menyenangkan?" tanya Rey mendadak. Sebenarnya dia senang Jenni pulang, jadi dia bisa bertemu dengannya.

Naughty Person - 18+ [S2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang